Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kota Probolinggo, khususnya jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) jenjang pendidikan dasar, telah mencapai 100 persen.
Di Kota Probolinggo sendiri, saat ini terdapat 118 lembaga PAUD dan TK, kemudian 86 lembaga SD Negeri dan Swasta, serta 29 lembaga SMP Negeri dan Swasta.
Dari sekian banyak sekolah itu, sudah terdapat 2 sekolah PAUD yang bergabung dalam daftar Sekolah Penggerak Angkatan 1, yakni TK ABA III dan TK Kanigaran. Sedangkan di jenjang pendidikan dasar, terdapat 4 SD dan 3 SMP yang masuk dalam sekolah penggerak angkatan 1, yakni SDIT Tahfidz Bintangku, SDN Mayangan 2, SDN Sukabumi 1, SDN Sukabumi 2, SMP Namira, SMP Negeri 1, dan SMP Negeri 7.
Capaian 100 persen penerapan IKM di sekolah PAUD/TK dan Pendidikan Dasar di Kota Probolinggo ini tak terlepas dari dukungan Pemerintah Kota Setempat. Ini selaras dengan harapan Kemendikbud Ristek untuk mendorong peran pemerintah daerah dalam menyukseskan IKM.
Setidaknya ada beberapa bentuk dukungan yang telah dilakukan Pemkot Probolinggo dan sangat memungkinkan untuk diadopsi oleh pemerintah daerah lainnya.
*Praktik Baik Optimalisasi Merdeka Belajar Pemkot Probolinggo
Saat ini Pemkot Probolinggo telah memberikan bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) kepada sekolah Negeri dan swasta, yang besarannya hampir setara dengan BOS Pusat, yakni sebesar 1 juta persiswa SMP Negeri pertahun dan Rp 800 ribu persiswa pertahun untuk jenjang SD.
Bantuan tersebut diberikan untuk implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah, peningkatan komptensi pendidik ataupun tenaga kependidikan, termasuk kompetensi pedagogik dalam implementasi pembelajaran dengan paradigma baru.
Ketiga, bantuan itu juga dikucurkan untuk pemenuhan sarana dan prasarana untuk implementasi digitalisasi dalam pembelajaran dan asesmen sesuai dengan harapan intervensi sekolah penggerak.
Keempat, bantuan itu diberikan untuk implementasi sekolah ramah anak dan meningkatkan iklim inklusif dalam pendidikan di Kota Probolinggo.
Selain memberikan BOSDA yang besarannya hampir setara BOS Pusat, Pemkot Probolinggo juga gencar melakukan sosialisasi dan penguatan kompetensi bagi kepala sekolah dan pendidik.
Hal itu dilakukan di antaranya melalui sosialisasi IKM, peningkatan kompetensi pendidik dalam menyusun modul ajar berdiefrensiasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, serta pelibatan pengawas sekolah dalam menerapkan IKM serta mendorong untuk penerapan IKM mandiri berbagi kepada sekolah.
Tak cukup itu saja. Pemkot Probolinggo juga mendukung Penguatan SDM Sekolah Penggerak melalui Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud.ristek
Pelatihan yang diberikan di antaranya pelatihan implementasi pembelajaran dengan paradigma baru bagi kepala sekolah, pengawas, penilik, serta guru, dan pelatihan kepemimpinan pembelajaran bagi kepala sekolah, pengawas, dan penilik.
Selain itu, juga diberikan pendampingan yang terkait dengan implementasi teknologi kepada para peserta. Di antaranya pendampingan akun merdeka mengajar, platform guru , dan pendampingan platform merdeka belajar.
Berbagai dukungan itu, pelan-pelan berbuah manis dengan lahirnya budaya inovasi di sekolah penggerak. Di antaranya SDN Sukabumi 2 yang berhasil menjadi juara 5 dari 48 SKPD, melalui inovasi aplikasi media pembelajaran bagi peserta didik atau Sipinter. Lalu ada juga SMPN 4 yang berhasil menjadi juara 2 dari 48 SKPD lewat peningkatan budaya literasi membaca siswa melalui perpustakaan bergerak.
Prestasi tak hanya dicetak oleh sekolah. Bahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo juga ikut menorehkan prestasi lewat inovasi Sistem Informasi Ijazah Online. Inovasi ini berhasil membawa mereka menjadi juara 1 dari 48 SKPD.
Perlu diketahui, Inovasi SI IJOL merupakan Sistem berbasis digital, web dan android yang mengendalikan proses penerbitan ijazah mulai pendataan, penulisan, pengarsipan sampai pendistribusian Ijazah sehingga pemantauan terhadap progresnya dapat diakses oleh siswa, orang tua, kepala sekolah, pengawas serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara online guna mencegah penyelewengan dan pelanggaran terhadap dokumen ijazah.
Juga ada layanan untuk solusi kehilangan/kerusakan ljazah, layanan perubahan data ijazah, dan layanan keabsahan ijazah dengan lebih mudah, cepat dan akurat kepada masyarakat. Sebelumnya pengguna layanan harus datang beberapa kali ke Sekolah dan Dinas, namun kini dengan hadirnya SI IJOL, cukup mengajukan layanan secara online dan datang sekali ke Sekolah untuk mengambil dokumen asli. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Paparan Praktik Baik Pemkot Probolinggo)




