Demi menjaga lingkungan yang sehat, diperlukan usaha yang besar untuk mendorong setiap orang menyadari keadaan sekitar jika banyak kerusakan yang telah diperbuat oleh manusia.
Dukungan yang diberikan juga tidak selalu dari pemerintah, tetapi dunia kuliner pun harus berkontribusi dalam menjaga alam. Di Jerman, beberapa restoran mulai menerapkan peraturan bagi pelanggan yang tidak menghabiskan makanan.
Conde Nast Traveler melaporkan bahwa restoran-restoran yang ikut berpatisipasi dalam menjaga alam ini berasal dari dua restoran Jepang dan satu restoran Tiongkok-Mongolia.
Tujuan memberikan denda bukan untuk menambah pemasukan restoran, tetapi untuk mengurangi pemborosan makanan yang hanya dipesan sesuai dengan apa yang bisa mereka makan, dilansir dari Mental Floss, Kamis (6/11/2025).
Seperti restoran Jepang Yuoki di Stuttgart kini memberlakukan kebijakan “habiskan atau bayar,” di mana pelanggan akan dikenakan biaya tambahan USD 1,15 (sekitar Rp17 ribu) jika sushi yang diambil dari prasmanan masih tersisa di piring mereka.
Selain itu, pemilik restoran Guoyu Luan juga menerapkan kebijakan yang sama agar mengingatkan orang-orang untuk tidak membuang makanan, dan lebih bijak mengambil makanan dari prasmanan sepuasnya.
Upaya Restoran
Meski denda yang diberikan tidak akan menguras isi dompet, pemilik restoran Guoyu Luan berharap langkah kecil ini dapat menumbuhkan kesadaran pelanggan untuk tidak membuang makanan sembarangan.
Restoran Okinii di Düsseldorf lebih dulu menerapkan kebijakan ini sejak 2013 tanpa banyak keluhan dari publik.
Sementara restoran Tiongkok-Mongolia Himalaya di Rhine-Westphalia Utara mengenakan biaya lebih besar senilai USD 2,25 (sekitar Rp34 ribu) jika sisa makanan lebih dari 100 gram.
Kebijakan yang ditetapkan di beberapa restoran ini menjadi langkah kreatif untuk menekan limbah makanan sekaligus mengajarkan tanggung jawab, karena sisa makanan juga dapat menghasilkan gas metana yang mempercepat pemanasan global.
(Direpost dari Liputan 6/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Liputan 6 dan Google Image)