Maju tidaknya sebuah negara, disampaikan Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Iwan Syahril ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Salah satunya adalah negara tetangga Indonesia, Singpura.
Meski minus sumber daya manusia (SDM) dan kekayaan alam namun saat ini Singapura menjelma menjadi salah satu menjadi negara maju di dunia. Untuk peringkat tes PISA terbaru (2022), negeri singa tersebut berada di peringkat teratas
“Kok bisa jadi negara maju, kekayaan alamnya apa Singapura? Dia fokusnya di SDM,” ungkap Iwan di rapat kerja bersama BBPMP Provinsi Jawa Timur pada Rabu (6/2/2024)
Fokus ke SDM saja menurutnya tidak cukup. Namun perlu intervensi-intervensi yang berdeda dari 20 sampai 30 tahun terakhir disertai kerja keras dan kolaborasi semua pihak untuk mendongkrak kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Iwan optimis, bila hal tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan komitmen tinggi, di 2045, Indonesia bisa jauh mengalakan Singapura dan menjadi salah satu negara termaju se-dunia selevel dengan Amerika Serikat, Cina, Rusia, Inggris, Australia, Korea Selatan, Jepang, Prancis, Jerman, Finlandia dan Singapura.
“Jadi nanti mereka yang malah ingin ke Indonesia, bukan kita yang ingin ke Korea Selatan, itu artinya sesuatu yang mungkin tercapai tapi kita perlu untuk mewujudkan itu dengan kerja keras. Di mulai itu bukan menjelang tahun 2045, tapi dari sekarang,” tegasnya
Salah satu fokus program Merdeka Belajar adalah transisi PAUD ke SD yang menyenangkan bukan tanpa sebab atau alasan. Disampaikan Iwan, anak-anak yang masuk PAUD dan SD saat ini adalah mereka yang lulus kuliahnya tahun 2040 dan menjadi SDM Indonesia di tahun 2045.


“Itu bila mulai sekarang kita salah mendidik, menjauh tuh harapan kita 2045. Ada negara-negara yang tadi di bawah kita tuh pelan-pelan mendekati bahkan melewati kita, salah satunya Vetnam,” pungkasnya
Iwan juga menyampaikan, negara seperti Korea Selatan tidak tiba-tiba menjelma menjadi negara maju. Tetapi dibaliknya ada upaya-upaya keras yang mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas SDM.
“Kalau kita masih business as usual, kerja kita masih seperti itu juga, strateginya nggak ada yang berubah, kita akan terus muter-muter lagi di sini, progresnya ya segitu-gitu aja, permasalahannya nggak kita selesaikan, mentok aja di situ terus. Akhirnya kita nggak akan bisa mencapai mimpi itu,” urainya.
Semestinya menurut Iwan, memikirkan nasib Indonesia tahun 2045 tidak bisa ditunda-tunda lagi. BBPMP Provinsi Jawa Timur harus berupaya keras mencari dan menawarkan pemecahan masalah tersebut kepada stakeholder pendidikan di Jawa Timur melalui cara-cara baru untuk mengatasi krisis pembelajaran.
“Tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama. Jadi kita harus betul-betul memperjuangkan supaya kita bisa memecahkan masalah. Dan itulah yang kita maksud dengan problem solving untuk krisis pembelajaran,” tandasnya.


Iwan menegaskan, keluar dari krisis pembelajaran ini bukan berbicara untuk pencapaian setahun, dua tahun atau tiga tahun lagi. Baginya itu hanya sebagai milestone. Sejatinya Merdeka Belajar itu adalah tool (alat) untuk mencapai visi Indonesia emas di tahun 2045.
Maka ia medorong seluruh internal di BBPMP Provinsi Jawa Timur turut mengambil peran, berkonribusi dan berjuang menciptakan ekosistem pendidikan yang menunjang lahirnya SDM berfondasi kuat dan memiliki kualitas yang pantas untuk meraih mimpi Indonesia emas di tahun 20245
“Dan ini hasilnya tidak ujuk-ujuk 5 tahun langsung bagus. Tapi pelan-pelan dan bertahap. Sehingga 2045 seperti sekarang kita membayangkan negara-negara maju itu. Itulah Indonesia di tahun 2045. Jika SDM-nya bisa kita transformasi, itu menjadi sebuah keniscayaan,” tuturnya.
Sambil mengingatkan kembali tujuan Merdeka Belajar yaitu murid, Iwan menekankan perlu adanya kolaborasi atau gotong-royong untuk mencapai semua ini. “Peran kita itu bisa berbeda. Ada peran orang tua, peran masyarakat, mitra pembangunan. Tentunya peran pemerintah, pusat, pemerintah daerah, peran semua KL (Kementerian Lembaga) terkait. Semuanya itu harus bergotong-gotong untuk satu visi,” ujarnya. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)




