TKA Menyempurnakan Sistem Penilaian Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Tes Kemampuan Akademik (TKA) hadir sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, tanpa menggantikan sistem penilaian yang sudah ada di tingkat satuan pendidikan.

Fauzan Amin Nurrahim dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan BSKAP) Kemendikdasmen menyampaikan, Kepala sekolah dan guru tetap memiliki wewenang untuk menentukan kelulusan siswa, sementara TKA memberikan data yang lebih terstandar dan terukur dari luar sekolah, memberikan gambaran sejauh mana capaian akademik siswa diukur secara objektif.

TKA, yang mencakup sejumlah mata pelajaran tertentu, tidak hanya sekadar menjadi alat seleksi, tetapi juga melengkapi sistem penilaian yang sudah diterapkan oleh masing-masing sekolah.

Untuk jenjang SD dan SMP, TKA mengukur kemampuan siswa dalam dua mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika, sementara di jenjang SMA dan SMK, siswa diuji dalam tiga mata pelajaran wajib serta dua mata pelajaran pilihan.

Penekanan dalam tes ini adalah pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah, bukan seluruh kompetensi akademik siswa.

Penting untuk dipahami bahwa TKA berada dalam lingkaran evaluasi nasional, sebuah kerangka penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk memperoleh data yang dapat diandalkan.

Asesmen ini bersifat sumatif, artinya hasilnya akan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Dengan adanya data yang valid, reliabel, dan terstandar, diharapkan bisa membantu guru dan pendidik untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih baik, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Selain asesmen yang dilakukan di tingkat sekolah, Indonesia juga melaksanakan asesmen nasional, yang dulu dikenal dengan ujian nasional dan kini bertransformasi menjadi Asesmen Nasional, dengan TKA sebagai bagian dari kebijakan terbaru.

Dalam sistem penilaian tadi, terdapat pula asesmen internasional seperti PISA, yang menjadi tolok ukur global untuk membandingkan kemampuan siswa Indonesia dengan siswa di negara lain. Ini memberikan gambaran seberapa baik kualitas pendidikan Indonesia jika dibandingkan dengan standar internasional.

Sistem asesmen pendidikan Indonesia, baik yang internal di tingkat satuan pendidikan, nasional, maupun internasional, memiliki tujuan yang jelas, untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Melalui proses asesmen yang bertahap dan berjenjang ini, kita berupaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih transparan, dengan data yang dapat dipercaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di setiap sekolah.

Poinnya, semua elemen ini bersinergi untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi terbaiknya.

(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan