Sinergi Lintas Sektor untuk Meningkatkan Kualitas dan Akses Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi pondasi yang tak terpisahkan dalam upaya pembangunan pendidikan berkualitas di Indonesia. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, PAUD adalah kunci utama untuk membangun ketahanan pendidikan di masa depan. Sebagaimana tanaman yang membutuhkan akar yang kuat agar batang dan daunnya tumbuh sehat, demikian pula dengan pendidikan anak usia dini. Jika akarnya kuat, masa depan bangsa akan lebih cerah, dan pendidikan akan menjadi tiang penyangga yang kokoh.

Mu’ti menegaskan bahwa PAUD bukan hanya soal mengajarkan angka dan huruf, tetapi juga tentang membangun kebiasaan hidup sehat, gizi seimbang, serta keterampilan sosial sejak usia dini. Anak-anak yang tumbuh dengan pola makan yang baik, kebiasaan hidup yang sehat, dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sosial dengan adab yang baik akan membentuk generasi yang lebih dewasa, mampu berdebat tanpa merendahkan, dan saling menghargai perbedaan.

Namun, mencapai tujuan ini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Menteri Mu’ti menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat dan memeratakan akses terhadap layanan PAUD. Semua pihak, mulai dari dunia usaha, industri, masyarakat, perguruan tinggi, hingga keluarga, harus saling bersinergi untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas. Sebuah pendidikan yang dapat menjangkau setiap anak, tanpa terkecuali, di seluruh penjuru negeri.

Dalam konteks ini, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menetapkan sejumlah program prioritas. Di antaranya adalah Wajib Belajar 13 tahun, yang bertujuan untuk memastikan pemerataan kesempatan pendidikan di seluruh Indonesia. Selain itu, peningkatan kualitas pendidik dan kesejahteraan mereka menjadi agenda penting, karena kualitas pengajaran sangat bergantung pada kualitas tenaga pendidiknya.

Peningkatan karakter anak-anak Indonesia juga menjadi fokus utama melalui program seperti 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria. Program-program ini diharapkan dapat memupuk karakter anak-anak yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki sikap yang baik dalam berinteraksi sosial. Pendidikan juga harus membekali anak dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman, seperti literasi digital dan penguasaan teknologi.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah untuk memperkuat layanan PAUD. Ia menegaskan pentingnya partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Dalam hal ini, revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa PAUD menjadi bagian integral dari sistem pendidikan yang wajib.

Tak hanya itu, Hetifah juga mengungkapkan komitmen DPR RI untuk memperjuangkan kesejahteraan pendidik PAUD, termasuk mereka yang mengajar di kelompok bermain dan Taman Penitipan Anak (TPA). Hal ini merupakan upaya penting agar para pendidik mendapatkan pengakuan yang layak serta penghargaan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka dalam mencetak generasi masa depan bangsa.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan PAUD, DPR RI juga akan terus mendorong tersedianya standar kualitas PAUD yang realistis dan dapat diterapkan di lapangan. Tujuannya adalah agar layanan pendidikan usia dini dapat merata dan dapat dirasakan oleh semua anak Indonesia, baik yang tinggal di perkotaan maupun di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan semua pihak terkait lainnya juga ditekankan dalam acara Sarasehan Mitra yang bertajuk Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Anak Usia Dini yang berlangsung di Jakarta. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa mitra-mitra tersebut berkomitmen untuk bekerja sama dalam memajukan PAUD. Dari dunia usaha hingga organisasi internasional, setiap pihak memberikan kontribusi positif demi masa depan pendidikan anak-anak Indonesia.

Akhirnya, Menteri Mu’ti mengajak semua pihak untuk terus memupuk kemitraan yang telah terjalin, agar bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045. Melalui sinergi dan komitmen bersama, kita bisa memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memperoleh akses pendidikan yang bermutu, dari usia dini hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Dengan demikian, masa depan bangsa akan semakin cerah dan siap menghadapi tantangan global.

(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen)

Bagikan Tulisan