Begini Kemitraan Pembelajaran Mendalam melalui Alam Terbuka di Kanada

Selasa, 07/10/2025 WIB   16
Grade-8-water-workshop-768x1024

Dunia pendidikan terus berkembang, pengajaran yang menghubungkan siswa dengan dunia nyata menjadi semakin penting.

Salah satu contoh praktik baik yang menginspirasi datang dari kemitraan antara Meduxnekeag River Association (MRA) dan ASD-W, yang menjadikan alam sebagai ruang kelas pembelajaran.

ASD-W: singkatan dari Anglophone School District – West, yaitu salah satu distrik sekolah yang ada di wilayah provinsi New Brunswick, Kanada. Distrik ini mengelola sejumlah sekolah yang memberikan pendidikan di wilayah barat New Brunswick. ASD-W merujuk pada distrik sekolah yang bekerja sama dengan Meduxnekeag River Association (MRA) dalam menyediakan kesempatan pembelajaran luar ruangan bagi para siswa

Meduxnekeag River Association (MRA): sebuah organisasi yang berfokus pada pelestarian alam dan pendidikan lingkungan, yang berlokasi di kawasan Meduxnekeag Valley Nature Preserve, New Brunswick, Kanada. Organisasi ini menyediakan berbagai kesempatan untuk pembelajaran luar ruangan yang melibatkan sekolah-sekolah, kelompok masyarakat, lembaga pendidikan tinggi, dan publik secara umum. MRA memiliki misi untuk mendekatkan masyarakat dengan alam, serta memberikan pengalaman langsung dalam berbagai topik ilmiah dan lingkungan, seperti keanekaragaman hayati, kualitas air, pengelolaan hutan, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan cara ini, MRA berperan penting dalam mendidik generasi muda dan masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem.

Kolaborasi tersebut, yang telah berjalan selama 25 tahun, membawa konsep pembelajaran luar ruangan ke dalam kelas-kelas di sekolah-sekolah daerah hulu (daerah yang jauh dari perkotaan dan lebih dekat dengan sumber air atau alam).

Bagi para guru dan siswa di wilayah ini, MRA menjadi mitra penting yang membawa mereka lebih dekat dengan alam.

MRA, yang berlokasi di Meduxnekeag Valley Nature Preserve, telah menjadi tempat di mana siswa dapat merasakan langsung pengalaman belajar di luar kelas, jauh dari buku teks dan layar komputer.

Greg Reardon, seorang guru kelas 6 di Townsview School, Woodstock, menjelaskan bahwa melihat alam secara langsung memberikan pengalaman yang jauh lebih berarti daripada hanya membaca tentangnya.

Hal ini membuka peluang bagi siswa untuk menggali ide dan konsep yang lebih dalam, baik melalui penulisan jurnal alam di kelas Bahasa Inggris, pengukuran pohon untuk menghitung usia dalam pelajaran Matematika, maupun diskusi tentang keberlanjutan lingkungan dalam pelajaran Sains.

Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh MRA selalu terhubung dengan kurikulum yang berlaku, memastikan bahwa pembelajaran di alam bukan hanya sekedar aktivitas rekreasi, tetapi juga bagian integral dari proses belajar.

Misalnya, pada musim semi atau bulan September, siswa belajar tentang berbagai jenis tanaman dalam pelajaran Sains, sementara anak-anak taman kanak-kanak dapat merasakan tekstur lumut rambut yang lembut atau jamur berwarna oranye yang disebut orange jelly fungus.

Meskipun jamur tersebut bisa dimakan, Peabody, Administrator MRA, menekankan bahwa tidak semua tanaman yang ditemukan di alam dapat dimakan, kecuali beberapa yang memang aman seperti wood sorrel, yang rasanya asam mirip apel hijau.

Musim gugur dan musim dingin menjadi waktu yang tepat bagi siswa untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan hewan, terutama bagaimana mereka bersiap menghadapi musim dingin.

Melalui pendekatan yang interaktif, siswa diajak untuk berdiskusi tentang hewan yang berhibernasi, serta mengamati migrasi burung yang menjadi bagian penting dalam ekosistem.

Menghentikan sejenak untuk mendengarkan suara-suara hutan dan bertanya kenapa burung tidak terdengar di musim dingin, adalah cara efektif untuk membuat siswa berpikir kritis tentang apa yang terjadi di sekitar mereka.

Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa di tingkat sekolah menengah dan atas lebih kompleks, mengingat kedalaman kurikulum yang mereka pelajari.

Pengukuran diameter pohon dan estimasi tinggi pohon menjadi aktivitas yang memadukan pembelajaran Matematika dan Sains secara praktis.

Siswa menggunakan alat untuk mengukur diameter pohon, serta memperkirakan tinggi pohon dengan cara mengukur tinggi teman sekelas yang berdiri di samping pohon tersebut. Kegiatan ini memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang pengukuran dan aplikasinya di dunia nyata.

Pendidikan tentang kualitas air juga menjadi fokus penting dalam program ini.

Siswa kelas 8 melakukan pengujian kualitas air dengan mengukur aliran sungai, kekeruhan, suhu, dan pH air. Pengetahuan ini diperluas lebih lanjut dengan membahas pentingnya kualitas air dan dampaknya terhadap kehidupan.

Bahkan di tingkat sekolah menengah atas, siswa ikut serta dalam kegiatan penghapusan spesies invasif, seperti tanaman garlic mustard yang merusak ekosistem lokal. Kegiatan ini tidak hanya mendidik siswa tentang masalah lingkungan, tetapi juga memberi mereka pengalaman langsung dalam menjaga kelestarian alam.

Pembelajaran di luar kelas ini memberikan dampak yang besar bagi siswa. Odyssey Bedal, siswa kelas 6 di Townsview School, mengungkapkan kebahagiaannya dalam menggunakan alat untuk mengukur pohon dan menghitung usia pohon tanpa harus menebangnya.

Teman sekelasnya, Aubree Schriver, merasa terinspirasi oleh pembelajaran di luar sekolah, yang memberinya kesempatan untuk belajar langsung di alam. Pengalaman ini memperkaya pengetahuan mereka sekaligus mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang sehat dengan alam sekitar.

Kemitraan antara Meduxnekeag River Association dan ASD-W ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat digerakkan oleh alam, bukan hanya sebagai objek pembelajaran, tetapi sebagai ruang hidup yang menginspirasi dan mendidik.

Melalui inisiatif ini, siswa tidak hanya belajar tentang ekosistem dan ilmu pengetahuan alam, tetapi juga tentang pentingnya menjaga lingkungan, beradaptasi dengan perubahan, dan berpikir kritis dalam menghadapi tantangan global.

Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang menghubungkan siswa dengan alam dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, relevan, dan penuh makna.

(Sumber catatan: ASDW/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari ASDW)

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)