Pendaftaran untuk Tes Kemampuan Akademik (TKA) mengalami lonjakan yang signifikan. Hingga pertengahan September 2025, lebih dari 1 juta siswa telah mendaftar, dan angka ini terus meningkat. Mereka berasal dari berbagai satuan pendidikan setingkat SMA dan SMK, serta semakin banyak siswa dari pendidikan non formal yang turut serta. Hal ini menandakan semakin pentingnya TKA sebagai sarana asesmen yang digunakan untuk menyaring peserta didik yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
TKA bukan sekadar tes biasa, melainkan sudah menjadi bagian dari sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru, dengan ketentuan yang lebih tegas untuk tahun 2026. Setiap siswa yang mengikuti seleksi SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) wajib memiliki nilai TKA, sebuah kebijakan yang menggarisbawahi pentingnya tes ini sebagai instrumen penilaian yang objektif dan adil.
Salah satu poin krusial dari TKA adalah penyelenggaraannya yang sepenuhnya difasilitasi oleh pemerintah. Dari pendaftaran hingga pengolahan hasil tes, semuanya dilakukan tanpa biaya bagi peserta. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang setara dalam mengikuti tes ini. Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata, di mana kualitas pendidikan tidak terhalang oleh keterbatasan ekonomi atau akses.
Kemendikdasmen mengajak semua siswa, terutama mereka yang berada di kelas 12, untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. TKA memberikan lebih dari sekadar hasil tes, ia menjadi cermin kemampuan akademik siswa yang akan dijadikan dasar seleksi oleh perguruan tinggi. Bagi siswa, mengikuti TKA bukan hanya soal memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga menjadi bagian dari persiapan mereka untuk memasuki dunia pendidikan tinggi yang lebih kompetitif.
Bagi siswa, hasil TKA dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan mereka di bidang akademik, sekaligus menyoroti area mana yang perlu mereka tingkatkan sebelum memasuki dunia perkuliahan. Ini adalah kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan dalam proses pembelajaran mereka. Dengan kata lain, TKA adalah alat yang dapat membantu siswa untuk mempersiapkan diri dengan lebih matang, baik dalam menghadapi ujian perguruan tinggi maupun dalam kehidupan akademis yang lebih panjang.
Lebih jauh lagi, TKA bukan hanya penting bagi peserta didik, tetapi juga bagi guru dan satuan pendidikan. Bagi guru, TKA memberikan informasi yang sangat berharga mengenai sejauh mana kualitas pembelajaran yang telah dilakukan di kelas. Hasil tes ini dapat menjadi alat evaluasi untuk melihat apakah metode pembelajaran yang diterapkan selama ini sudah efektif atau perlu adanya penyesuaian. TKA juga memberikan informasi tentang minat dan potensi siswa yang dapat digunakan untuk pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan sesuai kebutuhan mereka.
Satuan pendidikan, baik sekolah maupun lembaga pendidikan non formal, juga dapat memanfaatkan hasil TKA untuk merancang program pengajaran yang lebih relevan dengan perkembangan kemampuan siswa. Ini juga membuka ruang untuk penguatan koordinasi antara sekolah, guru, dan orang tua. TKA menjadi titik temu yang memungkinkan adanya pertukaran informasi yang konstruktif antara pihak-pihak tersebut, guna mendukung perkembangan akademik siswa.
Bagi orang tua, TKA adalah kesempatan untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan anak mereka dalam aspek akademik, sekaligus memberi gambaran tentang bagaimana anak mereka bisa mempersiapkan diri untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Koordinasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung bagi siswa. Orang tua yang memahami hasil tes akan lebih mudah memberikan dukungan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan belajar anak mereka.
Tak hanya itu, TKA juga memberikan manfaat lebih luas dalam hal koordinasi antar lembaga pendidikan. Kemendikdasmen melalui program ini memperlihatkan komitmen dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih terintegrasi dan berbasis pada data yang akurat. Data yang diperoleh dari TKA bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kebijakan pendidikan, terutama dalam mengatasi masalah ketimpangan pendidikan antara daerah satu dengan daerah lainnya.
Dengan demikian, TKA bukan hanya tes semata. Ini adalah langkah strategis yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Tes ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada penerimaan mahasiswa baru, tetapi juga memperhatikan pengembangan kapasitas dan kualitas pendidikan mulai dari dasar. Pemerintah berusaha menciptakan sistem yang lebih merata dan adil, di mana setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka tanpa ada batasan yang tidak seharusnya.
Oleh karena itu, bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti TKA bukanlah pilihan yang bisa diabaikan. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka di hadapan institusi pendidikan yang lebih besar, serta mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah. Bagi guru dan orang tua, ini adalah kesempatan untuk saling mendukung dan memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang terbaik, sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
(Sumber catatan: Padek (Padang Ekspres) Jawa Pos/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)