Fasilitas & Prestasi Bukan yang Utama Dalam Sekolah Penggerak

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Karena fokusnya adalah kepala sekolah dan guru sebagai ujung tombak, maka fasilitas dan prestasi yang sudah dimiliki bukanlah syarat untuk sebuah sekolah dapat dinyatakan sebagai sekolah penggerak.

Hal ini dinyatakan oleh Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek, Dr Irwan Syahril PhD saat menyapa para guru penggerak di Kabupaten Mojokerto, beberapa waktu lalu (Jumat, 24/3/2023).

Dia mengatakan, bahkan sekolah di wilayah 3T yang fasilitasnya minim dan tidak memiliki banyak piala atau penghargaan, bisa terpilih sebagai sekolah penggerak.

“Kami tidak memilih fasilitas atau prestasi, tapi SDM kepala sekolahnya, Karena kami percaya SDM yang bagus, terutama pemimpin yang bagus akan membawa ekosistemnya juga jadi bagus. Sebaliknya, SDM-nya mungkin bisa bagus, tapi bila pemimpinnya belum nyambung pada perubahan, akan sulit terjadi perubahan,” tuturnya.

Dia kembali menegaskan, bahwa fokus dari Merdeka Belajar adalah anak-anak. Merekalah yang akan memajukan Indonesia dan memimpin untuk membawa Indonesia masuk dalam 5 negara besar di dunia pada 2045 mendatang.

“Jadi, masalahnya bukan sekadar siapa yang pangkatnya lebih tinggi atau lebih berhak (memimpin), tapi siapa yang menomorsatukan anak-anak dalam pendidikan,” lanjutnya.

Dia menyadari, untuk mewujudkan kondisi tersebut, ada banyak tantangan yang akan dihadapi. Namun itulah memang harga yang harus dibayar untuk mewujudkan membuat lompatan-lompatan demi mewujudkan akselerasi pendidikan.

“Kita berjuang untuk tujuan bersama, Indonesia maju melalui SDM-SDM unggul hasil pendidikan. Jadi semua elemen mesti bersatu untuk memperjuangkan anak-anak kita. Bukan buat kita, tetapi buat anak-anak kita. Hasilnya di masa depan yang akan membuat kita bahagia. Sebab, tidak ada yang lebih membahagiakan bagi kita selain melihat anak-anak kita berhasil,” pungkasnya. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan