Capaian Kinerja BBPMP Jatim di Transformasi Pendidikan Khusus Meningkat 400 Persen

PDM 12 BBPMP Provinsi Jawa Timur yang menangani Transformasi Pendidikan Khusus mengungkapkan pencapaiannya sepanjang 2023 pada rapat evaluasi program/kegiatan 2023 di kantor Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, Jumat (15/12/2023).

Seperti diketahui, tim-tim PDM (Paud, Pendidikan Dasar, dan Menengah) merupakan bentuk implementasi BBPMP Provinsi Jawa Timur untuk menjalankan sejumlah program amanat dari Kemendikbudristek.

Untuk praktiknya, PDM 12 berhasil meningkatkan skor sebesar 0,2 untuk 30 persen satuan pendidikan umum dan kejuruan yang memiliki iklim inklusifitas merintis.

“Untuk pengukurannya, dari PDM 12 pusat menyatakan bahwa untuk memperoleh delta perubahan baru bisa dikeluarkan di tahun 2025,” ujar PIC PDM 12, Heri Bagus Anggoro.

“Jadi di tahun 2023 menjadi baseline/dasar, 2024 treatment-nya, 2025 delta perubahannya baru bisa diukur.”

Sedangkan untuk capaian kinerja selama setahun ini, di pembiayaan perencanaan mampu menyentuh 932 satuan pendidikan, padahal targetnya 5 ribu sekian satuan pendidikan.

Dan berkat usaha teman-teman di PDM 12, capaian kinerja tersebut sukses meningkat hingga 400 persen.

“Dengan usaha teman-teman, sampai saat ini ada laporan dari pembiayaan yang hanya menyentuh 932 ini, ternyata di luar dugaan kami bisa menyentuh 3.685 satuan pendidikan,” ungkapnya.

“Hal tersebut diraih dengan berbagai strategi, sehingga ada peningkatan sampai 400 persen.”

Heri juga mengungkapkan tantangan yang dia dan timnya hadapi dalam setahun terakhir.

“Isu tantangannya, ketika kita mengundang pejabat dinas pendidikan, yang hadir tidak sesuai dengan kriteria di undangan,” tuturnya.

“Makanya kami selalu update berbagai informasi di grup WhatsApp yang dibuat teman-teman.”

Ia juga menyebut, untuk narasumber kegiatan sebenarnya sudah sesuai dengan kriteria PDM 12, namun belum mencukupi jumlah kebutuhan.

“Akhirnya, narasumber internal PDM 12 yang memberikan tambahan,” tambahnya.

Tantangan selanjutnya yang berhasil diatasi adalah kriteria petugas pendampingan dari internal yang kompetensinya tidak sesuai dengan hal yang ditangani PDM 12.

“Solusi yang kita berikan adalah memberikan pembekalan dan membuatkan buku catatan,” ucapnya.

“Sehingga dalam melaksanakan pendampingan dapat terlaksana dengan baik.”

Selanjutnya, antar kegiatan juga terlalu berdekatan.

Meski begitu, PDM 12 kembali berhasil mengatasinya.

“Istilahnya daerah belum kerja, kita sudah datang lagi untuk mengambil hasilnya,” katanya.

“Dan ini menjadi keluhan juga. Kemudian, kita atasi dengan menjalin komunikasi ke teman-teman di daerah dan link-link yang kita buka untuk upload data-data terkait transformasi pendidikan khusus di daerah itu kita perpanjang, sehingga mereka punya kesempatan untuk meng-upload kembali.”

Tantangan berikutnya yang telah diatasi adalah banyaknya Pemerintah Daerah yang masih belum paham tentang sistem Pendidikan Iklusif.

“Dari beberapa sampling mengatakan bahwa Pendidikan Inklusif atau siswa berkebutuhan khusus ini punya-nya Provinsi, sehingga itu bukan kewajiban kami,” ujarnya.

“Setelah kami lakukan pendampingan, beberapa di daerah Insya Allah membuka wawasan Pemerintah Daerah.” (Judul asli berita: Capaian Kinerja PDM 12 BBPMP Jatim Terkait Transformasi Pendidikan Khusus Meningkat Hingga 400 Persen di 2023/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan