Cara Dinas Pendidikan Kota Batu Capai Literasi Tinggi di Jenjang Sekolah Dasar

Dinas Pendidikan Kota Batu memberikan pemaparan terkait materi Strategi dalam Meningkatkan Capaian Literasi Tinggi Jenjang Sekolah Dasar di Kota Batu.

Hal tersebut dilakukan dalam acara Pelaksanaan Kegiatan Refleksi Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar di Provinsi Jawa Timur Tahun 2023, pada 3-5 Desember 2023 di Singhasari Resort, Kota Batu.

Kegiatan yang digelar oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur ini bertujuan memberi kesempatan pada Kota dan Kabupaten di Jawa Timur untuk memberikan paparan evaluasi maupun refleksi pelaksanaan program di masing-masing PDM pada 2023.

Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Batu, Daud Andoko, menuturkan pihaknya mengupayakan pemenuhan sarana dan prasarana yang mendukung literasi.

“Alhamdulillah 100 persen SD di Kota Batu punya chromebook minimal 15 unit,” ungkapnya.

“Di beberapa sekolah besar, kami berikan secara proporsional, ada beberapa yang dapat bantuan dari Kemendikbud, tapi banyak yang kami laksanakan melalui APBD.”

Tidak hanya membangun perpustakaan, pihaknya juga memberikan mural atau gambar di dinding agar para peserta didik dapat lebih betah belajar di sana.

“Kami mengajukan khusus dilakukan pengecatan sesuai permintaan satuan pendidikan yang harapannya ramah anak, menyenangkan, dan bisa belajar lebih baik,” ujarnya.

Daud pun mengungkap berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Batu demi kemajuan literasi.

Seperti Dinas Perpustakaan Kearsipan, BPPD, DLH, Dinas Pariwisata dan lain-lain.

“Sebetulnya, Literasi yang paling penting adalah memahami, menggunakan, dan mengakses informasi secara baik dan cerdas,” tuturnya.

“Contohnya kolaborasi dengan Dinas Perpustakaan, kami bekerja sama untuk memperbaiki sarana prasarana perpustaan, termasuk mengadakan lomba-lomba, seperti lomba bertutur, lomba bercerita, dan sebagainya.”

“Murid kami juga mendapat apresiasi dari provinsi dalam lomba bercerita bahasa Jawa, itu termasuk bagian dari literasi.”

Kolaborasi yang lain adalah dengan stakeholder di luar BPD, seperti BBPMP Provinsi Jawa Timur dan BBGP Provinsi Jawa Timur.

“Kami juga memberdayakan komunitas belajar melalui KKG, jadi KKG kami anggap sebagai ‘bengkel’,” jelasnya.

“Setiap kali kami mengirim guru untuk meningkatkan kompetensi dirinya, kami wajibkan untuk mengimbaskan dan ini difasilitasi.”

“Kota Batu mendapat penghargaan berkat komitmen terhadap Permendikbud nomor 347 tentang Sekolah Penggerak, itu kita fasilitasi semua.”

Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang di luar tanggung jawab Dinas Pendidikan pun juga ikut difasilitasi, antara lain terkait peningkatan kompetensi melalui PPG Guru PAI.

Daud menjelaskan, pihaknya mencoba selalu memberi apresiasi dan memberikan penghargaan untuk guru maupun siswa yang berprestasi.

“Di awal peluncuran Sekolah Penggerak, kami angkatan 1, itu agak sulit agar kepala sekolah mau ikut seleksi Sekolah Penggerak,” katanya.

“Tapi, kami dorong hingga akhirnya lolos mendapat apresiasi dari Wali Kota Batu berupa diajak belajar dan jalan-jalan ke Singapura.”

“Di tahun ini, Wali Kota Batu melalui Dinas Pendidikan juga memberikan apresiasi kepada 10 guru dan kepala sekolah untuk diberangkatkan umrah, dan salah satu kategorinya adalah pencapaian rapor pendidikan yang paling baik.”

“Harapannya agar mereka termotivasi, seperti halnya BBPMP Provinsi Jawa Timur memberikan kami piagam itu sangat memotivasi agar kami bekerja lebih baik.” (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

Bagikan Tulisan