Apa jadinya jika guru tidak hanya mengajar di ruang kelas, tapi juga menyampaikan pesan pendidikan lewat catwalk? Itulah yang terjadi di Ponorogo, ketika Dinas Pendidikan setempat menggelar fashion show bagi para guru dalam rangka peringatan Hari Kartini dan Hardiknas 2025. Digelar di jalan protokol kota (di Jln HOS Cokroaminoto Ponorogo, Minggu (18/05/2025), kegiatan ini menjadi panggung alternatif di mana kreativitas, budaya, dan literasi dipresentasikan secara visual dan penuh makna.
Bukan sekadar peragaan busana, kegiatan ini dirancang dengan konsep yang kuat: setiap peserta—semuanya guru dari berbagai jenjang pendidikan—harus menampilkan unsur literasi dalam penampilannya. Artinya, setiap busana yang dikenakan bukan hanya soal estetika, tetapi juga pesan. Motif kain, properti, hingga cara berjalan membawa narasi tersendiri tentang pemberdayaan perempuan, pelestarian budaya, dan pentingnya ekspresi dalam dunia pendidikan.

Pesan ini penting di tengah tantangan pendidikan yang semakin kompleks. Acara seperti ini membuktikan bahwa guru punya ruang luas untuk berinovasi di luar pola-pola konvensional. Literasi tak lagi dibatasi pada buku atau papan tulis—ia bisa hidup dalam gerakan, dalam busana, dalam keberanian tampil untuk menginspirasi.
Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Nurhadi Hanuri menyebut kegiatan ini sebagai langkah nyata untuk memberi teladan kreatif bagi siswa. Jika guru bisa menunjukkan bahwa mereka mampu berkarya di luar ruang kelas dengan tetap membawa misi pendidikan, maka murid pun akan belajar bahwa belajar bisa terjadi di mana saja dan dalam bentuk apa saja.

Lebih dari sekadar peringatan hari besar, fashion show ini adalah simbol. Bahwa guru bisa memimpin dengan contoh, tampil dengan percaya diri, dan menyampaikan nilai melalui berbagai medium. Ketika panggung mode digunakan untuk mengekspresikan pesan pendidikan, kita melihat bentuk baru dari pengajaran—yang tidak hanya mendidik akal, tapi juga membangkitkan kesadaran sosial dan budaya.
Acara ini adalah bentuk penghormatan, baik kepada peran perempuan dalam pendidikan maupun kepada nilai-nilai lokal yang sering kali terlupakan. Dan yang paling penting, ini adalah pengingat bahwa pendidikan itu dinamis, penuh warna, dan selalu bisa tampil menarik—asal ada kemauan untuk terus berkreasi.
(Sumber catatan: berita yang ditulis oleh Humas Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo dengan judul ‘Peringati Hari Kartini Dan Hardiknas 2025, Dinas Pendidikan Ponorogo Gelar Fashion Show Bagi Guru’/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo)
Kunjungi web Kemendikdasmen untuk update berita-berita terbaru seputar pendidikan dasar dan menengah
Baca juga beragam konten pengayaan dan kumpulan e-book pendidikan di Jelita (Jendela Literasi Kita)




