Strategi peningkatan mutu pendidikan tidak hanya berhenti pada penjaminan mutu, tetapi juga harus menyentuh perbaikan berkelanjutan.
Melalui tahapan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal, sekolah diharapkan mampu membangun visi dan komitmen yang jelas terhadap mutu layanan yang ingin diwujudkan. Visi inilah yang menjadi pijakan utama dalam menentukan arah sekolah, sehingga strategi yang dipilih sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Prili Rizki Arisandi, perwakilan tim kerja Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) Bagian Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah di Kegiatan Optimalisasi Strategi Edukasi, Supervisi, dan Fasilitasi Penjaminan Mutu Pendidikan Jenjang SMP yang diselenggarakan secara daring oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur menyebutkan, tahapan berikutnya adalah implementasi sistem yang menekankan pentingnya edukasi.
Sekolah perlu memberikan ruang bagi kepala sekolah dan guru untuk terus mengembangkan kapasitasnya. Pelatihan dan pengembangan menjadi sarana agar seluruh komponen sekolah memiliki keterampilan dan pemahaman yang memadai untuk menjalankan proses peningkatan mutu secara konsisten.
Fasilitasi dikatakan Prili juga menjadi bagian penting dalam upaya ini.
Ia menekankan, sekolah harus mampu menyediakan dukungan, baik berupa sarana, prasarana, maupun program yang relevan. Dari sisi output, target bisa berupa jumlah guru yang mengikuti pelatihan atau ketersediaan sarana pendukung pembelajaran.
Namun, yang lebih penting adalah outcome, yakni dampak nyata terhadap kualitas pembelajaran dan peningkatan capaian siswa.
Sering kali menurutnya ada sekolah yang memilih jalan instan dengan sekadar menggelar pelatihan literasi atau program jangka pendek. Namun, langkah ini tidak selalu menghasilkan dampak signifikan.
Evaluasi, disampaikan Prili menjadi keharusan agar program yang dilaksanakan benar-benar relevan dan membawa perubahan yang berarti.
Dengan demikian, strategi edukasi dan fasilitasi harus dihubungkan dengan tahapan implementasi sistem penjaminan mutu agar langkah-langkah yang dijalankan sekolah bersifat konkret.
Tujuan utama dari semua proses ini adalah peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu, sambung Prili, hanya menjadi sarana awal untuk memastikan standar terpenuhi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mutu tersebut terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.
Poin penting yang perlu disadari adalah perubahan pendidikan tidak bisa selesai hanya dalam satu periode, melainkan memerlukan kesinambungan yang direncanakan dengan matang dan dijalankan dengan konsisten.
(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)




