Metakognisi sering dipahami sebagai ‘berpikir tentang berpikir’. Secara sederhana, metakognisi melibatkan dua hal utama: pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan metakognitif mencakup aktivitas atau strategi yang membantu kita memantau dan mengendalikan cara kita berpikir. Ketika digabungkan dengan faktor-faktor motivasi, sosial, dan perilaku, metakognisi menjadi bagian dari regulasi diri dalam proses berpikir.
Pengetahuan dan keterampilan metakognitif mulai berkembang sejak usia dini. Namun, agar siswa bisa menjadi orang dewasa yang kompeten dalam metakognisi, mereka perlu mendapat pengalaman, instruksi yang jelas dari guru, bimbingan, dan kesempatan banyak untuk berlatih.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa metakognisi, sebagai bagian dari regulasi diri, berperan penting dalam pembelajaran mandiri sepanjang hidup dan kemampuan berpikir kritis. Metakognisi memberi dampak positif terhadap berbagai hasil pembelajaran dan dapat diterapkan di berbagai kelompok siswa. Namun, bukti ini lebih kuat di beberapa bidang pelajaran dibandingkan yang lain, dan masih ada pertanyaan tentang apakah keterampilan metakognisi bisa dipindahkan ke konteks lain.
Untuk pengajaran yang efektif, guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan metakognitif yang baik, serta mengintegrasikan metakognisi dalam cara mereka mengajar. Agar ini bisa terwujud, guru memerlukan dukungan dalam bentuk pengembangan profesional dan pengakuan dari kurikulum tentang pentingnya metakognisi.
Penilaian metakognisi sendiri sudah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir. Pengetahuan tentang metakognisi sering dinilai melalui kuesioner yang diisi oleh siswa atau guru. Namun, keterampilan metakognisi, seperti keterampilan berpikir lainnya, sulit dinilai. Idealnya, keterampilan ini harus dinilai saat digunakan, misalnya saat siswa sedang mengerjakan tugas atau belajar. Tetapi, penilaian seperti ini memerlukan waktu, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengintegrasikan penelitian tentang penilaian metakognisi yang efektif ke dalam kelas.
Secara keseluruhan, meskipun masih ada beberapa ketidakjelasan dalam mendefinisikan metakognisi dan perdebatan tentang cara terbaik mengimplementasikannya di kelas, banyak bukti yang menegaskan betapa pentingnya metakognisi bagi kesuksesan pembelajaran.