Meski Tidak Wajib, Keikutsertaan dalam TKA Bermanfaat Besar untuk Kelancaran Proses Seleksi Perguruan Tinggi

Podcast Beraksi (Berbagi Konten Edukasi) – Tes Kemampuan Akademik (TKA) diimplementasikan untuk memvalidasi capaian akademik siswa, namun ada pertanyaan mengapa TKA pertama kali diterapkan pada jenjang SMA dan sederajat, serta bagaimana relevansinya dengan jalur seleksi masuk perguruan tinggi?

Menurut Ari Suprapto dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, tujuan utama TKA adalah mendukung seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP), yang dimulai pada bulan Januari setiap tahunnya.

Itu dijelaskannya pada podcast Beraksi (Berbagi Konten Edukasi) yang digelar oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur pada Kamis, 4 September 2025

Oleh karena itu, pelaksanaan TKA di jenjang SMA terlebih dahulu sangat beralasan, karena siswa-siswa di SMA adalah calon mahasiswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

TKA akan berfungsi sebagai alat validasi untuk menilai kesiapan mereka masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sementara itu, meski TKA bukanlah tes wajib, keikutsertaan dalam ujian ini sangat penting bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur SNBP.

Baca juga: TKA Mulai 2025 dan AN Bakal Tetap Ada. Apa Bedany?

TKA akan menjadi salah satu validator untuk rapor siswa, meski penentuan kelulusan atau eligibility utama tetap didasarkan pada rapor yang mencakup semester 1 hingga 5.

Ari menegaskan bahwa meski nilai TKA belum sepenuhnya diputuskan apakah akan dimasukkan ke dalam kriteria seleksi, siswa yang tidak mengikuti TKA tentu tidak memiliki nilai untuk divalidasi.

Maka, meskipun tidak wajib, keikutsertaan dalam TKA memberikan manfaat besar untuk kelancaran proses seleksi perguruan tinggi.

Satu hal yang perlu diingat adalah pentingnya pemilihan mata pelajaran yang tepat.

Siswa harus memilih dua mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan jurusan yang mereka pilih di perguruan tinggi.

Misalnya, bagi siswa yang berminat di bidang kedokteran, mereka harus memilih mata pelajaran Biologi dan Kimia. Pemilihan yang tidak linier atau tidak sesuai dengan jurusan yang ingin diambil di perguruan tinggi dapat berisiko merugikan mereka saat validasi nilai TKA.

Oleh karena itu, siswa perlu berhati-hati dalam memilih mata pelajaran, dan sangat disarankan untuk berkoordinasi dengan pihak perguruan tinggi terkait pilihan mata pelajaran yang tepat.

Ari juga menjelaskan bahwa ada beberapa mata pelajaran yang sering membuat kebingungan di kalangan siswa, seperti Informatika yang tidak termasuk dalam pilihan TKA meskipun sering kali masuk dalam struktur kurikulum sekolah.

Hal ini karena TKA hanya mengakomodasi mata pelajaran yang relevan dengan seleksi perguruan tinggi, bukan berdasarkan kurikulum umum sekolah.

Untuk itu, penting bagi sekolah untuk memastikan bahwa siswa memahami perbedaan ini dan membuat pilihan yang tepat agar tidak merugikan di kemudian hari.

Proses pendaftaran TKA yang dimulai sejak 24 Agustus hingga 5 Oktober juga menuntut ketelitian. Sebelum mendaftar, siswa perlu memastikan bahwa mata pelajaran yang mereka pilih sudah sesuai dengan jurusan dan prodi yang mereka tuju.

Kesalahan dalam memilih mata pelajaran dapat berakibat fatal, terutama dalam hal validasi nilai akademik mereka di SNBP.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, baik dari sisi pemilihan mata pelajaran maupun koordinasi dengan pihak terkait.

Dengan sistem yang semakin transparan dan terstruktur, TKA berperan sebagai instrumen yang akan mendukung seleksi perguruan tinggi dengan lebih objektif.

Siswa yang mengikuti TKA memiliki kesempatan lebih besar untuk menunjukkan kemampuan mereka secara lebih terukur dan diakui, memberi mereka peluang yang lebih baik dalam memasuki perguruan tinggi negeri yang mereka impikan.

Ke depan, diharapkan TKA akan menjadi elemen penting dalam membangun sistem pendidikan yang lebih berkeadilan, di mana setiap siswa dapat dievaluasi berdasarkan capaian akademik mereka secara menyeluruh dan jelas.

(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan