Satuan pendidikan yang sudah mengakses dan memanfaatkan rapor pendidikan di Jawa Timur sudah mencapai 80 persen, atau melebihi target yang dicanangkan.
Hal ini diungkapkan Jaryono, PIC PDM 04 BBPMP Provinsi Jawa Timur dalam rapat evaluasi program/kegiatan 2023 di kantor Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (15/12/2023).
Dikatakan, 80 persen satuan pendidikan yang mengakses dan memanfaatkan rapor pendidikan itu mulai dari PAUD, SMP, SMA dan SLB.
“Kendala hanya di PAUD, karena PAUD jumlahnya sangat besar, ada 33 ribu. Memang secara mekanisme, untuk perencanaan berbasis data atau rapor pendidikan memang berbeda. Tidak melalui dashboard, tapi melalui unduh rapor pendidikan,” ungkap Jariyono.
Lalu, apakah satuan pendidikan telah benar-benar memanfaatkan rapor pendidikan dalam menyusun anggarannya? Jariyono mengaku hal itu belum terpantau secara sistem.
Hanya saja, melalui monitoring dan evaluasi (Monev) yang dilakukan pihaknya, seluruh sasaran yang dikunjungi sudah menyusun rencana kerja tahunan (RKT) berdasarkan rapor pendidikan.
“Lalu, pengawas juga sebagian besar kabupaten/kota sudah mulai terlibat. Terbukti ada tanda tangan pengawas di RKT di sebagian kabupaten dan kota,” terangnya.
Sementara untuk delta positif yang dicanangkan sekitar 30 persen, meliputi literasi, numerasi, karakter, indeks inklusivitas kebaragaman dan kebhinekaan, Jaryono menyebut ada 8.723 satuan pendidikan yang sudah menunjukkan delta positif dari 23 ribu satuan pendidikan SD dan SMP umum.
Sementara terkait perencanaan berbasis data (PBD) daerah, dikatakan Jariyono bahwa seluruh kabupaten/kota dan provinsi sudah memasukkan seluruh indikantor dan mengakses rapor pendidikan untuk keperluan PBD (Perencanaan Berbasis Data).
“Kendala pada kesesuaian sub kegiatan, karena daerah masih kebingungan tentang nomenklatur dan kode sub kegiatan di surat mendikbud dan dari pedoman yang mereka miliki terutama kemendagri dan kemenkeu,” ungkap Jaryono.
Di bagian lain, PDM 06 BBPMP Provinsi Jawa Timur dalam rapat evaluasi memastikan adanya persepsi positif pemerintah daerah terkait pelaksanaan asesmen nasional (AN) dan survey lingkungan belajar (Sulinjar).
PDM 06 juga melaporkan tingkat partisipasi asesmen nasional yang ditargetkan mencapai 100 persen, sementara dari rilis terakhir, tingkat partisipasi di Jatim sudah mencapai 99,37 persen tingkat partsiopasi.
“Namun, yang sudah layak diikutsertakan minimal 85 persen, sudah mencapai 98,39 persen. Meningkat dari tahun lalu, 96 persen,” kata Kusnohadi, PIC PDM 06 BBPMP Provinsi Jawa Timur
Sementara untuk pelaksananan sulinjar di level sekolah mencapai 96,46 persen.
Meskipun belum mencapai 100 persen, namun hal itu sudah bagus dibandingkan provinsi lainnya.
Kendala belum terpenuhinya tingkat partisipasi AN 100 persen karena adanya sekolah yang tidak aktif. Dalam artian, ada izin operasional, tapi secara rill tidak beroperasi.
Selain itu, ada juga sekolah yang tidak ada siswa pada tingkat kelas yang menjadi peserta AN, yakni SD kelas 5 dan SMP kelas 8.
Di bagian lain, Im Sodiawati, PIC PDM 09 BBPMP Provinsi Jawa Timur melaporkan tentang program transisi PAUD ke SD yang sudah ada aksi nyata hampir 100 persen di tingkat SD. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)




