Di Pembelajaran Mendalam, Siswa sebagai Mitra Utama Guru dalam Proses Pembelajaran

Senin, 01/09/2025 WIB   244
Image_NAISM_Manila_2024_180

Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, semakin banyak sekolah dan distrik yang mengadopsi model kemitraan baru yang melibatkan siswa sebagai mitra sejajar dalam proses pembelajaran. Fenomena ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga memicu perubahan mendalam dalam cara mengajar yang selama ini kita kenal.

Maksudnya: sekolah dan pemerintah daerah yang mau mencoba peran baru dan membangun model kerja sama  baru yang lebih terbuka dan inovatif (kreatif) mulai melihat perubahan besar. Siswa jadi lebih semangat belajar dan hasilnya pun semakin baik.

Salah satu contoh yang sangat mencolok adalah yang terjadi di Uruguay, di mana siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga bekerja sama dengan guru untuk merancang pembelajaran. Melalui pendekatan ini, rasa ingin tahu siswa berkembang pesat dan mereka menjadi lebih terlibat dalam menentukan arah pembelajaran, terutama dalam bidang robotika. Tidak hanya itu, siswa juga berperan aktif dalam mengajarkan teman-temannya cara menggunakan teknologi baru tersebut dan menilai kemajuan yang telah dicapai.

Di tempat lain, seperti di Glashan School di Ottawa, Kanada, siswa menjadi Tim Kepemimpinan Deep Learning yang bertanggung jawab mengembangkan pembelajaran mendalam di sekolah mereka. Mereka mengaitkan pembelajaran ini dengan isu-isu global, seperti stabilitas lingkungan yang terjadi di Swedia. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana siswa tidak hanya belajar untuk dirinya sendiri, tetapi juga terlibat dalam memecahkan masalah yang lebih besar dan relevan di dunia mereka. Di Australia, siswa juga memimpin pameran yang melibatkan 3 sekolah, yang berfokus pada bagaimana mereka bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan masa depan. Ini adalah contoh nyata bagaimana siswa memimpin dan mengambil tanggung jawab untuk masa depan mereka sendiri.

Praktik-praktik ini menunjukkan bahwa peran siswa dalam pembelajaran harus lebih dihargai dan dilibatkan. Mereka bukan lagi sekadar penerima ilmu, melainkan aktor utama yang turut menentukan kualitas dan arah pembelajaran. Ini menciptakan iklim yang lebih dinamis dan interaktif di sekolah, di mana siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar. Namun, perubahan ini tidak dapat terjadi tanpa mengubah peran guru. Agar siswa bisa benar-benar menjadi mitra sejajar dalam pembelajaran, peran guru harus bertransformasi. Guru tidak lagi hanya menjadi pengajar yang memberi materi, tetapi harus berfungsi sebagai pemicu semangat, pelatih (pendidik) yang membimbing siswa, serta penggerak yang menginspirasi mereka untuk terus berkembang.

Perubahan peran ini adalah langkah penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Melalui peran aktif siswa dalam pembelajaran, mereka tidak hanya diajarkan untuk mengingat dan memahami, tetapi juga untuk mengaplikasikan, menciptakan, dan mengevaluasi. Ini adalah pendidikan yang lebih relevan, lebih mendalam, dan lebih menyiapkan mereka untuk berperan dalam dunia yang terus berubah. Agar perubahan ini dapat berlanjut dan berkembang, guru dan siswa harus berjalan bersama sebagai mitra dalam pendidikan, saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Dengan cara ini, pendidikan tidak hanya menjadi tentang menyampaikan pengetahuan, tetapi juga tentang menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berdampak bagi kehidupan mereka dan masyarakat luas.

(Sumber catatan: https://deep-learning.global//Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)