Merdeka Menumbuhkan Personaliti di SD SAIM Surabaya

Selasa, 12/09/2023 WIB   1173
image (2)

Kompetensi Personaliti, hasil dari Merdeka Belajar

Program Merdeka Belajar disambut positif SD SAIM (Sekolah Alam Insan Mulia) Surabaya dua tahun ini. Setelah mengkaji perkembangan kurikulum di sekolah, menerima saran dan masukan dari beberapa pihak, SD SAIM Surabaya menghadirkan kompetensi personaliti sebagai upaya penguatan Pendidikan karakter. Hal ini selaras dengan program “Merdeka Belajar” Kemendikbudristek, merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Personaliti hadir menjadi sebuah kemerdekaan proses belajar dan inovasi Pendidikan berfokus pada kualitas sumber daya manusia (kemampuan berpikir dan budi pekerti). Kompetensi personaliti menjadi pendamping kompetensi Aqidah Akhlak dan media penguatan konsep diri berbasis perkembangan psikologi anak. Materi design thinking dihadirkan sebagai bimbingan kemampuan siswa dalam menguasai HOTS (High Order Thinking Skill). Sebagai sekolah Islam, berada di negara kesatuan, selain profil pelajar Pancasila referensi penguatan karakter yang diajarkan adalah keteladan Rasulullah SAW dan para sahabat beliau.

Tahun pertama implementasi kompetensi personaliti, dinamika trial and error menjadi pintu terbuka sebagai evaluasi dan perbaikan menuju desain kurikulum yang bisa diterapkan lengkap dengan panduan kurikulum, teori dan praktik. Tahun 2023/2024 merupakan implementasi pemantapan dan pemenuhan perangkat agar kompetensi ini bisa dilaksanakan oleh semua civitas yang ada di sekolah. Sebuah usaha inovasi kurikulum yang mengawal perkembangan karakter setiap siswa dengan segala keunikannya. Karena itu, penerapan keilmuan psikologi perkembangan menjadi bagian penting dalam mengawal jalannya kompetensi ini. Siswa memahami dirinya, lingkungan terdekat, bagaimana merumuskan peran di masyarakat, dan menjadi manusia dengan Sumber Daya yang baik dan mampu menebar kebaikan kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan Menghargai Perbedaan

Kurikulum Merdeka yang diluncurkan sejak 2022 dan diimplementasikan sebagai kurikulum nasional, menjadi bagian dari proses inovasi hasil kajian masalah kurikulum nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kurikulum Merdeka dimaksudkan sebagai momentum peningkatan kualitas pembelajaran. Setiap sekolah memiliki “kemerdekaan” dalam melakukan observasi, evaluasi, dan pengembangan praktiknya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan sekolah masing-masing.

SAIMS yang berdiri sejak tahun 2000 sebenarnya telah menghadirkan ide “kemerdekaan” dengan merangkum mata Pelajaran dalam kurikulum nasional, merujuk pada fokus enam kompetensi (Aqidah Akhlaq, Bahasa, SAINS, Sosial, Numerikal, dan Motorik). Dalam praktikknya model pembelajaran tematik terintergrasi, menjadi bingkai pembelajaran yang melatih dan mengembangkan kecakapan hidup (life skill). Sebuah upaya yang dimulai sejak tahun 2000, mengintegrasikan mata Pelajaran agar lebih terasa mudah dipelajari dengan model pembelajaran tematik.

Project based learning merupakan program yang didisain untuk menghadirkan pengalaman belajar secara nyata secara berjenjang. Guru menentukan sebuah pembelajaran berbasis proyek, menyampaikan tujuan dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk merumuskan cara mencapai kesuksesan dengan beragam pilihan cara. Seperti proyek penjernihan air, siswa diberi kebebasan untuk mengakses informasi bagaimana cara menjernihkan air bersama kelompoknya, melakukan pengamatan, kemudian evaluasi, dan dipresentasikan di depan kelas sebagai sebuah proses pertanggung jawaban akademis.

Dalam hal cinta ke kearifan lokal, SD SAIM Surabaya menanamkan rasa cinta pada budaya Indonesia dengan cara merumuskan kurikulum secara terstruktur dan disesuaikan dengan perkembangan pemikiran usia anak. Di kelas I program mengenal kota tempat tinggal (Surabaya) dengan mengunjungi tempat bersejarah atau icon kota, untuk menciptakan rasa cinta kotanya. Di kelas II kunjungan dilakukan untuk mengenalkan kota tetangga, seperti Sidoarjo atau Gresik, sebagai pembelajaran mengenal daerah perbatasan dan menghormati kota lain. Kelas III belajar tentang budaya provinsi Jawa Timur, menyajikan keragaman budaya, makanan, dan beberapa khas budaya. Kelas IV menyajikan pameran budaya Nusantara, kelas V melakukan napak tilas budaya yang berbasis agama seperti Borobudur, Prambanan, Demak, keraton, dan geliat kegiatan ekonomi kerakyatan. Di kelas VI SD merupakan puncak aktivitas mengenal ragam budaya internasional. Menghadirkan mahasiswa dari beberapa negara yang sedang belajar di kampus terdekat.

Berpacu dalam Berkreativitas

“Merdeka Belajar” adalah gebrakan yang luar biasa dari Kemendikbudristek yang menghadirkan iklim berpacu dalam kreativitas kemasan kegiatan di sekolah, mulai dari siswa, guru, bahkan para orangtua wali siswa. Di SAIMS, kegiatan parenting yang dilakukan setiap forum kelas juga sangat beragam model kegiatannya. Komite sekolah dan tim, melakukan kajian masalah bersama guru kelas, kemudian mendesain kegiatan parenting sesuai dengan tujuan hasil pemetaan masalah. Keterlibatan orangtua dalam mendukung program sekolah, sangat diperlukan untuk menghadirkan mutu penyelenggaraan Pendidikan yang lebih baik.

Dukungan dinas Pendidikan setempat selalu positif, hingga beberapa program yang dilaksanakan SAIMS dijadikan contoh bagi sekolah lain. Misalnya, mengarahkan lembaga atau sekolah untuk melihat bahkan berkolaborasi dalam sebuah agenda Pendidikan. Program kunjungan dan praktik selalu membuka kesempatan Kerjasama baru dengan berbagai pihak, baik internal (wali murid) maupun ektsternal (instansi pemerintah, perusahan, dan Lembaga Pendidikan lain). Tantangan dalam pelaksanan berbagai program Merdeka Belajar adalah konsistensi dalam evaluasi dan inovasi program. Karena dua hal ini yang akan selalu menjadi batas kesadaran semua pihak untuk saling menjaga hubungan, kualitas hasil belajar, dan pengembangan program lainnya sebagai rencana tindak lanjut pada tahapan berikutnya.

Perkembangan inovasi dan kreativitas, selalu diupayakan untuk menghadirkan model pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman. Sebuah kemerdekaan yang selaras dengan upaya Kemendikbudristek, untuk berperan positif dalam menciptakan kualitas Pendidikan Indonesia yang lebih baik. Tentu saja program Merdeka Belajar adalah masih tetap menjadi tema kajian sekolah, untuk memadu padankan program sekolah sebagai produk pembelajaran yang menyiapkan generasi terbaik dimasa mendatang. Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan momentum terbaik bagi SAIMS, meyakinkan diri bahwa apa yang dilakukan selama ini merupakan jalan yang Pendidikan yang benar.

(Catatan ini berawal dari wawancara ‘Salipan (Saling Liputan) ke Sekolah’ tim PDM  07 (Publikasi) Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur ke SD SAIMS, dan hasil wawancara ditulis sendiri menjadi catatan cerita baik oleh Hamdiyatur Rohmah, Guru SD SAIMS/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan SD SAIMS)

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)