Mengumpulkan Data untuk Inspirasi Meningkatkan Kompetensi Literasi Numerasi

Tiga UPT Kemendikbud Ristek di Jawa Timur, yakni Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur, serta Balai Bahasa Provinai Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi di kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Selasa, 31/1/2023).

Rakor ini digelar untuk mengumpulkan data yang dapat bermanfaat dalam memformulasikan solusi meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi di Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Sama halnya dengan yang digelar di Kabupaten Nganjuk, dalam rakor di Kabupaten Sumenep, tiga UPT Kemendikbud Ristek di Jatim tersebut menggali berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi para praktisi pendidikan, utamanya guru SD dan SMP, kepala sekolah, pengawas sekolah, serta perwakilan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), dalam meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi para siswa.

Selain menggelar rapat koordinasi dengan para praktisi pendidikan, di Sumenep, tim tersebut juga menggelar kunjungan ke sekolah untuk melakukan wawancara dengan siswa, melakukan pengamatan literasi dan numerasi dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), serta melakukan pengamatan lingkungan fisik.

Kepala BBGP Provinsi Jawa Timur, Drs. Abu Khaer, M.Pd mengatakan, rakor dan kunjungan ke Sumenep ini merupakan bentuk upaya dan ikhtiar untuk mendapatkan inspirasi bagi usaha mendongkrak komptensi literasi dan numerasi anak didik di Kabupaten Sumenep.

“Dalam kunjungan ke sekolah, kami juga ingin mengetahui bagaimana perasaan serta tanggapan anak-anak pada saat melakukan asesmen nasional (AN). Semoga ini menjadi semangat kita bersama untuk mendampingi anak-anak kita,” kata Abu Khaer.

Melalui koordinasi dan diskusi serta kunjungan, dia berharap mendapat masukan dan informasi yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi literasi dan numerasi di Jawa Timur.

Sementara itu, Plt Direktur Pendidikan dan Profesi Guru Kemendikbud Ristek, Temu Ismail mengatakan, literasi dan numerasi merupakan pondasi yang sangat penting dan mendasar di abad ke-21, khususnya untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

“Karena itu perlu dibangun ekosistem kolaborasi literasi numerasi antara Dinas Pendidikan, satuan pendidikan, serta UPT Kemendikbud Ristek yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah pusat di daerah,” katanya.

Dia menambahkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi para siswa di tengah era yang penuh turbulensi dan disrupsi seperti saat ini.

Di antaranya, mereka berada di dunia yang sangat dinamis. Sehingga membutuhkan serangkaian tanggapan baru dan kebijakan dalam dunia pendidikan. Kedua, mereka hidup di era yang cepat dan terus berubah kondisinya, sehingga perlu dipersiapkan jenis keterampilan untuk menjadi manusia yang unggul dan produktif, dan survive.

“Literasi dan numerasi termasuk dalam keterampilan yang dibutuhkan itu,” kata dia. (Judul asli berita: Tiga UPT Kemendikbud Ristek di Jatim Gelar Rakor di Sumenep, Kumpulkan Data Untuk Inspirasi Meningkatkan Kompetensi Literasi dan Numerasi/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan