Di era digital ini, pendidikan harus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan murid di masa depan alias relevan. Jay Vijayakumar, guru kimia dan robotika dari Selandia Baru yang memimpin kelasnya di tingkat 11 dan berkolaborasi dengan guru lain di Bay of Islands College untuk menggunakan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dalam memecahkan masalah menunjukkan bagaimana pengalaman belajar yang kreatif dapat mendukung pemahaman masalah yang kompleks dan pengembangan solusi. Lingkungan belajarpun jadi yang lebih interaktif, personal, dan efektif.
Penggunaan AI dalam pembelajaran memiliki banyak manfaat, seperti membantu murid meningkatkan pemahaman dan kemampuan berpikir kritis mereka, serta menghemat waktu guru. Namun, AI tidak dapat menggantikan peran penting seorang guru yang baik dan berpengalaman. Guru-guru seperti Jay memiliki pandangan yang positif terhadap murid dan komunitas mereka. Mereka melihat potensi kepemimpinan di murid mereka dan mengakui kekuatan dan keunikan yang ada dalam komunitas yang terpinggirkan.
Menghadapi tantangan pendidikan di masa depan, perlu memikirkan kembali pengembangan guru, dimulai dengan memupuk pola pikir baru dan hubungannya ke murid dan komunitas. Kita juga harus berinvestasi ke pengembangan guru yang mampu memastikan mereka nyaman dengan eksperimen dan inovasi. Dengan demikian, akan lebih mudah menciptakan profesi mengajar yang dinamis yang melengkapi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Untuk meraih pendidikan yang lebih baik, kita harus siap bertemu dengan beragam masalah (hambatan). Kita harus memiliki komitmen jangka panjang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Itulah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang. Kita juga harus memahami bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pengembangan karakter dan keterampilan sosial.
Yang terpenting dan perlu dikuatkan, kita harus memahami bahwa AI bukanlah pengganti guru, tetapi alat yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Dengan begitu, profesi mengajar akan selalu adaptif dan relevan dengan massifnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) saat ini.
Dan, pendidikan yang kita suguhkan ke murid pun mestinya bukan lagi teori-teori atau sesuatu yang usang, tetapi konten-konten kekinian yang aplikatif, beguna, dan terkoneksi secara berkelanjutan dengan perubahan zaman.
(Sumber: OECD/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)