Di Kegiatan ini, Para Kepala Sekolah di Kabupaten Madiun Berbagi Pengalaman dan Inovasi Pembelajaran Mendalam

Kabar Daerah – Di Kabupaten Madiun, upaya untuk mendorong perubahan dalam pendidikan semakin nyata.

Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun menggelar sebuah kegiatan bertajuk “Gelar Wicara dan Berbagi Praktik” pada Minggu, 26 Oktober 2025, di Aula SMP Negeri 1 Nglames. Kegiatan ini menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dan inovasi terkait penerapan pembelajaran mendalam, sebuah pendekatan yang kini sedang dikembangkan di seluruh wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pengembangan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Nur Arif Indrokaryoto, membuka acara tersebut dengan menegaskan pentingnya pembelajaran mendalam sebagai langkah strategis untuk menghadapi tantangan pendidikan masa depan.

Ia mengungkapkan bahwa pembelajaran mendalam bukan hanya sekedar respons terhadap kebijakan pendidikan yang ada, tetapi juga sebagai cara untuk mengoptimalkan potensi setiap siswa di Kabupaten Madiun.

Selama kegiatan, para kepala sekolah yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran mendalam dalam tiga bulan terakhir berbagi pengalaman mereka.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah pemaparan dari Septia Dwi Puspitasari, seorang kepala sekolah yang menekankan pentingnya perubahan pola pikir dari fixed mindset ke growth mindset.

Ia menyebutkan bahwa untuk sukses menerapkan pembelajaran mendalam, seluruh warga sekolah, mulai dari kepala sekolah hingga para guru, harus mengadopsi cara berpikir yang berkembang dan terbuka terhadap perubahan.

Pembelajaran mendalam memang mengedepankan transformasi pola pikir. Sebab, untuk mewujudkan siswa yang kreatif, kritis, dan mandiri, perlu ada dasar yang kuat berupa cara pandang yang tidak terbatas.

Hal di ataslah yang dijelaskan oleh para kepala sekolah dalam gelar wicara tersebut, bahwa pembelajaran harus melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk para guru yang menjadi ujung tombak dalam proses pengajaran.

Di sisi lain, sesi berbagi praktik baik menjadi salah satu daya tarik utama kegiatan ini.

Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal 15 Madiun, Siti Fatimah, mengungkapkan bahwa melalui pembelajaran mendalam, mereka ingin menciptakan kegiatan belajar yang tidak hanya bermakna, tetapi juga menyenangkan dan penuh kesadaran.

Program “Jagoan Cilik Sekolah Sehat” yang diterapkan di sekolahnya menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran dapat dijadikan lebih relevan dan menyenangkan bagi anak-anak usia dini.

Program-program seperti yang dilakukan oleh Siti Fatimah menunjukkan bahwa pembelajaran mendalam tidak terbatas pada jenjang pendidikan tertentu. Bahkan di tingkat pendidikan anak usia dini, prinsip-prinsip pembelajaran mendalam dapat diterapkan untuk memupuk kreativitas dan kebiasaan belajar yang positif sejak usia dini.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan gelar karya yang menampilkan berbagai produk dan dokumentasi praktik baik yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah lain.

Pameran tersebut bukan hanya untuk menunjukkan hasil inovasi, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya yang ingin menerapkan pendekatan serupa. Setiap sekolah memiliki cara unik untuk menjawab tantangan pembelajaran dan berbagi solusi bagi ekosistem pendidikan yang lebih baik.

Sulistyaningsih, salah satu fasilitator kegiatan, berharap agar pelatihan dan berbagai diskusi yang diadakan dalam acara ini bisa membawa dampak yang lebih luas.

Ia menegaskan bahwa pembelajaran mendalam bukan sekadar teori yang diajarkan dalam pelatihan, tetapi harus menjadi bagian dari perubahan yang terasa nyata di setiap sekolah.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran mendalam bukanlah sebuah konsep yang hanya bisa dijalankan oleh sekolah-sekolah besar atau berprestasi. Sebaliknya, setiap sekolah di Kabupaten Madiun, dari yang paling kecil hingga yang terbesar, bisa berperan dalam menerapkan pendekatan ini.

Yang terpenting adalah kemauan untuk berinovasi dan bekerja bersama demi menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, kreatif, dan efektif.

Dengan kolaborasi dan komitmen dari para kepala sekolah, guru, dan pemangku kepentingan lainnya, Kabupaten Madiun semakin memperkuat ekosistem pembelajaran yang lebih relevan dan menyeluruh.

Kegiatan di atas menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan tidak harus dimulai dari kebijakan besar, tetapi dapat dimulai dari inovasi yang dilakukan secara nyata di tingkat sekolah.

(Sumber catatan: Berita Jatim/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Berita Jatim)

Bagikan Tulisan