Perpustakaan di Finlandia kini telah menjadi pusat inovasi yang menggabungkan pendidikan, hiburan, dan kreativitas.
Tidak hanya tempat untuk membaca, tetapi juga untuk berbagai kegiatan yang menginspirasi pengunjung dari segala usia.
Dari anjing pembaca hingga printer 3D, perpustakaan di Finlandia kini menawarkan lebih dari sekadar koleksi buku. Berikut adalah beberapa kegiatan menarik yang bisa ditemukan di banyak perpustakaan di Finlandia.
Salah satu kegiatan unik di perpustakaan Finlandia adalah “Novellikoukku”, yang artinya “Pancing Cerita Pendek”. Di sini, orang-orang berkumpul untuk merajut atau membuat kerajinan tangan lainnya sambil mendengarkan cerita pendek yang dibacakan.
Selain menjadi cara yang menyenangkan untuk menikmati cerita, kegiatan ini juga bermanfaat bagi otak.
Kerajinan tangan terbukti bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi stres, membuat kegiatan ini sangat cocok bagi mereka yang ingin bersantai sambil menikmati cerita.
Bagi pecinta musik, banyak perpustakaan di Finlandia yang memiliki studio musik dan rekaman. Di sini, pengunjung bisa bermain, merekam, dan mencampur (mixing) musik secara gratis.
Beberapa perpustakaan bahkan menyelenggarakan lokakarya (pelatihan) tentang mixing dan mastering musik.
Selain itu, alat musik seperti gitar, drum, dan piano tersedia untuk digunakan. Bagi yang ingin mendengarkan musik, beberapa perpustakaan juga menyediakan alat untuk mendigitalisasi rekaman LP, kaset, dan pita VHS.
Jika Anda tertarik dengan teknologi, banyak perpustakaan di Finlandia yang menyediakan fasilitas printer 3D secara gratis.
Printer ini bisa digunakan untuk mencetak objek plastik seperti prototipe atau bagian-bagian kecil yang hilang.
Maksud dari prototipe atau bagian-bagian kecil yang hilang: objek atau komponen yang dapat dicetak menggunakan printer 3D, baik itu bagian dari suatu produk atau model yang sedang dikembangkan (prototipe) atau bagian yang sudah rusak atau hilang dari suatu objek yang membutuhkan penggantian.
Contohnya, jika Anda memiliki mainan atau model rumah yang bagian-bagiannya rusak atau hilang, Anda bisa menggunakan printer 3D untuk mencetak bagian-bagian tersebut sebagai pengganti. Selain itu, printer 3D juga bisa digunakan untuk membuat prototipe produk baru sebelum diproduksi secara massal, seperti bagian dari alat atau mesin yang sedang dikembangkan.
Dengan kata lain, printer 3D memberi kesempatan untuk mencetak objek atau bagian dari objek yang tidak tersedia secara komersial, sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Selain itu, proses ini juga menjadi cara yang menyenangkan untuk belajar keterampilan digital seperti pemodelan 3D. Cukup bawa desain Anda di flash disk dan staf perpustakaan akan membantu Anda mencetaknya.
Pemodelan 3D (tiga dimensi): proses membuat representasi digital objek dalam bentuk tiga dimensi menggunakan perangkat lunak komputer. Dalam pemodelan 3D, objek digambarkan dalam ruang 3D dengan panjang, lebar, dan kedalaman, yang memungkinkan objek tersebut dilihat dari berbagai sudut dan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti animasi, permainan video, desain produk, atau pembuatan prototipe.
Pemodelan 3D bisa dilakukan dengan berbagai teknik, seperti:
Setelah objek 3D selesai dibuat, model tersebut bisa digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya untuk pembuatan gambar 3D, animasi, atau bahkan untuk dicetak dengan printer 3D. Dalam konteks perpustakaan Finlandia, pemodelan 3D dapat digunakan untuk mendesain objek atau bagian-bagian yang kemudian bisa dicetak dengan printer 3D.
Perpustakaan Finlandia juga memiliki berbagai fasilitas workshop lainnya, seperti mesin jahit, pemotong vinil, pemotong laser, dan laminator.
