Bersenang-senang lewat Pembelajaran Kreatif dan Kolaboratif untuk Melejitkan Kompetensi Abad ke-21

Selasa, 29/04/2025 WIB   615
dinosaur-chases-and-baking-in-maths-its-all-about-developing-21st-century-compet

Sekolah Dasar Zhenghua di Singapura telah merevolusi cara belajar dengan pendekatan kreatif dan kolaboratif yang membebaskan potensi murid. Dipimpin oleh Kepala Sekolah Constance Loke, sekolah ini mempersiapkan murid menghadapi masa depan yang tidak terduga dengan mengembangkan keterampilan abad ke-21.

Pembelajaran di sini tidak monoton. Kelas berubah menjadi petualangan edukatif yang membangun ke­mampuan berpikir kritis, kerja sama dan kreativitas. Murid diajak menjelajahi konsep-konsep kompleks dengan cara yang menyenangkan, seperti proyek “Melarikan Diri dari Taman Jurassic” yang menggabungkan pembelajaran bahasa Inggris dengan petualangan virtual.

Dengan memberikan kebebasan kepada murid untuk mengatur waktu belajar sendiri, sekolah ini mendorong kemandirian dan tanggung jawab. Penilaian sendiri juga diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengem­bangkan kesadaran diri. Proyek-proyek terbuka memung­kinkan murid mengeksplorasi minat dan bakat mereka.

Pendekatan ini membawa hasil yang luar biasa. Murid menjadi lebih percaya diri, kreatif dan mampu berpikir kritis. Mereka digembleng agar siap meng­hadapi tantangan masa depan dengan kemampuan beradaptasi dan berinovasi. Pembelajaran tidak hanya tentang mencapai nilai tinggi, tapi tentang mengem­bangkan keterampilan hidup.

Sekolah ini juga mengem­bangkan keterampilan sosial dan emosional melalui kegiatan kolaboratif. Murid belajar bekerja sama, berbagi ide dan menghar­gai perbedaan. Mereka menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

Dengan filosofi “belajar sepanjang hayat”, Sekolah Dasar Zhenghua membuktikan bahwa pembelajaran harus menyenang­kan dan bermakna. Dengan mem­berikan kebebasan, kewenangan dan dukungan, murid dapat mencapai potensi maksimal. Tidak semua hal penting dapat diukur, namun dapat dia­mati dan dirasakan dalam setiap langkah mereka.

Sekolah Dasar Zhenghua juga mengintegrasikan tek­nologi untuk mendukung pembelajaran. Murid menggu­nakan alat digital untuk mengembangkan keterampilan digital dan berpikir kritis. Guru-guru punya peran penting sebagai fasilitator, membimbing murid menjelajahi penge­tahuan baru.

Kepala Sekolah Constance Loke menjelaskan, “Kami ingin murid merasa percaya diri, penuh rasa penasaran, berani bertanya dan mengambil kendali atas proses belajarnya.” Pendekatan ini lagi-lagi digiatkan agar murid Zhenghua menjadi pribadi yang kreatif, selalu siap dan percaya diri menghadapi tantangan masa depan.

Dengan semangat belajar yang tinggi, murid Zheng­hua mengeksplorasi berbagai bidang, dari sains dan teknologi hingga seni dan budaya. Mereka belajar meng­hargai keberagaman dan membangun empati melalui kegiatan kolaboratif.

Kepala Sekolah Constance Loke menekankan, “Pem­belajaran harus menyentuh hati dan pikiran. Kami ingin menciptakan generasi yang cerdas, kreatif dan peduli.” Visi ini terwujud dalam setiap aspek kehidupan sekolah, membentuk murid yang juga siap menghadapi tantangan global dengan keberanian dan kebijaksanaan.

Dalam lingkungan yang mendukung dan inspiratif, siswa Zhenghua belajar mengembang­kan keterampilan hidup seperti komunikasi efektif, pemecahan masalah dan kerja sama tim. Mereka dilatih menjadi pemimpin masa depan yang mampu meng­hadapi perubahan dan mencipta­kan dampak positif.

Guru-guru di Zhenghua juga menjadi teladan dalam pengem­bangan profesionalisme. Mereka terus memperbarui metode pengajaran dan mengembangkan keterampilan untuk mendukung pembelajaran murid.

Dengan filosofi “belajar tanpa batas”, Sekolah Dasar Zhenghua menciptakan ekosistem pendi­dikan yang dinamis dan inovatif. Murid diajak menjelajahi potensi diri, mengembangkan minat dan bakat, serta mempersiapkan diri untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat.

Komitmen ini tercermin dalam setiap aspek kehidup­an sekolah, dari kurikulum hingga kegiatan ekstrakuriku­ler, menciptakan generasi yang cerdas, kreatif dan berakhlak baik.

*Selengkapnya dapat dibaca di sini: halaman 32 – 37

 

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)