Lebih dari Dua Juta Murid Siap Mengukur Kemampuan Akademik lewat TKA 2025

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyoroti antusiasme murid dalam mengikuti Tes Kemampuan Akademik tahun 2025. Data terbaru mencatat lebih dari dua juta peserta didik sudah mendaftarkan diri. Angka ini menunjukkan keinginan yang semakin kuat dari murid untuk mengukur kemampuan belajar sekaligus membuka jalur prestasi dalam seleksi nasional.

Menurut Abdul Mu’ti, peningkatan jumlah pendaftar harus direspons dengan persiapan yang matang. Ia meminta sekolah dan murid segera melakukan pendaftaran agar bisa memilih jadwal lebih awal dan memiliki waktu cukup untuk mempersiapkan diri. Ia menekankan bahwa TKA bukan hanya soal ujian, tetapi juga peluang untuk menilai capaian belajar murid secara lebih luas.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menjadikan TKA sebagai bagian dari komitmen menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua. Perangkat aturan sudah disiapkan agar pelaksanaan ujian ini bisa berlangsung berkelanjutan. Dalam rapat kabinet maupun rapat bersama DPR, Abdul Mu’ti menegaskan TKA sebagai terobosan penting, sekaligus alat ukur kemampuan murid pada literasi dan numerasi.

Kepala BSKAP, Toni Toharudin, menjelaskan bahwa rapat koordinasi teknis yang digelar di Jakarta berfungsi untuk mengecek progres pendaftaran sekaligus memastikan kesiapan di lapangan. Perwakilan dari dinas pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama, dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan hadir untuk melaporkan kondisi di daerah masing-masing.

Toni menyebut bahwa lebih dari dua juta murid telah siap mengikuti TKA. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring masa pendaftaran yang masih berlangsung. Melalui rapat tersebut, pemerintah juga memetakan kesiapan infrastruktur di berbagai daerah agar pelaksanaan TKA berjalan lancar tanpa hambatan teknis.

Selain itu, rapat koordinasi juga mempersiapkan penyusunan soal untuk kelas enam SD dan kelas sembilan SMP. Toni berharap forum ini dapat menjadi ruang untuk membahas persoalan teknis, mencari solusi bersama, dan menyusun langkah mitigasi jika ada kendala di lapangan.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, kolaborasi yang kuat akan memastikan semua murid memiliki kesempatan yang sama dalam mengikuti TKA, tanpa terhambat oleh masalah infrastruktur atau teknis.

Pendaftaran TKA sendiri dibuka sejak 24 Agustus hingga 4 Oktober 2025. Lewat laman resmi, sekolah dapat mendaftarkan peserta didiknya, sementara masyarakat bisa mengakses informasi seputar pelaksanaan. Hingga kini, lebih dari 370 ribu murid juga sudah memilih mata pelajaran tambahan sesuai minat mereka.

Kemendikdasmen menambahkan fasilitas bagi murid untuk berlatih soal secara gratis melalui laman Ayo Coba TKA di https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/. Dengan cara ini, murid tidak hanya sekadar mendaftar, tetapi juga mendapat ruang untuk berlatih dan mengukur kemampuan sebelum menghadapi ujian sesungguhnya.

Peningkatan jumlah pendaftar TKA tahun ini memberi gambaran positif tentang kesadaran murid dan sekolah dalam mengukur kemampuan akademik secara terstandar. TKA tidak hanya berfungsi sebagai tes, tetapi juga menjadi instrumen untuk menyiapkan murid menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.

(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen)

Bagikan Tulisan