Di Antara Ribuan Sekolah, SMPN 2 Bangkalan Terpilih untuk Berbincang Langsung dengan Presiden Prabowo

Kabar Daerah – Presiden Prabowo Subianto melakukan dialog virtual dengan para guru dan siswa dari berbagai daerah di peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk meninjau penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) atau Papan Interaktif Digital (PID)dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah Indonesia.

Acara yang melibatkan 1.337 sekolah yang tersebar di 38 provinsi dan berlangsung melalui platform Zoom. Dari jumlah tersebut, enam sekolah terpilih untuk berinteraksi langsung dengan Presiden, salah satunya adalah SMP Negeri 2 Bangkalan.

Dalam kesempatan tersebut, Guru Eka Yulistiawati dari SMPN 2 Bangkalan menjelaskan kepada Presiden bahwa penggunaan IFP telah memberikan dampak positif dalam pembelajaran.

Menurut Eka, dengan adanya teknologi ini, proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan mampu mendorong siswa untuk lebih aktif dalam memahami materi yang diajarkan.

“Harapan kami, ke depan, kami bisa semakin memaksimalkan penggunaan Papan Interaktif Digital ini agar dapat membentuk generasi yang berkemajuan,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Presiden Prabowo Subianto, yang menyaksikan langsung penjelasan tersebut, merasa gembira mendengar manfaat yang dirasakan oleh para siswa dan guru.

Ia menyatakan bahwa teknologi seperti IFP tidak hanya memudahkan pembelajaran, tetapi juga meningkatkan semangat dan kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran dengan lebih cepat.

“Saya hanya titip PID ini harus dijaga, dirawat, jangan sampai rusak karena ini milik murid, milik rakyat. Kita semua wajib menjaga untuk kepentingan bersama. Terima kasih Bangkalan,” pesan Presiden kepada semua pihak yang terlibat.

Kepala Sekolah SMPN 2 Bangkalan, Achmad Huzaini, juga mengungkapkan rasa syukurnya karena sekolah mereka terpilih untuk terhubung langsung dengan Presiden dalam acara tersebut.

Ia menganggap ini sebagai bentuk perhatian besar dari pemerintah terhadap pendidikan di daerah, khususnya terkait dengan penerapan digitalisasi di sekolah-sekolah.

Huzaini menambahkan bahwa ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memajukan pendidikan digital di seluruh Indonesia.

Huzaini berharap, dengan adanya IFP atau PID di sekolah mereka, para guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal.

“PID ini nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga sekolah, terutama guru dan murid. Sehingga program yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo ini dapat mengubah gaya pendidikan menuju yang lebih modern,” ujar Huzaini.

Dia menekankan bahwa teknologi ini bukan hanya sekedar alat bantu mengajar, tetapi juga sebagai sarana untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Program digitalisasi pembelajaran yang diinisiasi oleh pemerintah ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia.

Dengan penggunaan IFP, siswa tidak hanya diajarkan secara konvensional, tetapi juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan materi pelajaran secara langsung. Hal ini tentu sangat penting dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam berbagai mata pelajaran.

Di Kabupaten Bangkalan, khususnya, program digitalisasi ini mulai dilaksanakan pada tahun 2025 dengan penyaluran sebanyak 288.865 unit IFP ke sekolah-sekolah di seluruh wilayah tersebut.

Setiap sekolah mendapatkan satu unit perangkat, namun pada tahun 2026, jumlah tersebut akan ditambah menjadi tiga unit per sekolah. Penambahan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung pendidikan berbasis teknologi di seluruh Indonesia.

Perangkat IFP ini bukan hanya menjadi alat bantu pembelajaran, tetapi juga simbol komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh negeri.

Dengan adanya teknologi ini, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia tidak hanya terbatas pada materi yang disampaikan, tetapi juga pada cara mengajarnya yang lebih modern dan efektif.

Pendidikan digital ini membuka peluang baru bagi siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif, yang tentunya dapat meningkatkan minat dan motivasi mereka dalam belajar.

Presiden Prabowo menyadari bahwa kemajuan pendidikan sangat bergantung pada kemampuan kita untuk mengadaptasi teknologi dalam sistem belajar mengajar.

Dengan adanya IFP, diharapkan proses pembelajaran dapat lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan dunia yang semakin maju.

Tidak hanya itu, teknologi ini juga dapat mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di berbagai daerah, termasuk daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh teknologi.

Tantangan terbesar, tentu saja, adalah memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan sebaik-baiknya. Setiap sekolah perlu memastikan bahwa perangkat yang diberikan tidak hanya digunakan, tetapi dimanfaatkan dengan penuh potensi.

Pelatihan bagi para guru sangat diperlukan agar mereka dapat mengoperasikan IFP dengan baik, serta mampu mengintegrasikan teknologi ini dalam setiap aspek pengajaran.

IFP juga diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang lebih fleksibel, memungkinkan guru untuk mengajarkan berbagai materi dengan cara yang lebih kreatif. Misalnya, dalam pelajaran sains, teknologi ini dapat digunakan untuk menunjukkan eksperimen atau visualisasi yang sulit dijelaskan hanya dengan papan tulis.

Begitu juga dengan pelajaran lainnya, seperti matematika atau bahasa, di mana interaksi langsung dengan materi dapat membuat siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang abstrak.

Secara keseluruhan, program digitalisasi pembelajaran ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan memanfaatkan teknologi modern, seperti IFP, pemerintah memberikan alat yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

Semoga dengan adanya teknologi ini, generasi muda Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Tentu saja, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penyediaan perangkat, tetapi juga pada bagaimana setiap sekolah, guru, dan siswa dapat memanfaatkan teknologi ini dengan baik.

Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat memberikan dampak positif yang maksimal bagi pendidikan Indonesia.

Dengan demikian, kita dapat berharap bahwa pendidikan di Indonesia akan semakin maju dan siap bersaing di tingkat global.

(Sumber catatan: You Tube Kemendikdasmen dan Gemadika/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen dan Dokumentasi Kegiatan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan