Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan digelar pada November mendatang semakin mendekati hari-H.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) telah memulai koordinasi yang matang untuk memastikan tes ini berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Rapat koordinasi yang digelar di Jakarta pada 24 Oktober 2025 ini mengundang para kepala dinas pendidikan dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama memastikan kesiapan teknis pelaksanaan TKA.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan dengan tegas bahwa TKA ini bukan hanya sekadar tes, melainkan bagian dari komitmen Kemendikdasmen untuk menyediakan layanan pendidikan yang lebih bermutu, inklusif, dan berkeadilan.
Ini sejalan dengan amanah Sistem Pendidikan Nasional dan visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan pendidikan Indonesia lebih berkualitas dan merata bagi seluruh rakyat.
TKA, menurut Abdul Mu’ti, diharapkan dapat memberi semangat baru bagi para siswa, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dalam menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 3,5 juta siswa dari jenjang SMA telah mendaftar untuk mengikuti TKA, yang mencakup sekitar 85 persen dari total target peserta nasional. Ini adalah bukti nyata tingginya minat dan kesiapan siswa untuk mengikuti tes ini, yang sifatnya tidak wajib.
Abdul Mu’ti menekankan bahwa karena TKA tidak diwajibkan, hanya peserta yang siap secara mental dan akademik yang akan mengikuti tes ini. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan terbaik tanpa ada tekanan berlebihan.
Lebih jauh lagi, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa TKA tahun ini akan dilaksanakan dengan prinsip jujur dan gembira. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta, bukan menegangkan.
Ia ingin memastikan bahwa tes ini memberikan gambaran yang akurat mengenai kemampuan otentik setiap peserta, yang pada akhirnya bisa menjadi masukan berharga untuk pengambil kebijakan di sektor pendidikan.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala BSKAP, Toni Toharudin, menjelaskan bahwa pelaksanaan TKA bukan hanya sekadar ujian, tetapi bagian integral dari sistem evaluasi pendidikan nasional.
Dengan adanya TKA, Kemendikdasmen berharap bisa mendapatkan data yang objektif dan setara mengenai capaian belajar siswa di seluruh Indonesia.
Hasil tes ini akan menjadi dasar untuk perbaikan kebijakan pendidikan dan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang adil untuk berkembang sesuai dengan potensinya.
Kemendikdasmen juga memastikan bahwa TKA akan dilaksanakan secara inklusif, dengan fasilitas yang ramah disabilitas.
Berbagai penyesuaian teknis telah disiapkan, seperti penggunaan screen reader untuk peserta tunanetra, soal-soal yang disesuaikan tanpa grafik, serta penataan aplikasi yang mudah digunakan secara mandiri.
Hal di atas menunjukkan bahwa Kemendikdasmen benar-benar peduli agar tidak ada satu pun peserta yang tertinggal karena kendala fisik atau keterbatasan teknologi.
TKA 2025 juga akan memberikan kesempatan bagi peserta dengan kondisi khusus untuk mengikuti ujian melalui jadwal susulan, seperti bagi siswa yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), pertukaran pelajar, atau mengikuti kompetisi tingkat nasional maupun internasional.
Kemendikdasmen menegaskan bahwa tidak ada satu pun peserta yang boleh tertinggal karena kendala administratif atau teknis. Semua peserta harus mendapat kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya.
Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya adalah kunci keberhasilan pelaksanaan TKA.
Kemendikdasmen terus bekerja keras untuk memastikan sistem asesmen nasional ini dapat memberikan hasil yang kredibel dan relevan dengan kebutuhan zaman.
TKA ini tidak hanya bertujuan untuk mengukur kemampuan akademik siswa, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memetakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari semua pihak, TKA 2025 diharapkan dapat memperkuat kebijakan pendidikan yang berpihak pada siswa dan meningkatkan mutu pembelajaran di seluruh negeri.
Melalui pelaksanaan TKA, Kemendikdasmen menunjukkan komitmennya untuk memperkuat ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif, yang akan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan global.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, TKA bisa menjadi titik awal dalam menciptakan pendidikan yang lebih merata dan berkualitas untuk semua.
(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen)




