Kabar Daerah – Program revitalisasi sekolah di Jawa Timur (Jatim) didorong untuk tidak hanya fokus pada pembangunan fisik.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim, Aries Agung Paewai menuntut agar proyek perbaikan sarana prasarana ini dibarengi perubahan fundamental pada sistem internal sekolah.
Aries menekankan bahwa revitalisasi harus menjadi momentum peningkatan mutu, kualitas, dan prestasi pendidikan. Ini termasuk perubahan budaya kerja, tata kelola transparan, dan peningkatan profesionalitas guru.
“Revitalisasi bukan hanya soal membangun fisik sekolah, tetapi tentang membangun semangat dan peradaban belajar yang lebih baik,” kata Aries, Selasa (28/10/2025).
Aries memastikan proyek revitalisasi adalah langkah strategis pusat dan daerah. Ini untuk menjamin keberlanjutan mutu pendidikan di era yang semakin dinamis.
Ia menjamin setiap dana yang digelontorkan pemerintah harus membawa manfaat langsung bagi peserta didik.
“Hasil revitalisasi tidak hanya tampak pada bangunan fisik. Tetapi juga harus tercermin pada peningkatan semangat belajar dan capaian prestasi murid,” imbuhnya.
Pada Sabtu (25/10/2025) lalu, Aries juga mendampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, meninjau langsung progres revitalisasi di SMAN 1 Ponorogo.
SMAN 1 Ponorogo diharapkan menjadi model pembelajaran unggulan. Sekolah tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan pelestarian budaya bangsa.
Di sela peninjauan, Aries secara khusus memotivasi tim karawitan SMAN 1 Ponorogo yang akan bertanding di ajang nasional UGM pada 9 November 2025.
“Anak-anak hebat ini adalah wajah pendidikan Jawa Timur yang sesungguhnya. Cerdas, kreatif, dan berkarakter,” katanya.
Ia juga menyimpulkan, pemerataan kualitas pendidikan di Jatim hanya bisa terwujud melalui kolaborasi erat antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Tujuannya satu. Melahirkan generasi pintar, berakhlak, berbudaya, dan siap bersaing.
(Direpost dari Berita Jatim/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Berita Jatim)
