Wandelpool: Cara Baru ke Sekolah di Deerlijk yang Seru dan Aman

Kamis, 05/06/2025 WIB   335
Wandelpool 19

Kemacetan di gerbang sekolah berkurang dan rutinitas pagi jadi lebih cepat untuk para orang tua. Kedengarannya menyenangkan, bukan? Di Deerlijk, hal ini sudah jadi kenyataan berkat Wandelpool.

Selasa pagi, pukul 07.50. Di sebuah area parkir yang tenang, tak jauh dari pusat kota Deerlijk, suasana mulai sedikit ramai. Para orang tua satu per satu menurunkan anak-anak mereka yang masih agak mengantuk. Ada lambaian tangan penuh kasih dan ucapan terima kasih yang hangat. Setiap pagi, anak-anak berkumpul di sana lalu berjalan bersama ke sekolah pada pukul 08.00 (jam 8 pagi).

Wandelpool bisa dibilang seperti carpool (berbagi mobil), tapi versi jalan kaki. Tentu saja, anak-anak tidak berjalan sendiri. Ada 2 relawan dewasa yang selalu mendampingi mereka ke sekolah. Relawan ini bisa dari orang tua murid, kakek-nenek, guru, atau siapa pun yang tertarik. Di awal tahun ajaran, mereka membuat jadwal giliran, dan jika ada yang berhalangan, mereka saling membantu mencari pengganti lewat grup WhatsApp (WA).

Wandelpool hanya berjalan di pagi hari, dengan rute sekitar 1 kilometer menuju sekolah. Orang tua yang rumahnya berada di sepanjang rute ini bisa menitipkan anak mereka saat rombongan Wandelpool lewat di depan rumah. Lama-kelamaan, rombongan ini pun makin besar.

Anneke Benoit, Marieke Peeters, dan Muriël Derycke adalah bagian dari tim pengelola Wandelpool. Bersama anggota tim lainnya, mereka terus mencari relawan yang cukup untuk mendukung kegiatan ini. Sesekali, mereka berkumpul untuk membuat berbagai kegiatan, yang dipimpin dengan semangat oleh Anneke. Marieke bertanggung jawab di bidang komunikasi, sementara Muriël yang dulu sangat aktif memulai program ini, sekarang lebih fokus menyebarkan konsep Wandelpool ke sekolah-sekolah lain.

Dari idealisme menjadi kesuksesan

Muriël: “Ide ini sudah lama ada di kepala saya. Saya ingat, waktu kecil saya selalu berjalan kaki ke sekolah bersama anak-anak lain dari lingkungan sekitar. Itu adalah kenangan yang sangat indah bagi saya. Sekarang, banyak orang tua lebih memilih mengantar anak dengan mobil, dan menurut saya itu sangat disayangkan.”

Kesempatan untuk mewujudkan idenya datang ketika pemerintah kota melakukan penelitian tentang keamanan di sekitar area sekolah. “Saat kota kami memulai proyek LaMA (Laboratoria Mobilitas Alternatif), saya langsung mengajukan ide saya,” kata Muriël. Awalnya, tanggapan terhadap Wandelpool tidak begitu antusias. “Tapi,” tegas Muriël, “saat itu, roda perubahan mulai bergerak.”

Orang tua dan guru ternyata sama-sama punya kekhawatiran soal keselamatan di area di depan gerbang sekolah.

Maksudnya: Mereka khawatir dengan situasi di area depan gerbang sekolah yang sering macet, ramai, atau berpotensi membahayakan anak-anak karena banyaknya kendaraan yang lalu-lalang.

Mereka ingin memberi kesempatan pada ide Wandelpool, meskipun ada yang masih menganggapnya “tidak terlalu realistis”. Selama Pekan Mobilitas, Wandelpool dicoba selama 1 minggu. Setelah itu, masa percobaannya terus diperpanjang. Sejak Wandelpool resmi berjalan pada tahun 2018, belum pernah ada 1 hari pun terlewat tanpa berjalan kaki ke sekolah.

Sekarang, sudah ada 4 titik keberangkatan Wandelpool di Deerlijk.

Pekan Mobilitas: Momen uji coba di mana ide jalan kaki bersama ke sekolah dijalankan selama seminggu. Karena hasilnya positif, kegiatan itu kemudian dilanjutkan secara rutin.

Semua ikut terlibat

Untuk membuat para siswa lebih antusias dengan Wandelpool, para penggagasnya menciptakan berbagai kegiatan menarik. Salah satunya adalah mengajak siswa untuk membuat logo Wandelpool. Anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi, dan hasil atau responnya sangat luar biasa.

Maksudnya: Anak-anak tertarik, banyak yang ikut berpartisipasi, dan kegiatan itu membantu membuat mereka merasa lebih terlibat dan bangga terhadap program Wandelpool.

