Para mahasiswa peserta program Kampus Mengajar diharapkan bisa berkolaborasi dengan para Mitra Pembangunan dalam membangun literasi dan numerasi di daerahnya.
Hal ini dikatakan Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, Sujarno, MPd, seusai Pelepasan Peserta Kampus Mengajar Angkatan 6, pada Kamis (10/8/2023).
Untuk mewujudkan hal itu, BBPMP Provinsi Jawa Timur mengundang para Mitra Pembangunan yang selama ini bekerjasama dalam kegiatan tersebut.
Sekadar informasi, Mitra Pembangunan adalah salah satu strategi pelibatan masyarakat dalam mendukung implementasi kebijakan dan program Kemendikbudristek.
Mitra Pembangunan bisa dari unsur lembaga, organisasi, dunia usaha, maupun dunia industri yang memiliki pendanaan mandiri (self-funding) serta ketertarikan dan komitmen dalam berkontribusi di bidang pendidikan.
“Mitra pembangunan ini kan langsung terjun ke satuan-satuan pendidikan. Jadi nanti kita berharap dalam melaksanakan program Kampus Mengajar, para mahasiswa juga berkolaborasi dengan para Mitra Pembangunan di daerahnya,” tegas Sujarno
Dikatakan Sujarno, di program Kampus Mengajar ini mahasiswa juga diharapkan bisa memotivasi dan menggerakkan guru, kepala sekolah dan seluruh civitas untuk bisa menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
“Mahasiswa tidak hanya ikut apa yang dikatakan guru atau kepala sekolah, tapi juga mempengaruhi dan memberikan warna di sekolah,” katanya.
Ditambahkan Sujarno, mahasiswa bisa memberikan kontribusi tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Simak juga selengkapnya pelepasan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 di 2 video berikut:
Selain itu, mahasiswa juga bisa membuat inovasi-inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran, utamanya untuk peningkatan literasi numerasi di satuan pendidikan.
Untuk memastikan program Kampus Mengajar ini berjalan baik, BBPMP Provinsi Jawa Timur akan melaksanakan monitoring ke lokasi-lokasi terpilih.
“Kita sampling, untuk memastikan bahwa peserta melaksanakan tugas sesuai RTL yang telah disusun,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan meminta tanggapan atau persepsi dari guru, kepala sekolah, peserta didik serta masyarakat terkait pelaksanaan program Kampus Mengajar.
Program Kampus Mengajar di Jatim diikuti 3.643 mahasiswa dari 141 perguruan tinggi di Provinsi Jawa Timur. Jumlah ini terbanyak se-Indonesia.
3.643 mahasiswa ini akan ditempatkan di 734 sekolah sasaran yang tersebar di 38 kabupaten/kota.
Sujarno menerangkan, sekolah yang dipilih sebagai sekolah sasaran untuk Program Kampus Mengajar adalah sekolah dengan skor literasi dan numerasi Asesmen Nasional (AN) yang berada pada level satu dan dua.
Kegiatan pelepasan yang diselenggarakan secara serentak di 34 provinsi ini diselenggarakan oleh tim Program Kampus Mengajar bersama dengan unit PDM 10 Pemulihan Pembelajaran di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Pada kesempatan tersebut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, program Kampus Mengajar sebagai salah satu program unggulan telah berkontribusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran di jenjang SD, SMP dan SMA.
Pada angkatan sebelumnya, lebih dari 91 ribu peserta Kampus Mengajar telah membantu para guru di lebih dari 21 ribu satuan pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Pada angkatan ke-6 ini, jangkauan program diperluas dengan melibatkan jenjang SMK sebagai sekolah sasaran.
Selama program, para mahasiswa akan berkolaborasi aktif dalam menyusun strategi pembelajaran literasi dan numerasi.
Selain itu, melakukan pendampingan dalam pemanfaatan dan pengelolaan buku bacaan bermutu, serta membantu guru dan kepala sekolah dalam mengakselerasi adopsi teknologi yang akan membantu proses belajar mengajar.
“Saya berharap 21.409 mahasiswa yang menjadi peserta angkatan 6, punya semangat yang jauh lebih besar. Semangat memanfaatkan kesempatan yang berharga dengan sebaik mungkin. Ambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari ibu bapak guru dan kepala sekolah yang sudah pengalaman mengajar dan memimpin,” pesan Nadiem.
Nadiem juga berharap para mahasiswa tidak ragu untuk berbagi pengetahuan yang dimiliki kepada para pelajar.
“Sebab transfer ilmu dan pengalaman adalah kunci dalam keberlanjutan program Merdeka Belajar,” tegasnya.
Nadiem juga mengapresiasi kepada pemangku kepentingan di seluruh daerah yang telah ikut mendukung pelaksanaan Program Kampus Mengajar.
“Tanpa terasa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sekarang sudah berusia empat tahun. Saya mengucapkan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah yang telah memberikan dukungan untuk pelaksanaan Program Kampus Mengajar sampai hari ini,” tutur Mendikbudristek. (Judul asli informasi: BBPMP Jatim Ajak Mahasiswa Kampus Mengajar Berkolaborasi dengan Mitra Pembangunan/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)




