Menuju WBBM – Sebagai ASN, para pegawai BBPMP Provinsi Jatim harus bisa “Adaptif” sesuai dengan komitmen core values Ber-AKHLAK yang dicetuskan oleh Kemenpan RB. Hal itu disampaikan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, Sujarno M.Pd di apel pagi (Senin, 27/2/2023).
“Kita harus cepat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan situasi, perubahan- perubahan tugas, perubahan- perubahan kondisi secepat perubahan cuaca yang sekarang sering terjadi,” ujarnya.
Sujarno menekankan, ASN saat ini harus bisa ‘move on’ atau ‘adaptif’ sesuai dengan salah satu nilai dari ber-AKHLAK tadi. Artinya ASN jaman now harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dengan cepat, terus berinovasi, mengembangkan kreativitas dan bertindak proaktif.
Ia mendorong, seluruh pegawai di BBPMP Provinsi Jawa Timur Jangan selalu bergelut dengan ketetapan yang lama dan menggerutu dengan perubahan baru. Perubahan yang terjadi di pusat (Kemendikbudristek Jakarta) harus bisa diikuti.
“Energi yang digunakan untuk menggerutu sebaiknya digunakan untuk melawan ego dan melaksanakan tugas sehingga lebih bermanfaat,” ungkapnya.
Pembacaan maklumat pelayanan dan keterbukaan informasi publik:


Pelepasan pegawai yang memasuki masa purnatugas dan berbagi cerita, inspirasi serta motivasi:


Di kesempatan itu, Sujarno juga mengingatkan kembali ke seluruh pegawai BBPMP Provinsi Jawa Timur untuk berorientasi ke pelayanan.
Ia menegaskan, ada kewajiban sebagai ASN untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat diiringi dengan sikap ramah kepada siapa saja, dapat diandalkan, cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat. Hal tersebut selaras dengan nilai-nilai dan semangat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani).
Terkait program prioritas dari Ditjen PAUD Dasmen Kemendikbudristek, Sujarno menginformasikan, di kegiatan LDP (Leadership Development Program) yang diikutinya beberapa waktu lalu di Jakarta, ada target yang harus dipenuhi pada masing-masing PDM, yang nanti pelaksanaannya mulai dari hari ini hingga November 2023.
Ketercapaian target Provinsi Jawa Timur termasuk yang terbanyak. Hal itu dipengaruhi oleh sangat besarnya jumlah peserta didik dan jumlah satuan pendidikan yang ada di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Sehingga disampaikan Sujarno, Jawa Timur menjadi barometer atau tolok ukur nasional yang tingkat ketercapaian programnya harus terpenuhi. Karena jika satu saja tidak terpenuhi, akan mempengaruhi hasil nilai ketercapaian nasional.
Masih menyinggung terkait kegiatan LDP yang diikutinya tadi, Sujarno juga mengungkapkan akan ada beberapa perubahan besar terkait kepegawaian atau ASN baik PNS maupun PPPK.
Salah satu perubahan tadi adanya penghapusan cara pemenuhan angka kredit dari jabatan fungsional (JF) agar mereka tidak hanya sibuk mengumpulkan angka kredit dan mengesampingkan tugas utama yang menjadi prioritas unit kerjanya.
Apel pagi kali ini disertai juga dengan pelepasan salah satu pegawai yang telah memasuki masa purnatugas, yaitu Dr. Madrikan, Widya Prada BBPMP Provinsi Jawa Timur yang di momen itu juga diminta untuk berbagi cerita, motivasi dan inspirasi.
Menutup arahannya di apel pagi, Sujarno mengajak seluruh pegawai BBPMP Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan tugas hari ini dengan ikhlas, dengan semangat melayani. (Diana Triastuty/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)




