Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi prioritas utama dalam pembangunan pendidikan Indonesia, dan upaya untuk memperkuat fondasi pendidikan ini memerlukan dukungan dari semua pihak. Dalam konteks ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) menginisiasi kolaborasi strategis dengan 76 mitra untuk meningkatkan akses, mutu, dan penguatan karakter dalam pendidikan PAUD. Kolaborasi ini resmi dimulai melalui acara Sarasehan Mitra bertajuk Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Anak Usia Dini yang berlangsung di Jakarta.
Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi “Partisipasi Semesta.” Menurutnya, meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan memerlukan partisipasi semua pihak, baik itu dari dunia usaha, masyarakat, perguruan tinggi, maupun LSM. PAUD menjadi fondasi yang sangat penting dalam membangun generasi masa depan Indonesia. Pendidikan yang bermutu harus dimulai dari usia dini, karena masa tersebut menentukan arah perkembangan anak-anak kita di masa depan.
Sejak Januari 2025, proses asistensi telah dilakukan untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan program-program prioritas Kemendikdasmen dengan rencana kerja para mitra. Hingga saat ini, 76 mitra yang terlibat dalam kolaborasi ini telah merumuskan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas PAUD di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini mencakup berbagai bentuk dukungan, mulai dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), advokasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat, publikasi dan komunikasi, kajian/riset implementasi program prioritas, hingga bantuan sarana dan prasarana pendidikan.
Kemitraan yang dibangun dengan berbagai pihak ini diharapkan dapat memperkuat layanan PAUD yang lebih merata dan berkualitas. Salah satu hasil nyata yang akan diwujudkan adalah bantuan Pustaka Mainan untuk daerah afirmasi dan Pojok Baca untuk satuan PAUD. Pustaka Mainan akan memberikan akses bagi anak-anak untuk bermain sambil belajar, sekaligus mendukung stimulasi tumbuh kembang mereka yang optimal. Pojok Baca akan menjadi ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan kecakapan literasi mereka sejak dini, menciptakan lingkungan kaya literasi yang sangat penting bagi masa depan mereka.


Selain itu, Dirjen Gogot juga mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap seluruh mitra yang bersedia untuk bersinergi demi menciptakan pendidikan bermutu untuk semua. Melalui kemitraan ini, diharapkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat dapat semakin erat, dengan tujuan yang sama, yaitu mewujudkan pendidikan yang berkualitas di setiap jenjang, dimulai dari PAUD.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nia Nurhasanah, menekankan bahwa PAUD bukan hanya soal menambah angka partisipasi, tetapi juga tentang membangun kualitas pendidikan sejak dini. Meskipun angka partisipasi untuk PAUD usia 5-6 tahun telah mencapai 74,15 persen, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti akreditasi yang masih rendah di beberapa satuan PAUD. Dari total satuan PAUD yang ada, hanya sekitar 54,87 persen yang telah terakreditasi dengan status minimal B.
Namun, Nia tidak melihat tantangan-tantangan ini sebagai hambatan. Sebaliknya, ia memandangnya sebagai pemicu untuk terus bergerak maju. “Dengan menguatkan langkah bersama, tantangan ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diatasi,” ujarnya. Peningkatan kualitas PAUD sangatlah krusial, karena pendidikan di usia dini adalah investasi terbaik untuk masa depan anak-anak Indonesia. Data dari UNICEF menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti PAUD memiliki kompetensi literasi dan numerasi yang lebih tinggi dan lebih siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
PAUD hadir untuk memberikan stimulasi yang optimal pada masa emas pertumbuhan otak anak. Nia juga menegaskan bahwa bermain adalah cara alami anak-anak belajar. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua, pendidik, dan seluruh masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Proses belajar yang menyenangkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada perkembangan mereka dibandingkan dengan pendekatan yang terlalu kaku.
Selain itu, Nia juga mengingatkan pentingnya peran “Catur Pusat Pendidikan,” yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media. Keempat elemen ini harus bekerja sama dalam menciptakan iklim pendidikan yang baik dan mendukung pertumbuhan anak. Ini adalah tanggung jawab bersama, dan setiap pihak memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Acara Sarasehan Mitra ini bukan hanya sekadar pertemuan antara pemerintah dan mitra, tetapi juga menjadi langkah awal dalam menindaklanjuti rencana kerja bersama. Semua pihak yang terlibat diharapkan dapat membawa dampak positif langsung pada anak-anak, orang tua, dan pemerintah daerah. Ini adalah upaya kolektif untuk mempercepat perubahan menuju pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) antara Ditjen PAUD Dikdasmen dengan para mitra yang hadir dalam acara ini menandai awal dari langkah konkret untuk mewujudkan visi pendidikan bermutu untuk semua. Melalui kolaborasi ini, diharapkan layanan PAUD dapat lebih merata dan dapat dirasakan oleh setiap anak di Indonesia, tanpa terkecuali.
Dengan langkah-langkah nyata dan sinergi yang telah dijalin, masa depan pendidikan PAUD di Indonesia tampak lebih cerah. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di jenjang PAUD, harus terus dilanjutkan dengan semangat gotong royong antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian, generasi emas Indonesia 2045 akan semakin siap untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen)