Visi Pendidikan Indonesia telah dicanangkan, yakni Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak Indonesia menjadi salah satu negara maju terkemuka di tahun 2045 nanti. Namun demikian, krisis pendidikan Indonesia telah berlangsung lama dan belum menunjukan perbaikan yang signifikan berdasarkan tren Programme for International Student Assessment
(PISA) dari sejak tahun 2000 hingga 2018 lalu. Begitupun dengan hasil capaian belajar peserta didik dalam AN menunjukan bahwa 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi dan 2 dari 3 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum numerasi. Belum lagi data 24,4% terindikasi berpotensi mengalami insiden perundungan di satuan pendidikan dalam satu tahun terakhir. Serta, 22,4% peserta didik menjawab “Pernah” pada pertanyaan survei yang menunjukkan potensi insiden kekerasan seksual dalam survei lingkungan belajar.
Sistem pendidikan seyogyanya dapat mempersiapkan generasi suatu bangsa memasuki dunia nyata sesungguhnya. Namun demikian, dunia nyata berubah dengan sangat cepatnya saat ini, hal tersebut diperparah dengan kondisi satuan pendidikan terseok-seok untuk dapat mengikuti kecepatan perubahan yang terjadi. Indonesia membutuhkan suatu langkah nyata untuk menciptakan lompatan untuk menggapai mimpi Indonesia dengan diawali perubahan dari diri sendiri. Lompatan ini sangat mungkin dilakukan apabila sinergi seluruh pihak di dunia Pendidikan dapat mengoptimalkan perannya masingmasing. Oleh karenanya memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI, seperti yang telah diamanatkan dalam UU Sisdiknas tahun 2002 dapat menjadi solusi yang diharapkan. Mitra pembangunan sebagai salah satu strategi pelibatan masyarakat dalam implementasi program-program Kemendikbudristek dapat menjadi salah satu upaya melakukan lompatan yang diperlukan tadi.