Surabaya, Jawa Timur – Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur Dr. Praptono. M.Ed mengajak kepada dinas pendidikan, kepala daerah dan pengawas sekolah di seluruh Jatim untuk menyukseskan program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), satu di antaranya program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Menurut Praptono, dukungan yang maksimal dari pemerintah daerah sangat penting untuk menyukseskan program ini.
“Kenapa penting? Karena pendidikan adalah otonomi daerah. Pemilik kewenangan sesungguhnya adalah wali kota atau bupati untuk tingkat SD dan SMP, dan gubernur untuk SMA/SMK,” terang Praptono dalam podcast perdana di channel youtube BBPMP Provinsi Jawa Timur pada Rabu (12/2/2025).
Praptono berharap gubernur, wali kota, bupati se-jatim, mendukung sepenuhnya program prioritas ini dengan kewenangan yang dimiliki di daerah.
“Contohnya bisa menerbitkan surat edaran atau imbauan kepada guru/kasek untuk bisa membiasakan 7 aspek ini kepada anak-anak,” katanya.
“Apalagi kalau bisa didukung dari segi anggaran dan regulasi, bisa menjadi luar biasa,” imbuhnya.
Menurut Praptono, jika 7 kebiasaan baik ini bisa ditanamkan ke anak-anak, maka mimpi memiliki generasi yang beriman dan bertakwa, berbudi pekerti luhur, sehat fisik, akal dan jiwa, akan bisa diwujudkan.
“Dan Indonesia emas betul-betul bisa kita hadirkan,” katanya.
BBPMP Jawa Timur, lanjut Praptono, juga sudah membentuk tim kerja yang khusus mengawal implementasi program-program prioritas ini.
“Saya ajak guru dan kepala sekolah untuk update perubahan, karena yang abadi adalah perubahan. Perubahan untuk menuju ke hal yang lebih baik. Jangan alergi,” katanya.
Praptono berharap para guru di bawah pembimbingan kepala sekolah membuat komunitas belajar, yang akan menjadi forum belajarnya para guru.
Di komunitas belajar ini, para guru akan menganalisis, menelaah dan kepala sekolah akan membimbing sampai benar-benar paham apa yang harus dilakukan, dan target-target yang harus diwujudkan.
“Ini proses belajar bersama. Tidak mudah untuk membiasakan 7 hal kepada para peserta didik. Semua butuh komitmen, kesungguhan, kebiasaan, butuh kerjasama dan keterlibatan semua pihak,” katanya.
Praptono mengingatkan program ini tentu tidak langsung bisa berjalan baik, akan ada kendala-kendala yang menyertai.
Karena itu, dia meminta semua pihak untuk tidak patah semangat dan selalu mengevaluasi dan mengintrospeksi untuk memecahkan tantangan-tantangan yang ada.
“Jangan berhenti di niat, tapi dijalankan. Kalau ada masalah, jangan patah semangat, semua butuh proses, semua butuh waktu,” pesannya.




