Mulai TA 2027/2028, Bahasa Inggris akan Jadi Mata Pelajaran Wajib di SD, ini Penting untuk Memperkuat Kompetensi Global Siswa

Malang – Mulai tahun ajaran 2027/2028, Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib di seluruh Indonesia untuk siswa Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan sederajat.

Kebijakan ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih siap berkompetisi di dunia global.

Dengan memperkenalkan Bahasa Inggris sejak dini, Indonesia tidak hanya menargetkan kemajuan pendidikan nasional, tetapi juga ingin meningkatkan kemampuan komunikasi global anak-anak Indonesia, yang semakin penting dalam era yang penuh keterhubungan ini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mencetak lulusan yang memiliki daya saing global.

Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Internasional TEFLIN (Teaching English as a Foreign Language) ke-71 yang digelar di Universitas Brawijaya, Malang beberapa waktu lalu.

Menurutnya, teknologi memang dapat mempercepat proses pembelajaran, tetapi tidak dapat menggantikan peran guru yang menjadi kunci dalam membimbing siswa.

Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib diharapkan dapat memberikan bekal yang cukup bagi siswa untuk menghadapai tantangan global di masa depan.

Kebijakan ini sebenarnya tidak muncul secara mendadak.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menjelaskan bahwa kebijakan ini sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 12 Tahun 2024 dan diperkuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025.

Hal ini menunjukkan bahwa transisi menuju pengajaran Bahasa Inggris secara wajib di jenjang SD bukanlah sebuah langkah yang tergesa-gesa, melainkan bagian dari perencanaan yang matang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan pengenalan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib, diharapkan para siswa tidak hanya menguasai bahasa internasional tersebut, tetapi juga dapat mengembangkan kemampuan komunikasi lintas budaya yang sangat penting di dunia yang semakin terhubung.

Toni menekankan, melalui penguasaan Bahasa Inggris, siswa dapat memperluas wawasan global mereka, sekaligus meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

Namun, untuk mewujudkan tujuan ini, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan tenaga pendidik sangatlah penting.

Implementasi kebijakan ini tidak hanya bergantung pada perubahan kurikulum semata, tetapi juga pada kesiapan guru untuk mengajar Bahasa Inggris secara efektif sejak dini.

Dengan komitmen bersama, Bahasa Inggris tidak hanya akan menjadi pelajaran yang diajarkan di kelas, tetapi juga menjadi alat yang menghubungkan generasi muda Indonesia dengan dunia yang lebih luas dan kompetitif.

Kebijakan ini diharapkan menjadi titik balik dalam peningkatan mutu pendidikan dasar di Indonesia.

Dengan memberikan bekal Bahasa Inggris yang kuat, Indonesia berharap dapat melahirkan generasi yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga siap untuk bersaing di panggung global.

(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Fot atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen)

Bagikan Tulisan