Pengajaran yang berkualitas adalah dasar dari sistem pendidikan yang baik. Para guru tidak hanya sekadar menyampaikan materi, tetapi mereka juga menginspirasi rasa ingin tahu, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.
Ketika guru melaksanakan tugas mereka dengan baik, dampaknya terasa luas seperti sekolah berkembang, hasil belajar siswa meningkat, dan masyarakat pun mendapat manfaat. Oleh karena itu, sangat menggembirakan melihat Afrika Selatan, sebagai presidensi G20, memberikan perhatian khusus pada pengembangan profesional guru.
Pengembangan profesional guru dimulai dengan pendidikan awal yang memberikan dasar-dasar penting dalam metode pengajaran dan pengetahuan mata pelajaran. Namun, penguasaan yang sebenarnya datang dari pengalaman mengajar di kelas, pembelajaran berkelanjutan, dan refleksi terhadap pengajaran.
Sayangnya, masih banyak guru di berbagai negara yang merasa tidak siap menghadapi tantangan di kelas. Walaupun sebagian besar merasa yakin dengan pengetahuan mata pelajaran mereka, hanya sedikit yang merasa siap untuk mengajar siswa dengan beragam kebutuhan atau menggunakan alat digital secara efektif.
Ini menunjukkan perlunya pelatihan praktis berbasis sekolah, seperti magang, bimbingan, dan program orientasi yang kuat untuk menghubungkan teori dengan praktik. Pengembangan profesional guru juga harus relevan, dengan mengatasi kebutuhan nyata yang berkembang, seperti keterampilan digital di era AI, dan memanfaatkan riset pendidikan untuk memperbaiki cara mengajar.
Jalur karir yang jelas dan terstruktur sangat penting untuk mendukung pengembangan profesional guru. Ini dapat memberikan tujuan yang lebih jelas dan membantu mempertahankan talenta di kelas.
Ketika guru memiliki kesempatan untuk mengambil peran seperti mentor, guru pemimpin, atau ahli kurikulum, mereka dapat bertanggung jawab lebih banyak dan berbagi pengetahuan mereka tanpa harus meninggalkan dunia pengajaran.
Sekolah-sekolah juga dapat menciptakan budaya pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran guru akan lebih berkembang jika mereka bekerja bersama teman sejawat melalui observasi pelajaran, umpan balik, dan perencanaan bersama.
Penelitian OECD menunjukkan bahwa lokakarya sekali saja jarang membawa perubahan yang langgeng. Sebaliknya, pembelajaran profesional yang terus menerus dan bersifat kolektif jauh lebih efektif.
Negara yang menggabungkan perkembangan karir dengan praktik kolaboratif seperti kepemimpinan pengajaran, bimbingan sejawat, dan inovasi pedagogis cenderung memiliki tingkat keterlibatan guru yang lebih tinggi dan komitmen jangka panjang terhadap profesi mereka.
Selain itu, penting untuk memperlakukan profesi pengajaran dengan hormat. Namun, seringkali keterampilan dan kerja keras guru tidak mendapat pengakuan yang sepatutnya.
Menurut Survei Pengajaran dan Pembelajaran Internasional OECD (TALIS), hanya 26% guru di seluruh negara OECD yang merasa profesinya dihargai oleh masyarakat. Di negara-negara seperti Korea dan Shanghai, Cina, guru memiliki peran aktif dalam merancang kurikulum dan mendorong inovasi. Hal ini dapat meningkatkan persepsi masyarakat terhadap profesi pengajaran sebagai profesi yang dihargai.
Memberikan guru kesempatan untuk bersuara dalam kebijakan pendidikan dan mengakui kontribusi mereka dapat membuat profesi ini lebih menarik. Ketika guru merasa dihargai, didukung, dan dipercaya, mereka lebih cenderung untuk tetap bertahan dan berkembang.
Dengan pengembangan profesional guru menjadi salah satu agenda utama dalam Kelompok Kerja Pendidikan G20, ada kesempatan untuk meningkatkan perhatian terhadap isu ini.
Memberdayakan guru dengan keterampilan, dukungan, dan kesempatan untuk berkembang akan memastikan setiap siswa mendapat manfaat. Ini juga merupakan investasi yang sangat berharga bagi pemerintah, karena guru yang terampil lebih siap untuk beradaptasi dengan kebutuhan yang terus berubah.
Dengan berinvestasi pada pendidik, negara-negara G20 dapat memastikan setiap siswa dibimbing oleh guru yang menginspirasi. Ini adalah investasi yang akan memberikan hasil positif selama bertahun-tahun ke depan.
(Sumber terjemahan: OECD/Foto atau ilustrasi Google Image)