Pemotong vinil, pemotong laser, dan laminator: alat yang sering digunakan di workshop atau ruang kreatif untuk membuat atau memodifikasi berbagai produk, baik untuk keperluan seni, desain, maupun pembuatan barang. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing alat tersebut:
Ketiga alat ini umumnya digunakan di workshop atau makerspace (ruang kreatif) di perpustakaan atau pusat komunitas untuk membantu orang-orang berkreasi dan menghasilkan karya atau produk dengan teknologi yang lebih modern dan presisi.
Semua peralatan di atas bisa digunakan oleh siapa saja yang ingin membuat atau memperbaiki sesuatu dengan tangan mereka sendiri.
Memperbaiki sesuatu dengan tangan mereka sendiri: melakukan perbaikan atau perawatan terhadap barang atau objek yang rusak atau tidak berfungsi dengan menggunakan keterampilan tangan atau alat manual, tanpa melibatkan pihak ketiga atau jasa profesional.
Contohnya, jika seseorang memiliki perabotan yang patah, pakaian yang sobek, atau perangkat elektronik yang rusak, mereka bisa memperbaikinya sendiri dengan menggunakan alat yang sesuai, seperti alat pertukangan, mesin jahit, atau peralatan lainnya.
Ini mengacu pada kemampuan untuk mengatasi masalah sehari-hari secara mandiri dengan menggunakan keterampilan praktis dan kreativitas, yang dapat menghemat biaya dan juga memberi rasa puas karena berhasil memperbaiki sesuatu tanpa bantuan orang lain. Dalam konteks ruang workshop atau makerspace di perpustakaan, ini berarti pengunjung bisa memperbaiki barang-barang pribadi mereka, seperti pakaian, perangkat kecil, atau barang-barang lainnya, dengan fasilitas yang disediakan di tempat tersebut.
Hal tersebut memberi kesempatan kepada pengunjung untuk belajar keterampilan baru atau mengasah keterampilan yang sudah dimiliki.
Selain itu, perpustakaan Finlandia juga dikenal dengan dukungannya terhadap budaya permainan.
Negara ini memiliki salah satu komunitas game terbesar di Eropa, dan perpustakaan turut berpartisipasi dengan menyediakan berbagai jenis permainan, baik permainan papan tradisional maupun permainan digital.
Beberapa perpustakaan memiliki ruang permainan khusus dan klub permainan yang bisa diikuti pengunjung.
Ruang permainan khusus dan klub permainan yang bisa diikuti pengunjung: tempat dan komunitas di dalam perpustakaan yang dirancang untuk pengunjung yang ingin bermain berbagai jenis permainan, baik permainan papan (seperti catur atau monopoli) maupun permainan digital atau video games.
Secara keseluruhan, ini memberikan ruang bagi pengunjung, baik anak-anak maupun dewasa, untuk menikmati waktu luang mereka dengan cara yang menyenangkan dan sosial, sekaligus mendorong minat terhadap permainan yang dapat meningkatkan keterampilan strategis, kerjasama, dan kreativitas.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa meminjam permainan dan membawanya pulang, seperti halnya meminjam buku.
Salah satu kegiatan yang juga khas di Finlandia adalah keberadaan “anjing pembaca”.
Anjing pembaca: anjing yang dilatih khusus untuk mendengarkan anak-anak atau orang lain yang sedang membaca kepada mereka. Kegiatan ini biasanya dilakukan di perpustakaan dan bertujuan untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, terutama bagi anak-anak yang mungkin merasa cemas atau kurang percaya diri saat membaca di depan orang lain.
Anjing pembaca tidak menghakimi atau mengoreksi kesalahan bacaan. Mereka hadir hanya untuk mendengarkan dengan sabar, memberikan dukungan emosional yang menenangkan, dan menciptakan suasana yang lebih santai. Penelitian menunjukkan bahwa membaca kepada anjing dapat mengurangi stres, meningkatkan kefasihan membaca, dan membantu anak-anak merasa lebih nyaman dengan kemampuan membaca mereka.
Selain itu, anjing pembaca juga memberikan manfaat bagi anak-anak dengan masalah membaca atau yang kurang percaya diri, karena mereka merasa tidak ada tekanan untuk tampil sempurna. Hal ini telah terbukti dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam membaca dan memahami materi yang mereka pelajari.
Anjing-anjing ini hadir untuk mendengarkan anak-anak yang sedang belajar membaca. Mereka tidak mengoreksi atau menghakimi kesalahan bacaan, melainkan dengan sabar mendengarkan anak-anak membaca kepada mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa membaca kepada anjing dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kefasihan serta pemahaman membaca.
Beberapa perpustakaan bahkan memiliki kuda atau sapi pembaca, meskipun tidak berada di area perpustakaan.
Selain anjing pembaca, beberapa perpustakaan juga menyelenggarakan kegiatan sukarela lainnya, seperti “nenek dan kakek pembaca” serta kafe bahasa.
Nenek dan kakek pembaca: aktivitas di perpustakaan yang melibatkan para sukarelawan yang lebih tua, seperti nenek dan kakek, yang mendampingi anak-anak dengan membacakan cerita atau buku. Kegiatan ini sering dilakukan sebagai bagian dari program sukarela yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mendengarkan cerita yang menenangkan dan penuh kasih sayang kepada anak-anak.
Konsep ini serupa dengan kegiatan “anjing pembaca”, tetapi dengan nenek atau kakek sebagai pembaca manusia. Mereka biasanya dilibatkan untuk menciptakan suasana yang ramah dan penuh kehangatan, serta memberikan dukungan emosional bagi anak-anak, terutama yang merasa cemas atau ragu saat membaca di depan orang lain.
Aktivitas “nenek dan kakek pembaca” tidak hanya memberikan manfaat dalam hal meningkatkan kemampuan membaca anak-anak, tetapi juga mempererat hubungan antar-generasi. Anak-anak bisa belajar dari pengalaman dan kebijaksanaan nenek dan kakek, sementara para lansia juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan generasi muda, memperkaya kehidupan sosial mereka, dan merasa dihargai.
Kafe bahasa merupakan tempat di mana pengunjung bisa berlatih berbicara dalam bahasa Finlandia atau bahasa lainnya dalam suasana santai dan tidak formal.
Arsitektur perpustakaan di Finlandia juga menjadi daya tarik tersendiri.
Beberapa perpustakaan terkenal di Helsinki, Turku, dan Tampere dirancang oleh arsitek ternama dan menjadi contoh karya arsitektur yang sangat dihargai serta menjadi tempat yang wajib dikunjungi oleh pecinta arsitektur.
Bahkan di kota kecil seperti Kirkkonummi, terdapat perpustakaan Fyyri yang juga dirancang oleh arsitek terkemuka Finlandia.
Bagi penggemar sejarah arsitektur, perpustakaan di Rovaniemi yang dirancang oleh Alvar Aalto pada 1960-an menjadi contoh arsitektur modern yang menakjubkan.
Sementara itu, bagi mereka yang tertarik dengan sejarah, Perpustakaan Nasional di Helsinki yang dirancang oleh C.L. Engel pada abad ke-19 merupakan permata tersembunyi yang menawarkan ketenangan di tengah keramaian kampus universitas.
Arsitektur-arsitektur tadi tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menjadi bagian dari budaya pendidikan dan literasi yang sangat dihargai di Finlandia.
Secara keseluruhan, perpustakaan di Finlandia bukan sekadar tempat untuk meminjam buku, tetapi juga ruang untuk belajar, berkreasi, dan menikmati seni.
Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, perpustakaan di negara ini semakin menjadi pusat komunitas, mendukung berbagai bentuk ekspresi diri, dan memperkaya kehidupan masyarakat.
Inilah wajah baru perpustakaan yang tidak hanya menawarkan informasi, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan edukatif.
Catatan Kami
Pusat Inovasi, Kreativitas, dan Pembelajaran Sepanjang Hayat
Perpustakaan di Finlandia telah bertransformasi jauh melampaui fungsi tradisionalnya sebagai tempat untuk membaca dan meminjam buku. Kini, perpustakaan di negara ini menjadi pusat inovasi yang menggabungkan pendidikan, hiburan, dan kreativitas, memberikan pengalaman yang luar biasa bagi pengunjung dari segala usia. Tidak hanya menyediakan koleksi buku yang luas, perpustakaan di Finlandia menawarkan berbagai kegiatan yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan praktis dan digital.
Salah satu kegiatan yang menarik adalah “Novellikoukku” atau “Pancing Cerita Pendek”, di mana orang-orang berkumpul untuk merajut atau membuat kerajinan tangan sambil mendengarkan cerita pendek yang dibacakan. Ini bukan hanya cara yang menyenangkan untuk menikmati cerita, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Aktivitas ini terbukti membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi stres, sebuah cara santai untuk melatih ketenangan sekaligus meresapi kisah yang disampaikan.
Bagi mereka yang tertarik dengan musik dan teknologi, perpustakaan Finlandia menyediakan studio musik lengkap dengan alat rekaman dan pelatihan tentang mixing dan mastering musik secara gratis. Pengunjung dapat bermain, merekam, dan mencampur musik tanpa biaya, serta memanfaatkan fasilitas untuk mendigitalisasi rekaman lama. Keberadaan printer 3D di banyak perpustakaan juga memberikan kesempatan untuk mencetak prototipe produk atau bagian yang hilang dari berbagai objek. Dengan adanya fasilitas ini, perpustakaan menjadi tempat untuk berkreasi, belajar, dan memperdalam keterampilan teknologi seperti pemodelan 3D, memungkinkan pengunjung untuk mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.
Tidak hanya itu, perpustakaan di Finlandia juga dilengkapi dengan peralatan workshop canggih seperti mesin jahit, pemotong vinil, pemotong laser, dan laminator. Alat-alat ini memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memperbaiki atau membuat barang dengan tangan mereka sendiri. Dalam ruang kreatif ini, siapa pun bisa menciptakan sesuatu yang baru atau mengatasi masalah sehari-hari dengan keterampilan praktis, mengajarkan nilai kemandirian dan kreativitas.
Bagi mereka yang suka bermain, perpustakaan juga menawarkan ruang permainan khusus dan klub permainan yang mengundang pengunjung untuk bersosialisasi, baik dengan permainan papan tradisional maupun permainan digital. Ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengasah keterampilan berstrategi dan kerjasama, dengan komunitas yang terbangun melalui aktivitas sosial ini. Bahkan, beberapa perpustakaan mengadakan kegiatan yang unik dan penuh kasih, seperti program “anjing pembaca”, di mana anjing dilatih untuk mendengarkan anak-anak yang membaca kepadanya. Kegiatan ini telah terbukti membantu mengurangi kecemasan anak-anak saat membaca di depan orang lain, serta meningkatkan kefasihan dan kepercayaan diri mereka.
Praktik baik lainnya adalah program “nenek dan kakek pembaca”, yang mempertemukan generasi muda dengan orang dewasa yang lebih tua untuk mendengarkan cerita. Ini menciptakan ikatan antara generasi, memberi anak-anak rasa aman dalam belajar membaca, dan memberi para lansia kesempatan untuk berbagi kebijaksanaan mereka dengan generasi muda.
Keunikan lainnya adalah perpustakaan Finlandia yang menyediakan kafe bahasa, di mana pengunjung bisa berlatih bahasa Finlandia atau bahasa lain dalam suasana yang santai dan ramah. Inisiatif ini membantu meningkatkan keterampilan bahasa, sekaligus memperkaya interaksi sosial antar pengunjung dengan latar belakang yang beragam.
Arsitektur perpustakaan di Finlandia juga layak untuk diperhitungkan. Banyak perpustakaan di kota-kota besar seperti Helsinki, Turku, dan Tampere dirancang oleh arsitek ternama, menjadikannya sebagai contoh desain modern yang memadukan fungsi dan estetika. Perpustakaan ini bukan hanya tempat untuk membaca, tetapi juga ruang untuk merayakan kreativitas, belajar, dan berkumpul. Setiap perpustakaan, dengan arsitekturnya yang unik, menceritakan kisah tentang pentingnya pendidikan dan budaya literasi di Finlandia.
Dengan segala fasilitas dan kegiatan yang ditawarkan, perpustakaan di Finlandia telah mengubah wajahnya menjadi pusat komunitas yang mendukung berbagai bentuk ekspresi diri, kreativitas, dan pembelajaran sepanjang hayat. Ini adalah model yang patut dicontoh bagi banyak negara, karena perpustakaan kini bukan hanya tentang buku, tetapi tentang pengalaman yang membentuk masyarakat yang lebih kreatif, terhubung, dan belajar secara aktif.
(Sumber: Finland.fi/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image dan Finland.fi)