Kabar Mitra – Program ‘Sinau Bareng Ngaji Bareng’ yang digagas Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya mendapat apresiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Senin (12/9/2023) malam, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek Dr Hasan Chabibie, MS mengunjungi Balai RW 5 Kecamatan Genteng, Kota Surabaya untuk melihat langsung pembelajaran siswa dalam program Sinau Bareng tersebut.
Turut hadir dalam kunjungan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ir. Yusuf Masruh, M.M, Lurah Genteng, Kader Surabaya Hebat (KSH), serta perangkat RT/RW setempat.


Dr Hasan Chabibie sempat berinteraksi dengan anak-anak yang tengah belajar bareng di Balai RW 5. Hasan menanyakan tentang aktivitas program Sinau Bareng tersebut.
Menurut Hasan, program Sinau Bareng merupakan salah satu bentuk implementasi Merdeka Belajar yang mampu menggerakkan berbagai elemen mulai dari guru, warga, hingga perangkat RT/RW di lingkungan sekitar.
“Ini merupakan bentuk sinergi yang kuat antara masyarakat dengan warga belajar,” tutur Hasan Chabibie.
Hasan Chabibie juga memberikan semangat bagi tutor Sinau Bareng yang terdiri dari guru, mahasiswa, dan masyarakat.


Dikatakan, lelahnya tutor akan menjadi lillah karena ikut andil dalam menyalakan api belajar siswa.
“Saya mengetahui program merdeka belajar kota Surabaya dari media sosial bahkan Mas Menteri (Nadiem Makarim) juga ikut memberi apresiasi program ini. Baru kali ini saya menemukan pembelajaran di kampung-kampung. dan ini yang harus dilakukan secara berkelanjutan,” pujinya.
Sekadar informasi, program Sinau Bareng Ngaji Bareng di Balai RW diluncurkan Pemkot Surabaya sejak September 2022.
Dalam program ini, anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan, mulai TK, SD, SMP hingga SMA bisa mengikuti bimbingan belajar tanpa dipungut biaya.
Mereka bisa belajar Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris hingga Pendidikan Agama.
Meski berada balai RW, tetapi Pemkot Surabaya menjamin fasilitas pendidikan cukup lengkap. Mulai dari tenaga pendidik hingga sejumlah sarana penunjang belajar seperti papan tulis dan meja belajar.
Dengan menghidupkan Balai RW, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap pembangunan SDM bisa maksimal mulai dari kampung.
Menurut Eri, Balai RW adalah tempatnya bersosialisasi dan komunikasi warga.
Biasanya, Balai RW menjadi tempat rapat dan membicarakan berbagai hal untuk kampungnya. Kini, Balai RW juga menjadi lokasi berkumpulnya anak-anak.
“Ketika anak-anak itu kumpul, otomatis orangtuanya ikut serta keluar. Ada komunikasi antar warga. Sehinga Surabaya yang penuh dengan toleransi, tolong menolong yang tinggi itu bisa terus diwujudkan. Sehingga kampung terjaga dan terhindar dari radikalisme bahkan intoleransi,” kata Eri Cahyadi dikutip dari surya.co.id.
Tidak hanya program pendidikan, Balai RW juga dilengkapi dengan fasilitas Pusat Pembelajarn Keluarga (Puspaga).
Harapannya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak hilang di Kota Surabaya.


(Ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan Dispendik Kota Surabaya)




