Melihat Sekolah Lebih Dalam, Bukan Sekadar Angka Tanpa Makna

Kamis, 12/06/2025 WIB   487
20230824_142136.jpg.thumb.1280.1280

Transparansi dalam pendidikan bukan sekadar jargon kebijakan. Ia adalah kebutuhan nyata bagi orang tua, guru, dan pemangku kepentingan untuk memahami bagaimana sebuah sekolah bekerja mendidik anak-anak. Dalam konteks ini, My School, situs resmi yang dikelola oleh Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA), menjadi praktik baik yang patut dicontoh.

Situs ini menyediakan data yang komprehensif tentang setiap sekolah di Australia. Dari profil siswa, pendanaan, hingga capaian literasi dan numerasi melalui NAPLAN, semua informasi bisa diakses oleh publik. Ini bukan hanya soal membuka angka. Ini adalah bentuk konkret dari akuntabilitas dan keterbukaan dalam sistem pendidikan nasional.

Ini bukan hanya soal membuka angka: Tujuan dari situs My School bukan sekadar menampilkan data atau statistik pendidikan ke publik. Maksudnya, publikasi data bukan dilakukan hanya untuk memenuhi kewajiban administratif atau sekadar menunjukkan informasi mentah seperti jumlah siswa, skor NAPLAN, atau angka kehadiran.

Yang lebih penting adalah bagaimana data itu dipakai untuk mendorong pemahaman, refleksi, dan perbaikan di dunia pendidikan. Data yang disajikan memiliki konteks, dapat diinterpretasi, dan dimaksudkan untuk membantu orang tua, guru, dan pembuat kebijakan membuat keputusan yang lebih baik. Jadi, membuka angka di sini berarti membuka informasi yang bermakna dan bisa ditindaklanjuti, bukan hanya angka tanpa penjelasan.

Yang membedakan My School dari upaya serupa di banyak negara lain adalah pendekatannya yang seimbang. Alih-alih menjadi ajang perbandingan prestasi antar sekolah semata, situs ini menekankan pada pentingnya memahami latar belakang siswa dan konteks sekolah secara menyeluruh. Dengan kata lain, situs ini menolak mentah-mentah pendekatan “liga sekolah” yang memicu kompetisi tidak sehat.

Maksudnya: Situs My School secara tegas menolak atau tidak mendukung penyusunan peringkat sekolah (league tables) yang membandingkan sekolah-sekolah hanya berdasarkan hasil akademik—seperti nilai NAPLAN—tanpa mempertimbangkan konteks dan latar belakang siswa.

Pendekatan “liga sekolah” cenderung membuat sekolah bersaing secara tidak sehat demi tampil unggul di papan peringkat, alih-alih fokus pada proses pembelajaran yang bermakna dan peningkatan berkelanjutan. Situs My Schoollebih memilih menampilkan data yang membantu publik memahami kemajuan siswa dan karakteristik sekolah secara menyeluruh, bukan sekadar menilai siapa yang “terbaik” atau “terburuk”.

Iini menegaskan sikap My School untuk mendorong transparansi yang adil dan bertanggung jawab, bukan persaingan antar sekolah yang dangkal.

ACARA secara jelas menyatakan bahwa NAPLAN hanyalah 1 aspek dari performa sekolah. Mereka mengingatkan publik untuk tidak menjadikan data tersebut sebagai satu-satunya tolok ukur kualitas pendidikan. Ini adalah sikap yang bertanggung jawab, karena pendidikan tidak dapat direduksi menjadi sekadar angka.

Selain itu, My School juga memberikan data tentang kemajuan siswa dalam rentang waktu 2 tahun. Ini penting. Informasi seperti ini memberi gambaran seberapa besar kontribusi sekolah terhadap perkembangan literasi dan numerasi siswa, bukan hanya hasil akhirnya. Fokus pada progres membuka ruang diskusi yang lebih konstruktif daripada sekadar nilai mentah.

Yang tak kalah penting adalah bagaimana data ini digunakan untuk mendukung orang tua dalam mengambil keputusan yang tepat bagi anak mereka. Tetapi ACARA juga mengingatkan, data bukan segalanya. Percakapan langsung dengan guru dan kepala sekolah tetap krusial. Ini menunjukkan bahwa teknologi informasi tidak boleh menggantikan relasi (hubungan) manusia dalam pendidikan.

Keberanian untuk memperbarui sistem pelaporan pada tahun 2020 juga patut diapresiasi. Perubahan ini tidak hanya kosmetik. Tujuannya jelas: menggeser fokus dari sekadar capaian akhir ke proses belajar. Ini adalah langkah maju dalam membangun sistem pelaporan pendidikan yang lebih adil dan kontekstual.

Perubahan ini tidak hanya kosmetik: Bukan hanya tampak di permukaan atau sekadar mempercantik tampilan, tapi benar-benar substansial atau mendasar:

  • Bukan hanya soal tampilan website atau penyajian data
  • Tetapi juga menyangkut cara data dianalisis dan ditafsirkan, misalnya dengan menekankan pada kemajuan belajar siswa, bukan sekadar nilai akhir
  • Dan bertujuan untuk mengubah cara masyarakat melihat dan menggunakan data pendidikan, agar tidak lagi fokus pada perbandingan yang tidak adil antar sekolah

Dalam dunia kebijakan publik atau pendidikan, istilah perubahan kosmetik sering digunakan untuk mengkritik perubahan yang terlihat sibuk tapi tidak menyentuh persoalan inti. Jadi, dengan menyebut perubahan di My School “tidak hanya kosmetik,” kita sedang menegaskan bahwa perubahan tersebut bersifat nyata dan bermakna.

Meskipun ada kekosongan data untuk periode 2020–2023 akibat pandemi dan pergeseran sistem asesmen, ACARA bersikap jujur dan terbuka mengenai hal tersebut. Mereka tidak menutup-nutupi, tidak memanipulasi. Ini contoh baik dari integritas dalam penyajian data pendidikan.

Fitur lain yang menonjol adalah kemampuan situs untuk menampilkan data berdasarkan kelompok siswa dengan latar belakang serupa. Ini penting untuk membandingkan capaian secara lebih adil. Kita tidak bisa membandingkan sekolah di pusat kota dengan sekolah terpencil tanpa memperhitungkan konteks sosial, ekonomi, dan budaya masing-masing.

Dengan data yang dikumpulkan secara konsisten selama lebih 1 dekade (kecuali tahun 2020), situs ini memberikan gambaran jangka panjang yang sangat berguna untuk mengevaluasi kebijakan pendidikan. Ini juga membantu kita memahami tren dan tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di berbagai wilayah.

Lebih dari sekadar alat pelaporan, My School adalah contoh nyata bagaimana teknologi informasi digunakan untuk memperkuat demokratisasi pendidikan. Orang tua tidak lagi bergantung pada reputasi lisan atau asumsi pribadi. Mereka bisa melihat data sendiri, menafsirkan, lalu berdiskusi dengan pihak sekolah.

Pendekatan My School menegaskan bahwa pendidikan bukan urusan pemerintah dan sekolah semata. Ini adalah urusan publik. Keterlibatan masyarakat hanya akan terjadi bila mereka diberi akses yang setara terhadap informasi yang akurat dan kontekstual.

Situs ini juga menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap sekolah tidak harus bersifat represif. Sebaliknya, pelaporan yang transparan dan berimbang justru bisa menjadi alat penguat dan pendukung bagi sekolah dalam meningkatkan kualitasnya.

Jadi, My School adalah pengingat bahwa dalam dunia yang penuh data, hal yang paling penting adalah bagaimana data itu digunakan. Di tangan yang bijak, data bukan sekadar angka, melainkan cermin dari kemajuan dan tantangan yang harus dihadapi bersama. Australia telah menunjukkan bahwa dengan sistem yang dirancang dengan kehati-hatian dan niat baik, data bisa menjadi jembatan, bukan jurang, antara sekolah dan masyarakat.

Atau dengan kata lain:

My School: Transparansi Data untuk Pendidikan yang Lebih Adil

Transparansi dalam pendidikan bukan sekadar jargon kebijakan, tapi kebutuhan nyata. Situs My School yang dikelola Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA) menjadi contoh praktik baik dalam menyediakan informasi pendidikan secara terbuka, akurat, dan kontekstual.

My School memuat data lengkap tentang setiap sekolah di Australia, mulai dari profil siswa, dana yang diterima, hingga hasil asesmen NAPLAN. Namun, yang membedakan situs ini bukan hanya sekadar kumpulan angka. Lebih dari itu, situs ini dirancang untuk membantu orang tua dan masyarakat memahami proses dan kemajuan belajar siswa.

Salah satu prinsip penting dari My School adalah penolakan terhadap pendekatan “liga sekolah” atau peringkat sekolah secara langsung. Situs ini tidak menjadikan sekolah sebagai kompetitor berdasarkan skor mentah, melainkan mengedepankan pemahaman terhadap latar belakang siswa dan konteks sekolah. Dengan demikian, penilaian menjadi lebih adil dan menyeluruh.

Selain menampilkan hasil NAPLAN, My School juga menyediakan data kemajuan siswa selama 2 tahun antar asesmen. Ini memberikan gambaran nyata tentang kontribusi sekolah dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa, bukan hanya hasil akhir yang bisa dipengaruhi oleh latar belakang awal siswa.

Penggunaan data yang transparan dan bertanggung jawab ini memperkuat akuntabilitas sekolah kepada orang tua dan masyarakat luas. Namun, ACARA juga mengingatkan bahwa data tidak bisa menggantikan peran guru dan interaksi langsung dalam proses pendidikan.

Perubahan besar pada situs My School pada tahun 2020 bukan hanya soal tampilan, tetapi perubahan substansial dalam bagaimana data disajikan dan diinterpretasi. Fokus kini bergeser dari persaingan angka ke kemajuan belajar, sehingga lebih mencerminkan kualitas pendidikan secara riil.

Meski terdapat jeda data akibat pandemi dan perubahan sistem asesmen, ACARA tetap menjaga integritas pelaporan. Informasi disampaikan secara jujur, tanpa manipulasi, demi menjaga kepercayaan publik.

Keunggulan lain My School adalah kemampuannya menampilkan data berdasarkan latar belakang siswa yang serupa, sehingga memungkinkan perbandingan yang lebih adil antar sekolah. Hal ini menjadi langkah maju dalam menghindari penilaian yang sekadar berpatokan pada skor mentah tanpa konteks.

Dengan data yang konsisten selama lebih dari 1 dekade, My School juga menjadi alat penting bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi pendidikan yang tepat sasaran.

Poinnya, My School bukan hanya alat pelaporan, tapi juga jembatan antara sekolah dan masyarakat. Dengan data yang akurat dan transparan, semua pihak dapat bekerja sama demi peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan.

(Sumber: My School/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari My School dan North Auburn Public School)

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)