Kabar Daerah – Pada Selasa, 28 Oktober 2025, Dinas Pendidikan Kota Madiun menggelar sebuah acara yang penuh inspirasi di Aula SMP Negeri 12 Madiun. Acara tersebut adalah talkshow yang menampilkan praktik baik dari penerapan Pembelajaran Mendalam di berbagai jenjang pendidikan di kota tersebut.
Kegiatan ini merupakan hasil dari pelatihan Pembelajaran Mendalam yang dimulai sejak Juli 2025, diikuti oleh kepala sekolah, guru SD hingga SLB, guru SMP, SMK, serta PKBM di Kota Madiun.
Melalui acara ini, Dinas Pendidikan Kota Madiun menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan yang relevan dengan tantangan masa depan.
Talkshow tersebut dibagi menjadi dua sesi yang menyajikan berbagai praktik baik dalam menerapkan Pembelajaran Mendalam.
Sesi pertama menyuguhkan pemaparan dari 12 narasumber yang berasal dari enam satuan pendidikan, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SLB, PKBM, hingga SMA.
Setiap narasumber berbagi pengalaman dan inovasi yang telah mereka terapkan dalam proses pembelajaran, menggambarkan bagaimana Pembelajaran Mendalam dapat mengubah cara siswa belajar dengan lebih kontekstual dan bermakna.
Slamet Haryadi, Kepala Bidang Kurikulum Pembinaan Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan Kota Madiun, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pembelajaran Mendalam bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin cepat berkembang.
Dengan menerapkan pendekatan ini, Dinas Pendidikan ingin agar siswa Kota Madiun tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang relevan dan daya saing yang tinggi di dunia yang terus berubah.
Pendidikan yang berbasis pada kontekstualisasi dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan ini diharapkan menjadi landasan untuk mempersiapkan generasi penerus yang dapat menangkap peluang di tengah arus perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Beberapa contoh menarik pun diungkapkan selama acara berlangsung.
Salah satunya adalah pengalaman dari Susmiati, pengajar di sekolah luar biasa (SLB), yang mengungkapkan bahwa bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), pembelajaran yang bermakna dan gembira sangat penting.
Melalui program pelatihan keterampilan seperti membuat tempe dan menjualnya, anak-anak ABK di sekolah tersebut diajarkan untuk mandiri serta berkolaborasi dengan lingkungan sekitar. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana Pembelajaran Mendalam dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi positif bagi siswa.
Selain itu, Martina Dessy dari SMA Negeri 1 Madiun berbicara tentang bagaimana Pembelajaran Mendalam dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan bertindak sesuai dengan nilai sosial.
Salah satu proyek yang dilakukan siswanya adalah membuat mural dengan pesan anti-perundungan dan ajakan untuk berhenti berjudi online. Mural ini bukan hanya karya seni, tetapi juga menjadi media ekspresi bagi siswa untuk menyampaikan nilai-nilai positif di lingkungan mereka.
Ini menunjukkan bagaimana Pembelajaran Mendalam dapat mengintegrasikan pembelajaran dengan konteks sosial yang relevan, mengajarkan siswa untuk berpikir lebih jauh dan berkontribusi pada masyarakat.
Kesuksesan talkshow ini tidak hanya terletak pada materi yang disajikan, tetapi juga pada antusiasme para guru dan kepala sekolah yang menampilkan beragam karya hasil dari penerapan Pembelajaran Mendalam.
Dari produk kreatif hingga proyek sosial, pameran yang berlangsung meriah ini menunjukkan betapa besar dampak yang dapat diberikan oleh guru-guru yang bersemangat dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang relevan dan berdampak nyata bagi siswa.
Seiring dengan berjalannya acara, para peserta saling belajar dan berkolaborasi, menjadikan moment ini lebih dari sekadar acara, tetapi sebuah ajang bagi pengembangan profesionalisme guru di Kota Madiun.
Acara tersebut ditutup dengan sambutan dari Midin, fasilitator guru SD-SLB, yang memberikan apresiasi kepada para guru atas semangat mereka dalam mengembangkan pembelajaran yang memiliki dampak langsung bagi perkembangan siswa.
Ia berharap semangat ini dapat terus menginspirasi mereka dalam menciptakan pembelajaran yang lebih baik di masa depan, dan membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Kota Madiun.
Sebuah langkah kecil yang diambil oleh para guru di sini bisa menjadi sebuah lompatan besar menuju pendidikan yang lebih relevan, inklusif, dan berkualitas di Indonesia.
(Sumber catatan: Berita Jatim/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Berita Jatim)




