Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan langkah nyata dalam mendukung program prioritas nasional. Melalui Podcast Beraksi, BBPMP Provinsi Jawa Timur mengangkat tema pendampingan satuan pendidikan dalam pengisian dashboard Makan Bergizi Gratis. Tema ini menjadi sangat relevan karena berhubungan langsung dengan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan siswa di sekolah.
Podcast ini menghadirkan dua widyaprada dari BBPMP Provinsi Jawa Timur, yaitu Dr. Kusno dan Dr. Hery Bagus. Keduanya berbagi pandangan, pengalaman, sekaligus solusi praktis yang bisa diterapkan di sekolah untuk memberi gambaran jelas bagaimana program ini bisa berjalan efektif di lapangan.
Dalam pemaparannya, Dr. Kusno menegaskan bahwa Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045. Ia menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar memberikan makanan kepada siswa, melainkan menjadi pondasi untuk membentuk kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dan gizi dipandang sebagai dua aspek yang tidak bisa dipisahkan.
Manfaat program Makan Bergizi Gratis juga disebutkan secara konkret. Melalui program ini diharapkan angka stunting bisa ditekan, tingkat kehadiran siswa meningkat, serta konsentrasi belajar dapat lebih terjaga. Program ini pun sejalan dengan gerakan lain yang sudah berjalan di sekolah, seperti Gerakan Sekolah Sehat, revitalisasi Unit Kesehatan Sekolah, hingga penguatan pendidikan karakter.
Satuan pendidikan menempati posisi penting sebagai ujung tombak pelaksanaan program. Sekolah memiliki tanggung jawab dalam menerima, mendistribusikan, hingga melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap hari. Artinya, keberhasilan program sangat ditentukan oleh kesigapan sekolah dalam menjalankan peran ini.
Dalam praktiknya, ada sejumlah hal yang harus dipastikan oleh sekolah. Jumlah porsi makanan harus sesuai dengan jumlah siswa yang hadir. Fasilitas pendukung, seperti wastafel untuk cuci tangan, perlu tersedia. Selain itu, laporan harian harus dibuat secara detail, termasuk mencatat kondisi khusus siswa yang memiliki alergi makanan.
Dr. Kusno menekankan pentingnya transparansi dalam pelaporan. Menurutnya, data yang masuk ke dashboard Makan Bergizi Gratis akan menjadi dasar evaluasi dan perbaikan layanan di masa mendatang. Karena itu, akurasi laporan menjadi kunci utama agar program berjalan sesuai tujuan.
Sementara itu, Dr. Hery Bagus mengangkat sisi lain dari pelaksanaan program, yaitu tantangan di lapangan. Ia menyebut masih banyak siswa yang enggan mengonsumsi sayuran. Kondisi ini membuat program Makan Bergizi Gratis tidak hanya soal penyediaan makanan, melainkan juga edukasi gizi sejak dini.
Ia menambahkan, program ini bisa diintegrasikan ke dalam berbagai kegiatan sekolah. Mulai dari pembelajaran intrakurikuler, proyek, hingga aktivitas harian. Dengan cara ini, anak-anak bukan hanya mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga belajar nilai-nilai kesehatan, kedisiplinan, serta kebersamaan.
Dalam kesempatan itu, Dr. Hery Bagus juga memperkenalkan ebook yang berisi materi pendukung implementasi program Makan Bergizi Gratis. Ebook tersebut telah dikembangkan dan didiversifikasi oleh BBPMP Jawa Timur agar bisa digunakan di berbagai jenjang pendidikan. Simulasi pengisian dashboard juga ditampilkan untuk memudahkan sekolah dalam melaporkan kegiatan.
Dashboard Makan Bergizi Gratis ini nantinya akan disinkronkan dengan sistem Dapodik. Namun, untuk sementara, sekolah bisa mengaksesnya melalui formulir daring yang telah disiapkan. Upaya ini dilakukan agar laporan tetap berjalan meskipun sistem utama belum sepenuhnya terbuka.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa sekolah menyampaikan kendala teknis. Mulai dari keterlambatan distribusi makanan, kesulitan mengembalikan porsi bagi siswa yang tidak hadir, hingga kendala sistem dalam pengisian dashboard. Ada juga persoalan perbedaan kebutuhan menu bagi siswa dengan alergi tertentu.
Narasumber menegaskan bahwa semua kendala harus dilaporkan sesuai kondisi nyata. Jika ada siswa tidak hadir, porsi makanan perlu dikembalikan ke penyedia dengan catatan jelas. Begitu juga bila terjadi keterlambatan distribusi, sekolah wajib mencatatnya. Laporan yang jujur dan transparan akan menjadi bahan evaluasi perbaikan di masa depan.
Podcast ini ditutup dengan ajakan untuk terus bersinergi dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis. Dengan pendampingan pengisian dashboard yang akurat dan edukasi gizi yang konsisten, Jawa Timur diharapkan bisa menjadi contoh praktik baik bagi daerah lain.
Pesan penutup dari podcast tersebut menegaskan kembali makna besar program ini. Makan Bergizi Gratis bukan hanya makanan gratis, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak Indonesia. Dengan tubuh yang sehat dan gizi yang cukup, mereka akan tumbuh menjadi generasi unggul yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
(Penulis: Diana Triastuty/Editor: Bagus Priambodo/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)