Bermain & Belajar Bersama: Mempertahankan Budaya Kreatif di Lingkungan Pendidikan

Global Knowledge – Tersembunyi di tengah ketenangan Eminence, Kentucky, sebuah desa kecil sedang menciptakan cerita baru di dunia pendidikan.

Catatan: bila podcast pada player di atas error atau tidak terputar secara penuh, silahkan mendengarkan melalui Spotify

Di distrik pedesaan ini, para pendidik telah memulai perubahan besar, menempatkan inovasi, kreativitas, dan keajaiban belajar sebagai inti dari filosofi pendidikan mereka.

Pesan yang diusung dengan kuat di Eminence sangat sederhana: bermimpi besar, karena segalanya memungkinkan.

Eminence tidak sekadar mengubah sekolahnya, mereka menciptakan laboratorium pembelajaran yang menarik dan menginspirasi.

Dari makerspaces yang visioner hingga lorong-lorong interaktif yang menantang norma tradisional, sekolah ini menjadi sumber kebanggaan di tengah tantangan ekonomi.

Asisten Superintendent, Thom Coffee, menekankan pentingnya menciptakan suasana yang positif dan menarik.

“Jika kita dapat mengajarkan konten yang diwajibkan dengan cara yang menyenangkan dan praktis, mengapa tidak menambahkan kegiatan yang menyenangkan setiap hari sekolah?” ujarnya.

Komitmennya pada inovasi tak hanya terbatas pada struktur fisik.

Para guru mendapatkan dukungan penuh dalam sesi pengembangan profesional, mendorong mereka untuk menyelipkan rasa “kejutan dan kegembiraan” ke dalam pembelajaran mereka.

Fokusnya bukan hanya pada penyampaian pengetahuan, tetapi juga membimbing siswa melalui proyek-proyek bermakna yang terkoneksi dengan komunitas mereka.

Eminence membuktikan bahwa ketegasan akademis dapat dicapai melalui metode yang dinamis, kolaboratif, dan menarik.

Direktur Teknologi, Larry Jesse, memberikan wawasan tentang desain yang sengaja diarahkan untuk sejalan dengan visi progresif sekolah.

Transformasi Eminence bukan hanya mengenai estetika, itu adalah upaya sadar untuk menciptakan lingkungan yang memenuhi kebutuhan berkembang, baik siswa maupun pendidik.

Konsep “kejutan dan kegembiraan” menjadi kunci pendekatan Eminence.

“Kami berusaha setiap hari untuk membawa senyum di wajah staf dan siswa kami, menanamkan kegembiraan saat mereka memasuki pintu sekolah,” ungkap Larry Jesse.

Elemen-unsur imajinatif seperti koridor ruang angkasa dengan lantai yang menyerupai lava dan seluncuran yang menggantikan tangga, menunjukkan komitmen sekolah untuk menyemarakkan keceriaan dan kegembiraan dalam proses pembelajaran.

Thom Coffee menekankan bahwa keajaiban sejati terletak pada orang-orangnya, bukan hanya tempatnya.

Para staf dijelaskan sebagai orang yang bermain, kreatif, berani mengambil risiko, dan berkolaborasi.

Budaya ini dengan mudah mengalir ke dalam kelas, menciptakan lingkungan di mana usaha dan percobaan dihargai, terlepas dari keberhasilan atau kegagalan.

Eminence bangga dengan hubungan eratnya dengan komunitas lokal.

Para guru berkolaborasi dengan pemimpin lokal untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, namun juga memberikan kontribusi nyata pada kemajuan kota.

Larry Jesse memberikan contoh proyek di mana siswa melukis hidran kebakaran berdasarkan tingkat tekanan, mengintegrasikan keterampilan matematika dan penelitian.

Ini mencerminkan komitmen sekolah untuk menanamkan rasa pelayanan masyarakat dan penerapan praktis pengetahuan.

Pendidikan di Eminence juga melampaui batas-batas sekolah.

“Kami memiliki misi di sini dan itu lebih besar dari kami, kegembiraan adalah bagian integral darinya,” tegas Thom Coffee.

Sekolah bertujuan menanamkan keyakinan pada setiap siswa bahwa mereka dapat mengubah dunia.

Melalui upaya harian dan proyek-proyek bermakna, Eminence berusaha tidak hanya mendorong mimpi besar, namun juga meyakinkan siswanya bahwa impian itu dapat diwujudkan.

Di Eminence, Kentucky, pendidikan bukan hanya mengenai penyerapan pengetahuan, ini adalah petualangan penemuan, kegembiraan, dan pemberdayaan.

Desa kecil ini membuktikan bahwa dengan sikap yang tepat, setiap siswa, terlepas dari latar belakang mereka, dapat mendorong diri mereka menuju masa depan yang inovatif dan tanpa batas. (Sumber terjemahan: Edutopia/Terjemahan, pertama kali dipublikasikan di Jelita (Jendela Literasi Kita)/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Courier Journal dan Kentucky Teacher)

Bagikan Tulisan