Begini Cara Akses Aplikasi Rumah Pendidikan dan Memanfaatkan 8 Ruangnya

Aplikasi layanan digital terintegrasi Rumah Pendidikan yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Selasa (21/1/2025) akan menjawab berbagai persoalan pendidikan.

Aplikasi Rumah Pendidikan ini akan mengintegrasikan puluhan layanan yang selama ini tersebar dalam berbagai aplikasi seperti Siplah, Info PIP hingga Rapor Pendidikan.

Menurut Wahyudi SPd,Gr, Ko Kapten belajar.id, sistem yang masih terpisah sebelumnya menyebabkan kurang efektifnya pelayanan yang diberikan.

Apalagi, sebagian layanan digital belum terindeks sehingga penguna belum dapat memanfaatkan.

Hal ini tentu saja mengakibatkan penurunan kualitas pelayanan publik.

“Selain itu, aplikasi yang banyak tersebar dan belum terintegrasi, membutuhkan cost lebih tinggi dalam proses pengembangan dan perawatan. Otomatis, banyak yang ditugaskan, dan butuh anggaran untuk mengembangkan per aplikasi,” katanya saat menjadi narasumber webinar Pemanfaatan Rumah Pendidikan dan Pengembangan Konten Pembelajaran dalam Mendukung Pembelajaran pada Satuan Pendidikan yang digelar BBPMP Jatim pada Kamis (26/6/2025).

Dengan fakta-fakta ini, menurut Wahyudi, aplikasi Rumah Pendidikan ini menjadi sangat penting untuk menyatukan layanan-layanan tersebut dalam satu tempat.

“Rumah pendidikan ini satu aplikasi memiliki kekuatan super, karena bisa menghimpun semua layanan pendidikan menjadi satu pintu,” kata guru SMAN 1 Balongpanggang, Gresik.

Dikatakan Wahyudi, aplikasi Rumah Pendidikan ini memiliki delapan ruang, yakni ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Murid, Sekolah, Bahasa, Pemerintah, Mitra, Publik dan Orangtua.

Di acara webinar yang diikuti ribuan guru dari berbagai wilayah di Jawa Timur, Wahyudi menjelaskan apa saja yang ada di masing-masing ruang dan mengajarkan bagaimana cara mengaksesnya.

Misalnya ruang GTK atau guru dan tenaga kependidikan  yang menyedikan empat fitur dengan berbagai ragam layanan.

Seperti fitur Belajar Berkelanjutan  yang menyedikan layanan diklat, sertifikasi pendidik (PPG), pelatihan mandiri, dan komunitas.

Ada juga fitur Karir dan Kinerja yang berisi pengelolaan kinerja, seleksi kepala sekolah, refleksi kompetensi.

Lalu, fitur Inspirasi Pembelajaran  yang menyediakan layanan perangkat ajar, CP/ATP, ide praktik, bukti karya, video aspirasi dan asesmen, kelas.

Serta, fitur Dokumen Rujukan yang berisi dokumen rujukan pengelolaan kinerja, dokumen rujukan pengelolaan pembelajaran, dokumen rujukan pengelolaan satuan pendidikan dan dokumen rujukan peningkatan kompetensi.

Apakah semua fitur di Rumah Belajar dapat diakses semua pengguna?

Wahyudi menjelaskan, dari delapan ruang itu, beberapa diantaranya ada pembatasan.

Pengguna yang memiliki akun belajar.id, bisa mengakses mayoritas fitur yang ada di Rumah Pendidikan.

Dia mencontohkan ruang yang membutuhkan akun belajar.id untuk mengakses diantaranya, sebagian fitur di Ruang Pemerintah, Ruang Sekolah dan Ruang GTK.

Sementara yang bisa diakses secara umum misalnya Ruang Mitra, Publik, Bahasa dan Orangtua.

Untuk Ruang Pemerintah, yang bisa diakses hanya fitur neraca pendidikan daerah.

Sedangkan Ruang Sekolah, Murid dan GTK, hanya sebagian yang bisa diakses secara umum.

Di webinar itu, Wahyudi  juga mengajak peserta untuk masuk ke aplikasi Rumah Belajar dan mempraktikkan penggunaannya, seperti mengunggah bukti karya.

(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan