Menjadikan Sekolah Sehat sebagai Gerakan yang Massif & Berkelanjutan

Secara umum, Kampanye Sekolah Sehat (KSS) diwujudkan melalui 6 tahap: (1) Penguatan regulasi; (2) Optimalisasi peran Tim Pembina UKS; (3) Sosialisasi, publikasi dan advokasi; (4) Pembinaan dan pendampingan ke satuan pendidikan; (5) Integrasi Data Status Imunisasi Peserta Didik dalam Dapodik; dan (6) Kerja Sama/Kemitraan.

Namun untuk menjadikan KSS sebagai Gerakan yang massif dan berkelanjutan, salah satu upaya yang dipercaya dapat mewujudkannya adalah melalui ‘Sosialisasi dan Publikasi’ yang digiatkan lewat beragam aktivitas dari berbagai pihak terkait.

Beberapa kegiatan (event) sosialisasi KSS yang dapat dilakukan oleh para pemangku kepentingan antara lain, untuk menambah wawasan dan memperluas cakrawala satuan pendidikan tentang KSS bisa diadakan kegiatan berupa seminar/webinar/FGD

Lalu untuk mengoptimalkan kemeriahan KSS, pihak-pihak terkait dapat mewujudkan kemeriahan tersebut melalui penyelenggaraan festival/gebyar/pentas ceria, semarak imunisasi, festival olahraga tradisional dan senam bersama/senam massal.

Pemberian apresiasi sekolah sehat, lomba gerak lagu jingle sekolah sehat, pembuatan permainan (game) edukasi sekolah sehat berbasis digital/non digital, karya tulis tentang sekolah sehat digiatkan untuk memotivasi dan memaksimalkan pelaksanaan program sekolah sehat di satuan pendidikan.

Dan agar semua pihak penyelenggara dan pelaksana (sasaran) KSS memiliki kepedulian lebih dan giat menjaga kebugaran tubuh yang berdampak langsung ke kinerja dan keberlangsungan pembelajaran di satuan pendidikan, maka jalan sehat memanfaatkan event car free day dan event HUT daerah turut menjadi bagian penting bagi suksesnya KSS.

Untuk penyebarluasannya, berbagai kegiatan sosialisasi tadi dapat dipublikasikan melalui media elektronik maupun non elektronik.

Publikasi melalui media elektronik dapat diviralkan/ditayangkan melalui web/laman maupun media sosial seperti podcast, live IG, Facebook, Twitter, Youtube dan lain-lain. Dan untuk publikasi dengan media non elektronik dapat digiatkan melalui pemasangan baliho/spanduk/banner, media massa non elektronik dan lain-lain.

Baca juga: Kampanye Sekolah Sehat dan 3 Fokus KSS Kemendikbud Ristek untuk Atasi Rendahnya Atensi Satuan Pendidikan ke Kesehatan

Kemendikbudristek juga telah menetapkan jadwal atau lini masa kegiatan sosialisasi dan publikasi KSS yang dilakukan oleh pemda, tim Pembina UKS, mitra maupun satuan pendidikan.

Di rentang waktu Mei sampai Juli tahun ini, bekerjasama dengan UPT Kemendikbudristek di daerah, pemda dapat mengadakan sosialisasi KSS daring melalui webinar, podcast, dan lain-lain maupun luring lewat penyelenggaraan seminar, FGD dan talkshow.

Terkait publikasi KSS, terjadwal bisa dilakukan sepanjang tahun ini (Mei-Desember) oleh berbagai pihak terkait mulai dari UPT Kemendikbudristek, pemda, tim pembina UKS, mitra sampai satuan pendidikan (sekolah)

Sosialisasi KSS melalui event-event besar memiliki jadwal yang beragam.

Semarak imunisasi oleh UPT Kemendikbudristek di daerah berada di bulan Agustus. Berbagai lomba, festival, pentas ceria dan kegiatan besar yang sejenis lainnya dapat dilakukan oleh UPT Kemendikbudristek, pemda, tim pembina UKS, mitra dan satuan pendidikan (sekolah) pada bulan Juni sampai Desember.

Dan KSS yang disemarakkan UPT Kemendikbudristek, pemda, tim pembina UKS, mitra dan satuan pendidikan (sekolah) melalui penyelenggaraan senam, olahraga maupun jalan sehat bersama, posisi pelaksanaannya ada di sepanjang tahun ini (Mei-Desember)

Sebagai contoh kegiatan sosialisasi yang dilakukan pusat ke daerah adalah kunjungan kerja Ibu Negara beserta OASE-KIM ke Magelang (28/2/2023) dan Lampung (8/3/2023)

Beberapa kegiatan yang digelar saat kunjungan itu adalah senam bersama (SKJ), cuci tangan pakai sabun, edukriya kerajinan tangan Stupa Borobudur, festival permainan dan olahraga tradisional, senam bersama “Jingle Sekolah Sehat” dan Lounching Dukungan Ibu Negara dan OASE-KIM terhadap Sekolah Sehat.

Harapannya lewat kolaborasi bersama mensosialisasikan dan mempublikasikan KSS menjadi Gerakan yang massif dan berkelanjutan, pola hidup bersih dan sehat di satuan pendidikan lebih membudaya, pelaksanaan trias UKS dan stratifikkasi meningkat, permasalahan kesehatan peserta didik menurun, dapat mengatasi permasalahan imunisasi (capaian maupun data), meningkatnya aktivitas fisik peserta didik dan berbagai dampak positif lainnya. (Sumber: Bahan Paparan Rapat Mingguan UPT PAUD Dasmen, UPT Diksi, UPT GTK, dan Badan Bahasa pada 24 Mei 2023/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

Bagikan Tulisan