Pendidikan yang memperkenalkan keterampilan praktis sejak dini adalah langkah strategis yang sangat diperlukan untuk membekali generasi muda dengan berbagai pilihan karier yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menyenangkan. Seperti yang terlihat dalam acara yang digelar di Fredericton High School (FHS), kegiatan belajar seru ini berhasil mengenalkan para siswa sekolah dasar pada dunia pertukangan, yang merupakan salah satu keterampilan yang kini semakin dibutuhkan di berbagai sektor pekerjaan di Kanada.
Sekitar 100 siswa dari 3 sekolah dasar seperti Connaught Street, Liverpool Street, dan Montgomery Street Elementary School, ikut serta dalam acara yang diselenggarakan oleh Centre of Excellence for Skilled Trades and Manufacturing. Mereka berkesempatan untuk belajar langsung tentang keterampilan praktis, dengan bantuan siswa-siswa senior FHS yang belajar di jurusan Mill and Cabinet. Dalam suasana yang penuh antusiasme, para siswa ini tidak hanya diajarkan cara-cara dasar menggunakan alat-alat pertukangan seperti palu, paku, dan lem tembak, tetapi mereka juga diberi kesempatan untuk membuat karya kreatif berupa “landak pribadi” yang bisa mereka bawa pulang sebagai hasil karya pertama mereka.
Dengan bimbingan siswa FHS, anak-anak sekolah dasar belajar bagaimana cara menggabungkan potongan kayu, memukul paku dengan hati-hati, dan menempelkan mata mainan pada karya mereka. Proses ini bukan hanya mengajarkan mereka tentang keterampilan teknis, tetapi juga memberikan pengalaman langsung tentang bagaimana bekerja dengan tangan mereka sendiri. Hal ini memberikan mereka pemahaman tentang pentingnya ketelitian, kehati-hatian, dan kepuasan dalam menciptakan sesuatu dengan usaha dan kreativitas mereka sendiri.
Menurut Helene Savoie, direktur MAPSWS, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan anak-anak pada keterampilan dasar dalam pertukangan, serta untuk memberi mereka pemahaman bahwa karier di bidang tersebut (pertukangan) seperti menjadi tukang kayu atau mekanik adalah pilihan yang menarik dan bermanfaat. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mendapat keterampilan teknis, tetapi mereka juga membawa pulang sebuah karya yang dapat mereka tunjukkan kepada orang tua mereka. Ini menjadi cara yang efektif untuk menanamkan pada mereka nilai-nilai keterampilan dan profesionalisme, sambil memperkenalkan mereka pada dunia karier yang sering kali diabaikan.
Bagi siswa FHS, kegiatan ini tidak hanya memberi kesempatan untuk berbagi ilmu, tetapi juga memberi pengalaman langsung dalam mengajar dan membimbing adik-adik mereka. Proses mentoring ini, menurut guru mereka Daryl Tapley, merupakan latihan yang sangat berharga dalam pengembangan keterampilan mereka sendiri, terutama dalam bekerja dengan orang lain dan mengelola proyek praktis. Siswa-siswa FHS menunjukkan kematangan yang luar biasa dengan menyusun paket bahan pertukangan untuk 173 anak-anak sekolah dasar dalam waktu yang singkat, sambil memastikan bahwa setiap anak mendapat edukasi dan pengalaman yang menyenangkan.
Kegiatan ini juga memberikan pemahaman lebih lanjut bagi anak-anak sekolah dasar tentang pilihan karier yang ada di dunia keterampilan (pertukangan). Meskipun mereka mungkin belum tahu apa yang ingin mereka lakukan di masa depan, pengalaman langsung ini membuka mata mereka pada banyaknya peluang yang bisa mereka kejar, bahkan sejak usia dini. Dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, mereka tidak hanya mengenal berbagai alat dan teknik pertukangan, tetapi juga mendapatkan gambaran tentang masa depan mereka dalam dunia kerja yang penuh tantangan dan peluang. Ini adalah salah satu contoh bagaimana pendidikan yang menyenangkan dan berbasis keterampilan bisa memberikan dampak positif yang luas, membangun masa depan yang lebih cerah dan penuh kemungkinan bagi anak-anak.
Keberhasilan acara ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak selalu harus berfokus pada teori semata, tetapi juga harus membuka ruang bagi siswa untuk belajar melalui pengalaman praktis. Dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif, anak-anak belajar lebih dari sekadar keterampilan teknis. Mereka belajar untuk berkreasi, bekerja sama, dan merasakan kepuasan dalam menghasilkan sesuatu dengan tangan mereka sendiri. Inilah esensi dari pendidikan yang membekali generasi muda dengan keterampilan hidup yang sesungguhnya.
(Sumber catatan: ASDW/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari ASDW)