Kabar Mitra – Sangat mengagumkan, Kurikulum Merdeka mampu buat anak Lumajang daerah pinggir kelas 10 yang pendiam, akhirnya secara bertahap bisa merangkai kalimat untuk presentasi di depan kelas, dan presentasi langsung di depan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Suhartatik, S.Pd, M.Pd (mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur) saat memberi paparan capaian pelaksanaan program Merdeka Belajar Provinsi Jawa Timur di acara Sinergi Meriahkan Bulan Merdeka Belajar beberapa waktu lalu (Minggu, 14/5/2023) di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur
Tatik yang juga dipercaya oleh Kepala BBPMP Provinsi Jawa Timur, Sujarno, M.Pd, untuk membuka acara tersebut, menyampaikan, Merdeka Belajar adalah strategi Kemendikbudristek mencerdaskan anak bangsa dan memuliakannya. Langkah itu sejalan denga apa yang diinginkan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.
Dan untuk berhasil mencapainya, Tatik menyebutkan, gurulah yang menjadi kunci penentunya. Meski menurut Tatik, tujuan utamanya adalah karakter dan kompetensi siswa
Berkat dukungan yang luar biasa dari UPT-UPT Kemendikbudristek di Jawa Timur, salah satunya BBPMP Provinsi Jawa Timur, ada beberapa capaian positif dari pelaksanaan Program Merdeka Belajar yang diraih Provinsi Jawa Timur sampai dengan saat ini.
Tatik menyampaikan, Jawa Timur telah menjadi provinsi dengan jumlah pendaftar IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) Mandiri terbanyak se-Indonesia, yaitu ada 2.754 pendaftar



Dan tak hanya itu, tahun lalu Jawa Timur juga menjadi peserta terbanyak yang masuk (login) ke PMM (Platform Merdeka Mengajar). Dari peringkat ke-25, naik ke peringkat 6, akhirnya berada di peringkat pertama se-Indonesia
“Kalau kita total jumlahnya ternyata ada 3.996 lembaga yang sudah siap melaksanakan Kurikulum Merdeka di tahun ajaran 2023/2024. Artinya dari 4.044 itu tinggal 48 lembaga yang masih belum bisa masuk untuk mendaftar IKM Mandiri karena bermasalah di akun belajarnya,” papar Tatik
Lalu permasalahan yang kedua, masih ada yayasan yang menyebabkan kepala sekolah mengampu 2 jenjang sekaligus, misalnya selain sebagai kepala sekolah SMP, juga menjadi kepala sekolah SMK.
“Oleh karena itu kami meminta tolong kepada Pak Sujarno terkait hal itu, dan bagaimana dari 48 lembaga ini semuanya bisa mendaftar IKM Mandiri untuk dibantu terkait dengan akun belajarnya,” harapannya
Capaian positif lainnya Jawa Timur terkait pelaksanaan Program Merdeka Belajar adalah meningkatnya budaya kerja di jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam memaksimalkan pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP).
Tatik mengatakan, diskusi rutin tiap 2 bulan sekali dilakukan para kepala cabang dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur di kabupaten/kota yang memiliki sekolah penggerak bersama komunitas kepala sekolah penggerak.
Dalam diskusi tersebut, berbagai permasalahan yang ada dikupas tuntas sampai menghasilkan solusi yang dapat dikemas atau dimodifikasi lebih baik lagi oleh tiap kepala sekolah dengan berdiskusi ulang bersama seluruh guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolahnya masing-masing
Diakui Tatik, program Merdeka Belajar mampu menumbuhkan dan meningkatkan semangat belajar para kepala sekolah, utamanya terkait Kurikulum Merdeka. Karena faktanya menurut Tatik, masih ada guru-guru di Jawa Timur ini yang masih belum memahami secara utuh IKM. Sehingga mau tidak mau, kepala sekolah mendorong dirinya menjadi salah satu solusi untuk memecah kebuntuan tersebut.
Untuk pengaruhnya ke karakter siswa, Tatik sepakat, program Merdeka Belajar melalui IKM memiliki pengaruh yang sangat positif.
Salah satunya yang terjadi di SMK Tulakan di Pacitan.
“Alhamdulillah Bu Tatik di sekolah kami itu notabene adalah anak-anaknya kurang baik ternyata dengan Kurikulum Merdeka itu karakternya ada perubahan. Misalnya disiplin, yang biasanya jarang masuk ternyata sekarang mulai disiplin dan senang, enjoy ada di sekolah,” tutur Tatik menirukan pengakuan kepala sekolah SMK tersebut saat ditanyainya.
Selain itu IKM juga mendongkrak kemampuan para siswa dalam bersosialisasi dan membangun jaringan.
Melanjutkan paparannya, Tatik mengucapkan rasa syukur, selama diluncurkan berbagai Episode Merdeka Belajar, dukungan luar biasa di pelaksanaan Program Merdeka Belajar nyatanya datang juga dari berbagai komunitas belajar dan para mitra pembangunan bidang pendidikan di Jawa Timur.
Maka untuk terus memaksimalkan pelaksanaan Program Merdeka Belajar dan untuk lebih memahamkan Kurikulum Merdeka ke para pendidik jenjang SMA, SMK dan SLB sederajat di Jawa Timur, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga terus membangun sinergitas yang kuat dengan memberdayakan secara optimal peran para pengawas sekolah mengawal pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah binaannya


Menutup paparan dan testimoninya, Tatik kembali mengucapkan terimakasih ke semua pihak yang telah mendukung Provinsi Jawa Timur memaksimalkan pelaksanaan Program Merdeka Belajar, dan sesuai keinginan Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa, semoga dengan Merdeka Belajar, Jawa Timur kelak bisa menjadi barometer pendidikan di Indonesia. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur dan Google Image)




