Begini Jenis Soal dan Sistem Pengawasan Pelaksanaan TKA

Podcast Beraksi (Berbagi Konten Edukasi) – Di pendidikan, ujian berperan penting dalam mengukur kompetensi peserta didik. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, sistem evaluasi juga mengalami banyak perubahan untuk meningkatkan keadilan dan kualitas pendidikan.

Salah satu bentuk ujian yang sering digunakan adalah Tes Kompetensi Akademik (TKA). Ujian ini tidak hanya mengandalkan soal-soal pilihan ganda, tetapi juga soal dengan jenis yang lebih kompleks yang menguji pemahaman siswa secara menyeluruh.

Dari interview dengan Ari Suprapto dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di podcast Beraksi (Berbagi Konten Edukasi) yang digelar oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur pada Kamis, 4 September 2025, ada catatan yang perlu diketahui seputar jenis soal dan sistem pengawasan dalam TKA yang digelar oleh Kemendikdasmen tahun ini

TKA menggunakan tiga jenis soal utama, masing-masing dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam berbagai aspek. Jenis soal pertama adalah pilihan ganda biasa, di mana siswa diminta untuk memilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa opsi yang disediakan. Soal ini relatif sederhana, tetapi tetap memerlukan keterampilan analisis yang baik agar siswa dapat memilih jawaban yang paling relevan dan benar.

Jenis soal kedua adalah pilihan ganda dengan jawaban lebih dari satu, atau yang dikenal dengan Multiple Choice with Multiple Answer (MCMA). Pada jenis soal ini, siswa diminta untuk memilih lebih dari satu pernyataan yang benar dari sekumpulan opsi. Ini tentu menambah kompleksitas ujian, karena siswa harus lebih teliti dalam memilih jawaban yang sesuai. Soal ini menguji kemampuan siswa dalam menganalisis beberapa informasi sekaligus dan mengelompokkan mana yang benar di antara banyaknya pilihan.

Baca juga: Contoh Soal TKA SMA/SMK Sederajat, Mapel Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris Wajib

Soal ketiga adalah pilihan ganda dengan kategori benar atau salah, sesuai atau tidak sesuai. Pada soal ini, siswa diminta untuk menentukan apakah pernyataan yang diberikan sesuai dengan informasi yang telah mereka pelajari. Setiap pernyataan yang ada dalam soal ini harus dijawab dengan jelas, dan ini menuntut peserta ujian benar-benar memahami materi yang diajarkan.

Penting untuk dicatat bahwa dalam soal kategori benar-salah atau sesuai-tidak sesuai, setiap pernyataan harus dijawab. Hal ini menuntut peserta ujian untuk lebih berhati-hati dan tidak hanya memilih pernyataan yang mereka rasa mudah. Meskipun ada lebih dari satu pernyataan yang harus dijawab, hanya jawaban yang benar yang akan dihitung. Ini memberi tantangan tersendiri bagi siswa untuk lebih teliti dan cermat.

Tantangan soal-soal TKA ini menjadi semakin signifikan ketika dipadukan dengan sistem pengawasan yang ketat selama ujian. Pelaksanaan ujian tidak hanya bergantung pada desain soal, tetapi juga pada bagaimana ujian itu diawasi dan dipantau. Tahun ini, TKA akan dilaksanakan dengan pengawasan yang lebih intensif dan berlapis, yang dirancang untuk menjaga integritas ujian dan memastikan bahwa setiap peserta ujian memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka tanpa adanya gangguan.

Ada dua jenis pengawasan yang diterapkan dalam TKA kali ini. Pengawas ruang adalah orang yang akan memantau langsung jalannya ujian di setiap ruang ujian. Sama seperti dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK), pengawas ruang tidak boleh berasal dari guru mata pelajaran yang diujikan pada hari tersebut. Setiap pengawas ruang akan bertanggung jawab mengawasi maksimal 20 peserta ujian. Jika jumlah peserta dalam satu ruang melebihi angka ini, maka jumlah pengawas akan ditambah, sehingga setiap kelipatan 20 peserta akan ada satu pengawas tambahan.

Selain pengawas ruang, sistem pengawasan juga melibatkan penyelia pengawas yang bertugas memantau jalannya ujian dari tingkat yang lebih tinggi. Penyelia pengawas ini terdiri dari dosen dan guru yang akan mengawasi pengawas ruang serta peserta ujian melalui sistem kamera yang dipasang di tiap ruang ujian. Setiap ruang ujian akan dilengkapi dengan kamera untuk memantau aktivitas di dalam ruangan, baik pengawas maupun siswa. Ini adalah langkah untuk menghindari kecurangan dan memastikan bahwa ujian berjalan dengan adil.

Penyelia pengawas juga memiliki peran untuk memastikan bahwa pengawas ruang melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka akan memastikan bahwa setiap peserta ujian diberi kesempatan yang sama untuk mengerjakan soal dan tidak ada bentuk kecurangan yang terjadi. Penyelia pengawas ini berasal dari berbagai pihak, termasuk dosen dan bahkan pemerintah daerah, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara lebih menyeluruh dan efektif. Ini menunjukkan bahwa pengawasan dalam TKA bukan hanya dilakukan oleh satu pihak, melainkan melalui kolaborasi banyak pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Selain itu, penggunaan teknologi juga menjadi aspek penting dalam pengawasan ujian. Dengan adanya kamera yang memantau jalannya ujian, baik siswa maupun pengawas dapat diawasi secara langsung, dan setiap tindakan yang mencurigakan dapat segera ditindaklanjuti. Ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk memastikan bahwa pelaksanaan ujian lebih transparan dan akuntabel.

Persiapan untuk ujian TKA ini juga mencakup aspek logistik dan teknis, seperti penyediaan kamera dan koordinasi dengan tim teknis penyelia pengawas. Semua ini dirancang untuk memastikan bahwa pelaksanaan ujian berjalan lancar, adil, dan terhindar dari potensi masalah teknis atau pelanggaran. Langkah-langkah ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dengan menciptakan sistem evaluasi yang lebih efektif dan dapat diandalkan.

Dengan demikian, TKA tidak hanya menguji kemampuan akademik siswa, tetapi juga menunjukkan bagaimana berbagai inovasi dan sistem pengawasan yang ketat dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Ujian yang lebih kompleks dan pengawasan yang lebih intensif ini diharapkan dapat menghasilkan penilaian yang lebih akurat terhadap kompetensi siswa dan membantu menciptakan lingkungan ujian yang lebih adil dan transparan. Harapannya, dengan langkah-langkah ini, pendidikan Indonesia terus bergerak menuju sistem yang lebih maju dan berintegritas.

(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan