Ini 10 Penyebab Utama Gagalnya Praktik Pembelajaran Mendalam

Jumat, 31/10/2025 WIB   54
image (1)

10 sebab yang membuat penerapan pembelajaran mendalam yang Anda lakukan gagal:

  1. Jika Anda belum pernah merasakan sendiri pembelajaran yang mendalam dan bermakna.
  2. Jika Anda enggan untuk merubah cara berpikir tentang sistem pendidikan yang ada.
  3. Jika Anda hanya memikirkan masa depan siswa, tanpa menghargai mereka di saat ini.
  4. Jika Anda tidak memberi kesempatan bagi siswa untuk memilih dalam proses belajarnya (tidak memberikan beberapa pilihan ke siswa)
  5. Jika Anda tidak menerapkan prinsip “lebih sedikit, lebih bermakna” (tidak menerapkan prinsip “lebih sedikit lebih baik”)
  6. Jika Anda tidak mau mengakui jika Anda tidak mengetahui jawabannya.
  7. Jika Anda tidak menerima kegagalan sebagai bagian dari proses dan tidak memberikan (menciptakan) kesempatan (peluang) untuk perbaikan (revisi)
  8. Jika Anda tidak membantu siswa merasa mereka diterima dalam kelas atau dalam bidang yang Anda ajarkan.
  9. Jika Anda tidak siap (bersedia) untuk sedikit mengguncang dan mengubah hal-hal di sekitar Anda.
  10. Jika Anda tidak menyadari bahwa menciptakan pembelajaran yang mendalam (lebih mendalam) adalah usaha yang melawan budaya yang sudah ada (yang berlawanan dengan budaya mainstream).

Catatan Kami

Mengapa Pembelajaran Mendalam Sering Gagal dan Apa yang Harus Diubah?

Penerapan pembelajaran mendalam sering kali gagal karena kita tidak sepenuhnya menghayati esensinya.

Salah satu sebab utamanya adalah ketidaksiapan untuk merasakan sendiri pengalaman pembelajaran yang mendalam. Tanpa pengalaman ini, kita sulit memahami bagaimana menerapkannya secara efektif.

Pendidikan mendalam bukan sekadar teori atau konsep, tetapi suatu pengalaman yang mengubah cara kita belajar dan mengajar.

Tantangan lain muncul dari ketidakmauan untuk merubah cara berpikir tentang sistem pendidikan yang ada.

Sistem pendidikan tradisional sering kali menghambat upaya untuk memperkenalkan perubahan. Jika kita terlalu terikat pada metode yang sudah ada dan tidak berani keluar dari zona nyaman, perubahan besar dalam cara kita mengajar dan belajar tidak akan pernah terjadi.

Penting juga untuk menghargai siswa di saat ini, bukan hanya berfokus pada masa depan mereka.

Pembelajaran mendalam memerlukan pengakuan terhadap kondisi siswa sekarang, baik kemampuan, minat, dan perasaan mereka. Ketika kita hanya memikirkan masa depan mereka, kita sering mengabaikan potensi yang mereka miliki saat ini.

Siswa perlu diberi kesempatan untuk memilih dalam proses belajarnya.

Tanpa kebebasan ini, kita mengurung mereka dalam batasan yang menghalangi mereka untuk menggali minat mereka lebih dalam. Tidak memberikan pilihan berarti kita menghilangkan kesempatan siswa untuk bertumbuh sesuai dengan keinginan dan bakat mereka.

Prinsip “lebih sedikit, lebih bermakna” juga sering diabaikan.

Dalam dunia yang penuh dengan materi ajar yang padat, kita sering terjebak dalam banyaknya informasi yang harus disampaikan, padahal terkadang yang lebih penting adalah fokus pada materi yang benar-benar bermakna dan relevan bagi siswa.

Mengakui ketidaktahuan adalah langkah penting dalam proses pembelajaran mendalam.

Jika kita tidak mau mengakui bahwa kita tidak tahu jawabannya, kita kehilangan kesempatan untuk belajar bersama dengan siswa.

Pembelajaran bukanlah tentang menunjukkan siapa yang lebih tahu, melainkan tentang membangun pengetahuan bersama.

Selain itu, kegagalan harus dilihat sebagai bagian dari proses, bukan sebagai akhir dari segalanya.

Jika kita tidak memberi ruang bagi siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka, kita menghalangi mereka untuk belajar dari pengalaman. Pembelajaran yang mendalam memungkinkan siswa untuk mengalami kegagalan, belajar darinya, dan tumbuh lebih baik.

Rasa diterima di dalam kelas adalah hal yang sangat penting dalam menciptakan suasana pembelajaran yang mendalam.

Jika siswa merasa tidak diterima, mereka akan sulit untuk berkembang dan mengungkapkan potensi mereka. Pendidikan yang mendalam memerlukan lingkungan yang inklusif, di mana semua siswa merasa dihargai dan diterima.

Pembelajaran yang mendalam juga membutuhkan keberanian untuk mengguncang hal-hal yang sudah ada.

Jika kita terlalu takut untuk mencoba pendekatan baru atau mengubah cara kita mengajar, kita akan terjebak dalam rutinitas yang tidak memberikan perubahan signifikan bagi siswa.

Terakhir, kita harus menyadari bahwa menciptakan pembelajaran yang mendalam sering kali bertentangan dengan budaya mainstream pendidikan.

Budaya yang mementingkan hasil ujian cepat atau pencapaian instan sering kali bertolak belakang dengan tujuan pendidikan yang sesungguhnya: untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan membentuk karakter siswa.

Menciptakan pembelajaran yang mendalam adalah usaha panjang yang membutuhkan ketekunan, fleksibilitas, dan keberanian untuk menantang norma yang ada.

(Sumber terjemahan: Deep Learning: Engage The World Change The World/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)