Dianggap Relevan & Dibantu BBPMP Jatim, Praktik P5 Terus Digenjot SMPIT Permata ke Siswa

Kota Mojokerto – Dari banyaknya program Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, SMP Islam Terpadu (SMPIT) Permata di Kota Mojokerto fokus membentuk karakter siswa lewat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Praktik P5 dianggap paling relevan, lantaran fokus pada pembentukan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dalam mencetak generasi berintegritas dan memiliki kesadaran sosial.

Agustin Wahyuningtyas selaku Kepala SMPIT Permata mengatakan, P5 menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan masa kini, yang mana pengembangan karakter dan keterampilan non-akademik juga ikut diperhatikan.

“Kegiatan belajar mengajar (KBM) saat ini tidak bisa hanya fokus pada aspek kognitif saja. Siswa juga perlu memiliki kecerdasan emosional, sosial, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif,” terang Nining panggilan sehari-hari Agustin Wahyuningtyas pada Kamis, 12 September 2024.

Menurut Nining, ada banyak perubahan yang terjadi pada SMPIT Permata sejak program P5 diterapkan. Mulai dari peningkatan fokus pada karakter siswa hingga penguatan pada hubungan dengan komunitas.

“Penguatan hubungan dengan komunitas, misalnya. Keterlibatan siswa dalam proyek yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, meningkatkan hubungan antara sekolah dan komunitas. Contohnya lewat program Andai Aku Menjadi (AAM) yang kami buat untuk murid kelas 7,” ungkapnya.

Sebenarnya, lanjut Nining, program yang ada di SMPIT Permata telah ada sejak lama. Hanya saja, sebelum ada program Merdeka belajar, dia merasa bahwa sekolahnya belum detail dalam menjalankan program.

Sementara itu, dalam mengimplementasikan program P5 yang digagas oleh Kemendikbud Ristek, menjadi tantangan tersendiri bagi SMPIT Permata seperti, kesiapan guru, tingkat pemahaman siswa yang berbeda, dan manajemen waktu.

Tapi kata Nining, hal tersebut tidak menjadi halangan. Justru memacu agar SMPIT Permata menemukan solusi-solusi terbaik untuk perkembangan seluruh pihak yang terlibat seperti, guru dan murid.

“Ya agar program-program tersebut berjalan maksimal, kami melakukan banyak hal untuk mendukungnya seperti, membuat pelatihan guru, meningkatkan infrastruktur, membuat metode belajar yang fleksibel, dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Dalam mewujudkan program P5, lanjut Nining, SMPIT Permata juga dibantu oleh Dinas Pendidikan Kota Mojokerto dan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur. Pihaknya juga bekerjasama dengan mitra pembangunan di Jawa Timur dalam melakukan pelatihan dan pengembangan kapasitas guru.

“Dinas pendidikan dan BBPMP Jatim berkolaborasi dalam membantu kami mewujudkan program P5. Misal, dari dinas pendidikan mengadakan pelatihan, BBPMP Jatim mendampingi  dan berkolaborasi dengan dinas pendidikan dalam mendorong sekolah-sekolah penggerak agar semakin termotivasi dan optimal dalam melaksanakannya serta mendukung peningkatannya dengan melakukan fasilitasi kombel, workshop pengimbasan dan visitasi,” katanya.

Kepala Bagian Umum BBPMP Provinsi Jawa Timur, Rizqi, di kesempatan terpisah menuturkan, pelaksanaan P5 di satuan pendidikan termasuk di sekolah-sekolah penggerak di Jawa Timur diharapkan mengutamakan prosesnya. Jadi tidak semata-mata berpusat ke hasilnya saja.

Optimalisasi pelaksanaan program Merdeka Belajar di sekolah-sekolah penggerak di Jawa Timur oleh BBPMP Provinsi Jawa Timur, dikatakan Rizqi, realisasinya melalui beberapa program strategis yang berkolaborasi dengan pemda (pemerintah daerah), mitra Pembangunan dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kemendikbudrostek lainnya di Jawa Timur

Pertama, Pelaksanaan Forum Pemangku Kepentingan. Kedua, Kunjungan Lapangan dan Wawancara Observasi terkait BOSP (Biaya Operasional Satuan Pendidikan) Kinerja, Adaptasi Kurikulum dan Pendampingan Daerah dalam Fasilitasi Kombel

Berikutnya, Pendampingan dan Monitoring Pengimbasan dan Kontributor Praktik Baik di PMM (Platform Merdeka Mengajar) yang dilanjutkan dengan Koordinasi PMO (Project Management Office) dengan Pemda

Setelah itu digelar Workshop Pengimbasan oleh PSP (Program Sekolah Penggerak) yang diteruskan dengan Advokasi Pemberdayaan Sekolah PSP menjadi Penggerak Komunitas Belajar PSP, Koordinasi Percepatan Transformasi Satuan Pendidikan Sekolah Pelaksana PSP dengan PMO Daerah dan Visitasi Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak oleh Pemda

BBPMP Provinsi Jawa Timur juga melakukan koordinasi dengan BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) Provinsi Jawa Timur dalam mengoptimalkan peran pengawas sekolah sebagai pendamping satuan pendidikan

Lima program selanjutnya yakni Refleksi Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak oleh Pemerintah Daerah, Pemantauan dan Percepatan Tingkat Transformasi Satuan Pendidikan, Pemetaan Sekolah Pelaksana PSP dan Sekolah Imbas dan Visitasi terkait Pengimbasan PMM dan Non PMM UPT.

“Beberapa program tadi dilaksanakan melalui beberapa angkatan,” ungkap Rizqi

Terkait upaya menggenjot praktik P5 di SMPIT Permata, Nining menyebut, ada empat tips yang bisa dibagikan untuk tenaga pengajar lainnya agar lebih optimal di antaranya, memahami tujuan diadakannya program, mengajak semua pihak dari guru hingga murid, memberi ruang kebebasan agar guru dapat berinovasi, dan menceritakan kesuksesan sekolah lain sebagai pemantik semangat.

Hal-hal itu dilakukan agar semua pihak, guru dan murid, memiliki satu visi yang sama untuk keberhasilan program tersebut. (Judul asli berita: Dianggap Relevan dan Turut Dibantu BBPMP Provinsi Jawa Timur, Praktik P5 Terus Digenjot oleh SMP Islam Terpadu Permata pada Siswa)

Bagikan Tulisan