“Pihak sekolah juga sangat antusias dengan program Wandelpool,” kata Anneke. “Bagi pihak manajemen dan para guru, ini adalah situasi yang saling menguntungkan. Mereka mendukung bukan hanya karena memang menyukai program ini, tapi juga karena program ini membuat sekolah terlihat menarik dan patut dibanggakan.”

Maksudnya: Guru dan pihak sekolah sangat mendukung, karena selain programnya bagus, juga bikin sekolah jadi contoh yang patut ditiru (jadi baik di mata publik).

Situasi yang saling menguntungkan: Semua pihak yang terlibat mendapatkan manfaat dari suatu kondisi atau kerja sama. Dalam konteks Wandelpool, maksudnya adalah:

  • Pihak sekolah diuntungkan karena program ini meningkatkan keselamatan siswa dan memberi citra positif bagi sekolah.
  • Orang tua dan siswa diuntungkan karena perjalanan ke sekolah jadi lebih aman, sehat, dan menyenangkan.
  • Relawan atau pendamping juga merasa ikut berkontribusi positif bagi komunitas.

Pemerintah kota juga memberikan dukungan besar bagi Wandelpool. Salah satu tantangan di awal adalah soal asuransi. Tidak mudah untuk mengaturnya. Namun, akhirnya pemerintah kota menemukan solusi dengan memberikan legitimasi status kepada para pendamping jalan kaki sebagai “pengawas resmi”. Dengan begitu, pemerintah bisa mengurus asuransi, dan para pendamping mendapatkan tunjangan relawan.

“Awalnya kami agak canggung dengan tunjangan itu,” cerita Marieke, “karena sejak awal kami tidak pernah berniat mencari uang dari kegiatan ini.” Akhirnya, mereka membuat solusi dengan membuka rekening khusus. Setiap pendamping yang ingin berbagi, bisa menyumbangkan tunjangannya ke rekening tersebut. Uang itu kemudian digunakan untuk membeli rompi reflektif atau mengadakan kegiatan bersama anak-anak.

Contoh inspiratif untuk seluruh sekolah di Flanders

Setiap hari Rabu, Marieke ikut berjalan bersama salah satu rombongan Wandelpool. “Sebagai orang tua, ikut berjalan bersama anak-anak itu sangat menyenangkan dan penuh energi. Selain itu, ada juga manfaat praktisnya. Tapi manfaatnya bukan cuma soal keselamatan lalu lintas dan lingkungan,” jelasnya. “Anak-anak memulai hari dengan cara yang sehat, mereka bisa bertemu teman baru, para relawan saling mengenal, anak-anak yang lebih besar belajar peduli pada yang lebih kecil…”

Muriël menambahkan: Awalnya, ide kami membuat Wandelpool hanya untuk membuat jalanan di Deerlijk lebih aman. Kami sama sekali tidak menyangka manfaat sosialnya akan sebesar ini. Impian terbesar saya adalah setiap sekolah di Flanders punya Wandelpool sendiri.”

Catatan kami

Siapa sangka, sebuah ide sederhana dari masa kecil—berjalan kaki bersama teman-teman ke sekolah—bisa tumbuh menjadi gerakan yang mengubah wajah di sebuah komunitas (masyarakat atau lingkungan)?

Di kota Deerlijk, Belgia, para orang tua, guru, dan relawan bersatu dalam Wandelpool: Semacam “carpool” tapi dengan cara yang jauh lebih sehat dan ramah lingkungan—yaitu berjalan kaki bersama anak-anak ke sekolah setiap pagi.

Program ini bukan hanya mengurangi kemacetan dan membuat area sekolah lebih aman. Lebih dari itu, Wandelpool menciptakan momen kebersamaan yang menghangatkan. Anak-anak memulai hari dengan semangat, bertemu teman baru, dan belajar saling peduli. Relawan—baik orang tua, kakek-nenek, hingga guru—tidak hanya menemani, tapi juga membangun ikatan sosial yang lebih kuat antarwarga.

Apa yang awalnya hanya niat kecil untuk menciptakan keamanan, ternyata membawa dampak sosial luar biasa. Wandelpool telah tumbuh, dari 1 titik keberangkatan menjadi 4, dari sebuah ide menjadi inspirasi bagi banyak sekolah lainnya.

“Impian terbesarku? Setiap sekolah di Flanders punya Wandelpool sendiri.” – Muriël

Kisah ini mengingatkan kita bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil—secara harfiah. Karena terkadang, yang kita butuhkan bukan kendaraan mewah, tapi kebersamaan, kepedulian, dan 1 langkah penuh niat baik setiap pagi.

(Sumber terjemahan dan catatan: MOS/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari MOS)

BEL (Bantuan Eksplorasi Laman)