Kini Teknologi menjadi Elemen yang Melekat di Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan saat ini, teknologi menjadi elemen yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran. Salah satunya adalah penggunaan Interactive Flat Panel (IFP), yang perlu diketahui bahwa ini bukan smart tv seperti yang sempat beredar di media sosial maupun online.

Namun, meskipun perangkat ini sudah didistribusikan ke sejumlah sekolah, tingkat kompetensi guru dalam menggunakannya masih terbilang rendah, terutama dalam memaksimalkan potensi perangkat tersebut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Oleh karena itu, pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) menjadi langkah penting untuk memastikan IFP tidak hanya menjadi barang koleksi di ruang kelas, tetapi benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh para guru dan siswa.

Sebagai tambahan, meskipun teknologi seperti IFP diharapkan dapat mendukung berbagai proses pembelajaran, tantangan besar dalam implementasinya masih terasa.

Hal tadi tercatat dari paparan Widyaprada BBPMP Jawa Timur Luluk Kudhaifah di Sosialisasi Tata Cara Penerimaan Interactive Flat Panel dalam Program Digitalisasi Pembelajaran yang digelar Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur

Salah satu tantangan utamanya adalah keterbatasan infrastruktur, seperti akses internet yang buruk di daerah-daerah tertentu, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Tantangan di atas menghambat penggunaan teknologi secara merata di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, keterbatasan daya listrik dan anggaran juga menjadi penghalang yang nyata. Bahkan, dengan hanya satu unit IFP yang dikirim ke tiap sekolah, terkadang hanya satu kelas yang bisa mengakses teknologi tersebut, yang mengharuskan pengaturan jadwal penggunaan yang lebih efisien.

Namun, meski banyak tantangan, ada pula potensi besar yang dapat digali.

Dengan dukungan sarana dan prasarana yang lebih baik, serta pelatihan kompetensi yang terus diadakan, IFP dapat mendorong kreativitas guru dalam mengajar.

Pembelajaran digital menggunakan IFP ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa, yang lebih mudah memahami materi melalui ilustrasi dan tampilan yang interaktif.

Tidak hanya itu, pembelajaran berbasis teknologi juga dapat meningkatkan keterampilan digital siswa, mendorong partisipasi mereka dalam tugas kelompok, dan membuka akses lebih luas ke bahan pelajaran.

Di tengah segala keterbatasan, teknologi tetap bisa menjadi jembatan yang menghubungkan siswa dan guru, membawa pembelajaran ke arah yang lebih efektif dan menarik.

Maka dari itu, penguatan sistem pelatihan, dukungan kebijakan, serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai menjadi kunci dalam memaksimalkan penggunaan teknologi di sekolah-sekolah Indonesia.

Dengan pendekatan yang tepat, tantangan yang ada justru bisa menjadi peluang untuk membawa pendidikan kita menuju kualitas yang lebih baik.

(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan