Banyak cara bisa dilakukan untuk menumbuhkan budaya literasi di sekolah. Seperti yang diungkapkan Eka David Septama, SPd, dalam bimbingan teknis (Bimtek) Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi Angkatan 5 yang digelar Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur di Vasa Hotel Surabaya, pada Jumat (13/10/2023).
Eka yang juga menjadi narasumber kegiatan ini awalnya menampilkan foto perpustakaan yang kosong dan berantakan. Hal ini berpengaruh pada minat siswa mengunjungi perpustakaan untuk membaca koleksi buku.
Dari fenomena ini Eka lalu mulai memaparkan bagaimana cara agar budaya literasi di sekolah bisa tumbuh.
Menurutnya, budaya literasi akan tumbuh jika tersedia bahan bacaan di kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan meminta siswa menyumbangan buku untuk bahan bacaan di kelas.
Hal lain yang bisa dilakukan dengan menghiasai sekolah dengan karya-karya teks, serta menyediakan waktu khusus untuk membaca bagi siswa.
“Semua guru dan tenaga pendidik juga harus mendukung program literasi. Lalu, membuat kegiatan terkait literasi,” kata Eka.

Selain itu, lanjut Eka, guru juga harus merancang pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi.
Hal tak kalah penting untuk menumbukan budaya literasi di sekolah dengan mengeksplorasi siswa untuk berinteraksi dengan berbagai teks melalui sudut baca, pojok baca, perpustakaan sekolah hingga mading.
Terkait sudut baca dan perpustakaan, Eka membagikan cara memajang buku dengan tepat untuk anak SD. Yakni dengan memperlihatkan gambar, judul atau sampulnya.
“Cara atau strategi membangun lingkungan sekolah dengan literasi salah satunya dengan membaca nyaring menggunakan teks, membawa buku, partisipasi sesuai teks. Jika dongeng tanpa buku, bisa dengan kata-kata yang kita ceritakan dan interaksi spontan,” tukas Eka.
Terkait membaca nyaring ini, narasumber lain Herlina Savitri langsung mempraktikkan di depan peserta.
Herlina Savitri tampak duduk di kursi, sementara peserta lain di bawahnya.
Herlina tampak bersemangat membacakan buku berjudul ‘Biji Merah Lunak” dengan nyaring disertai intonasi yang mantap.
Peserta lalu diminta menyimpulkan bentuk-bentuk kegiatan membaca mulai dari sebelum, selama, dan sesudah. Dan menempelkan pada kertas plano dan mempresentasikannya.
Selanjutnya, masing-masing peserta juga diminta membentuk kelompok yang berperan sebagai guru, murid, pengamat, dan pengambil video.


“Membaca nyaring akan menjadi kegiatan menyenangkan jika pilihan bukunya sesuai, penuh ekspresi dan ada intonasi serta kontak mata dengan peserta didik,” terang Herlina.
Sebelumnya, para peserta juga diberikan pelatihan tentang penguatan literasi berbasis teks multimodal.
Teks multimodal merupakan teks yang terdekat dengan anak-anak dan dapat berasal dari lingkungan sekolah dan masyarakat tempat tinggal siswa.
Bahan teks multimodal membiasakan siswa menggunakan informasi yang beragam untuk mendapatkan informasi baru dengan menyimak, membaca dan memirsa teks multimedia.
Memilih buku sebagai teks multimodal disesuaikan dengan minat siswa dengan memperhatikan prinsip alur cerita yang menarik, sesuai dengan konteks, ilustrasi, tokoh yang dapat dikenal siswa, cerita yang hidup dan lain sebagainya.
Cara untuk menemukan buku yang tepat adalah dengan cara mengetahui kesukaan siswa, kemampuan siswa untuk menentukan jenjang yang sesuai dengan siswa.
Misalnya jenjang A, banyak menonjolkan visual dan ukuran font atau huruf besar. Lalu, B2 untuk buku yang ada gambar dan tulisan yang lebih banyak dari jenjang A.
Sedangkan jenjang C, banyak tulisan dan lebih kritis.
Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur, Sujarno M.Pd dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini mengatakan, bimtek ini untuk meningkatkan kompetensi literasi. Tak hanya bimtek, Kemendikbud Ristek juga telah menginisiasi berbagai program.
“Di Jatim banyak satuan pendidikan atau sekolah yang membutuhkan intervensi terkait penguatan literasi. Sehingga BBPMP Jatim perlu mengadakan bimtek pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui penguatan literasi kepada SD yang perlu dibantu,” tegasnya. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)




