Berbagi Praktik Baik SPMB – Di tengah dinamika pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Jawa Timur, SMA Negeri 2 Surabaya menegaskan komitmennya untuk menjalankan proses seleksi secara adil dan transparan. Kepala sekolah, Titik Hariani, menyampaikan bahwa sekolah telah menyiapkan strategi komunikasi publik yang menekankan pendekatan humanis sebagai bagian dari pelayanan pendidikan.
Bahasa yang santun dan sikap yang sabar menjadi prinsip utama dalam menghadapi masyarakat.
Situasi di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua orang tua memahami aturan teknis dari jalur prestasi maupun domisili. Namun, pihak sekolah memilih untuk tidak mengedepankan pendekatan teknis semata, melainkan tetap menjaga interaksi yang menghormati publik sebagai mitra dalam proses pendidikan.
Titik Hariani menyebut bahwa transparansi tidak berhenti di level prosedur, melainkan juga dibangun melalui keterbukaan akses data. Proses seleksi daring disiapkan agar dapat dipantau langsung oleh masyarakat. Ini menjadi bentuk tanggung jawab publik yang memperkuat kepercayaan terhadap institusi pendidikan.
Di tengah tingginya tensi tahunan yang biasa muncul pada momen penerimaan siswa baru, SMAN 2 Surabaya justru mencatat pelaksanaan yang relatif tenang. Menurut Titik, hal ini bisa dicapai karena sekolah tidak hanya fokus pada sistem, tetapi juga pada cara menjelaskan dan membimbing masyarakat memahami sistem itu.
Integritas menjadi nilai yang ditegakkan secara konsisten. Sekolah tidak memberi ruang untuk interpretasi ganda atau proses yang tertutup. Semua tahapan seleksi dilaksanakan secara adil dan akuntabel. Tidak ada intervensi dan tidak ada celah bagi praktik yang mencederai kepercayaan publik.
Respons dari masyarakat pun menunjukkan dukungan terhadap pelaksanaan yang transparan ini. Seorang wali murid, Ibu Anis, menyatakan kepuasannya terhadap sistem yang diterapkan. Ia merasa mendapatkan informasi yang cukup dan mudah dipahami. Kejelasan proses membuatnya tenang saat mengantarkan anaknya mendaftar.
Kesan positif tidak hanya datang dari pihak orang tua. Seorang calon siswa, Gilang Septian, juga mengungkapkan bahwa seluruh rangkaian proses berjalan lancar. Sebagai calon murid jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Surabaya, Gilang merasakan kemudahan dari awal pendaftaran hingga konfirmasi akhir.
Gilang memilih sekolah tersebut bukan hanya karena minat, tetapi juga pertimbangan jarak dari rumah. Menurutnya, kemudahan akses tidak hanya berarti jarak fisik, tetapi juga kemudahan dalam mengakses sistem seleksi. Tidak ada hambatan berarti yang ia temui selama mengikuti tahapan pendaftaran.
Kondisi ini menunjukkan bahwa ketika sistem dibangun dengan benar dan dijalankan dengan niat pelayanan publik, maka hasilnya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat. Tidak hanya dari sisi efisiensi, tetapi juga dari sisi psikologis, publik merasa dihargai, dilibatkan, dan tidak disisihkan.
Upaya SMAN 2 Surabaya untuk menjadi role model dalam pelaksanaan SPMB digital bukan sekadar ambisi simbolik. Dengan pelayanan prima dan sistem yang terbuka, sekolah ini mulai membuktikan bahwa proses seleksi dapat dijalankan tanpa polemik berkepanjangan.
Model pelayanan yang diterapkan sekolah ini menjadi contoh bahwa transformasi digital dalam dunia pendidikan tidak boleh berhenti pada teknologi semata. Perubahan yang berarti harus juga terjadi dalam cara sekolah menghadapi masyarakat. Di titik inilah, pendidikan tidak hanya hadir sebagai sistem, tetapi sebagai bentuk nyata dari kepemimpinan publik yang bijak.
SPMB seharusnya bukan menjadi beban tahunan yang menegangkan, tetapi menjadi ruang bersama untuk memastikan setiap anak mendapatkan tempat yang adil dalam sistem pendidikan. Apa yang ditunjukkan oleh sekolah-sekolah seperti SMAN 2 Surabaya dan SMKN 1 Surabaya menjadi bukti bahwa hal itu bisa dicapai.
Simak juga video-video berikut:
(Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Jatim)
Kunjungi web Kemendikdasmen untuk update berita-berita terbaru seputar pendidikan dasar dan menengah
Baca juga beragam konten pengayaan dan kumpulan e-book pendidikan di Jelita (Jendela Literasi Kita)




