Deep Learning Menciptakan Pendidikan yang Lebih Inklusif dan Kesempatan yang Sama bagi Semua Orang untuk Sukses

Rabu, 27/08/2025 WIB   82
STEM-class

Deep learning telah membuka jalan bagi pendidikan yang lebih inklusif dan merata. Konsep ini memungkinkan setiap siswa, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi, untuk menemukan kesuksesan dalam proses belajar mereka. Dengan membangun rasa percaya diri dan ketekunan, deep learning memberi peluang bagi semua orang untuk berkembang. Meskipun kesetaraan dalam pendidikan tidak bisa tercapai dalam waktu singkat, sistem pendidikan harus tetap menargetkan tujuan tersebut sebagai arah yang jelas. Menyatukan kesetaraan dengan keunggulan melalui kebijakan yang juga mengakomodasi kebutuhan kesehatan dan keselamatan siswa bisa menjadi kombinasi yang sangat kuat dan berdampak.

Namun, mengukur dampak dari kompetensi global yang baru adalah tantangan tersendiri. Untuk itu, pendekatan yang digunakan oleh Pasi Sahlberg, seorang pakar pendidikan Finlandia, memberikan harapan. Dalam penelitiannya, Sahlberg membedakan antara data besar dan data kecil. Data besar, meskipun memiliki banyak informasi, sering kali tidak memberikan pemahaman yang mendalam tentang kualitas pengajaran dan dampaknya terhadap pembelajaran. Sebaliknya, data kecil, yang berisi petunjuk-petunjuk kecil yang bisa mengungkap tren besar, menawarkan wawasan yang lebih berharga. Data kecil ini sering kali tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari sekolah, dan melalui kasus-kasus atau cerita-cerita konkret, kita bisa melihat bagaimana siswa yang sebelumnya kesulitan dalam sistem pendidikan tradisional mulai berkembang dalam lingkungan deep learning.

Cerita sukses siswa yang menghadapi tantangan bukanlah hal baru. Namun, yang membedakan deep learning adalah kemampuannya untuk menghadirkan perubahan besar di banyak sekolah, bukan hanya keberhasilan yang terisolasi. Di sekolah-sekolah yang menerapkan deep learning, siswa yang sebelumnya tidak terlibat mulai merasa lebih terhubung dengan pembelajaran. Mereka menjadi lebih termotivasi untuk berpartisipasi karena pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Hal ini menjadi hal yang biasa di kalangan teman sebaya mereka, dan bahkan di seluruh organisasi. Keterlibatan yang lebih dalam dan kemajuan yang lebih cepat terjadi karena hasil belajar yang lebih terfokus (spesifik), 6 kompetensi utama yang diutamakan, dan pengalaman belajar yang lebih mendalam.

Hipotesis kesetaraan dalam pendidikan ini bisa memberi dampak besar pada kebijakan dan perubahan sistem pendidikan secara menyeluruh. Dengan deep learning, fokus bergeser dari memperbaiki siswa yang dianggap bermasalah menjadi lebih menekankan pada pertumbuhan dan pengembangan potensi siswa. Ini adalah arah yang seharusnya diambil oleh setiap sistem pendidikan yang ingin menciptakan perubahan nyata bagi siswa, terutama dalam dunia yang terus berkembang ini.

(Sumber: https://deep-learning.global//Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)